68
berusia 29-39 tahun yaitu sebanyak 22,51 atau 2.728 orang. Maka terlihat bahwa usia produktif yang ada di Kelurahan Wonorejo cukup banyak,
sehingga kondisi tersebut sangat baik bagi kemajuan suatu daerah, sebab generasi muda adalah pembawa perubahan yang baik.
Tabel 4.9 Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian
No. Mata Pencaharian Jumlah
orang Persen
1. Petani 4.260
35,15 2.
Sektor Jasa atau Perdagangan 1.620
13,37 3. Sektor
Industri 6.241
51,48 Jumlah 12.121
100 Sumber : Monografi Kelurahan Wonorejo Tahun 2009
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa, jumlah penduduk yang paling banyak di Kelurahan Wonorejo adalah penduduk yang bermata
pencaharian di sektor industri yaitu sebanyak 51,48 atau 6.241 orang. Hal tersebut dikarenakan letak wilayah Kelurahan Wonorejo sangat dekat
dengan kawasan industri di daerah Rungkut, sehingga menjadikan
penduduknya lebih memilih untuk bekerja di sektor industri.
4.2 Hasil Penelitian
Sebuah LSM Lembaga Swadaya Masyarakat LMI merupakan sebuah LSM yang bergerak dalam bidang kemanusiaan. Dan LSM-LMI telah mampu
menjalankan berbagai program-program yang berusaha mengedepankan
69
masyarakat miskin atau golongan bawah. Oleh karena itu, LSM-LMI melaksanakan berbagai peran guna menunjang partisipasinya di dalam
pelaksanaan program-program yang mampu meringankan beban masyarakat miskin serta meningkatkan taraf hidup mereka. Dengan demikiana LSM-LMI
melaksanakan empat peran yaitu :
4.2.1 Peran Fasilitator
Di dalam peran ini mempunyai tujuh peran khusus yang terdiri dari :
h. Animasi Sosial yaitu kemampuan untuk membangkitkan energi,
inspirasi, antusiasme, masyarakat termasuk didalamnya mengaktifkan, menstimulasi dan mengembangkan motivasi warga untuk bertindak.
i. Mediasi dan Negosiasi yaitu menjadi mediator guna menghubungkan
kelompok-kelompok yang sedang berkonflik agar tercapai sinergi, dan sebagai negoisator yaitu menengahi dan mencari titik temu yang dapat
dikerjakan bersama untuk kelompok-kelompok tersebut. j.
Pemberi Dukungan adalah menyediakan dan mengembangkan dukungan terhadap warga yang mau terlibat dalam struktur dan
aktivitas. k.
Membentuk Konsensus adalah mengidentifikasikan landasan dasar yang sama dari berbagai pihak dalam masyarakat dan membantu warga
untuk bergerak ke arah pencapaian konsensus. l.
Fasilitasi Kelompok adalah sebuah keterampilan untuk berinteraksi dengan kelompok guna memfasilitasi kelompok masyarakat tersebut.
70
m. Pemanfaatan Sumber Daya dan Keterampilan adalah mengidentifikasi
dan memanfaatkan berbagai keterampilan dan sumber daya yang ada dalam komunitas ataupun kelompok masyarakat tersebut.
n. Mengorganisasi adalah melibatkan kemampuan pelaku perubahan untuk
berfikir tentang hal-hal apa saja yang perlu dilakukan dan hal mana saja yang tidak perlu dilakukan sendiri dan memastikan bahwa semua itu
mungkin untuk diwujudkan. Dari beberapa peran khusus tersebut hanya dua peran yang
diterapkan oleh LSM-LMI Lembaga Manajemen Infaq yaitu peran sebagai fasilitasi kelompok penyerta dan peran untuk mengembangkan
motivasi yang termasuk ke dalam salah satu peran dari animasi sosial. Kedua peran tersebut dilaksanakan oleh LSM-LMI guna mendukung
penyelenggaraan pendidikan anak usia dini di PAUD Tunas Kreatif Rusunawa Kelurahan Wonorejo Kecamatan Rungkut Surabaya yaitu :
a. Fasilitasi Kelompok Penyerta
Fasilitas yang meliputi sarana dan prasarana dalam suatu proses belajar mengajar sangatlah penting guna menunjang keberhasilan
dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut. Maka dari itu keberadaan sebuah sarana dan prasarana dalam sebuah sekolah adalah sesuatu hal
yang mutlak adanya. Untuk itu LSM-LMI memberikan perhatian penuh dalam hal ini, seperti yang diungkapkan oleh sekretaris
programnya Mbak Iza Zuniawan menyatakan bahwa : “Ya, sebetulnya peranan yang diberikan LMI kepada PAUD
Tunas Kreatif cukup beragam. Jika dilihat dari sisi pemberian fasilitas,
71
pihak manajemen program khusunya staff pelaksana program sekolah pintar memberikan dalam bentuk peralatan dan perlengkapan yang
dibutuhkan oleh sebuah sekolah, disamping itu juga memberikan seragam bagi murid-murid PAUD.”Hasil wawancara pada tanggal 7
Mei 2010
Hal yang sama juga diutarakan oleh staff pelaksana program “Sekolah Pintar” Mbak Wulan yang menjelaskan bahwa :
“Ehm....yang diberikan yang berupa buku-buku peajaran, alat- alat tulis, kemudian baju seragam, lemari untuk menyimpan arsip
ataupun untuk menyimpan berbagai permainan edukatif, selain itu juga LMI memberikan meja kecil untuk anak didik.”Hasil wawancara pada
tanggal 7 Mei 2010
Pernyataan di atas didukung adanya data sekunder yang berupa tabel barang-barang yang diserahkan kepada PAUD Tunas Kreatif,
sehingga bisa menunjukkan secara terperinci sarana dan prasarana yang telah diberikan kepada PAUD Tunas Kreatif.
Tabel 4.10 Sarana dan Prasarana bagi PAUD Tunas Kreatif
No. Nama Barang
Jumlah buah
1. Baju seragam
30 2. Lemari
2 3. Meja
kecil 20
4. Pensil 24
Sumber : LMI Tahun 2009 Pernyataan dari pihak LSM-LMI pun dibenarkan oleh pihak
PAUD Tunas Kreatif yaitu Ibu Dyah Eko P selaku Kepala Sekolah di PAUD tersebut yang memaparkan bahwa :
72
“Ya...LMI banyak membantu bagi kelancaran proses belajar mengajar di PAUD ini, utamanya seperti diberi bantuan seragam, alat
tulis, meja, dan perlengkapan yang lainnya. Terutama peralatan yang sangat diperlukan guna memberikan kelancaran dalam
penyelenggaraan PAUD Tunas Kreatif, Mbak”Hasil wawancara pada tanggal 8 Mei 2010
Disamping itu, sebagai penyerta atau fasilitator LSM-LMI mampu menjadi mediasi atau penghubung diantara pihak yang ingin
mengetahui atau memberikan bantuan kepada PAUD Tunas Kreatif. Hal itu senada diungkapkan oleh Sekretaris Manajemen Program
Mbak Iza Zuniawan, yang menjelaskan bahwa : “LMI selaku pihak yang menaungi PAUD Tunas Kreatif
berupaya keras untuk menjadi sebuah penghubung yang baik dengan pihak luar, seperti halnya dengan pihak luar seperti pihak dari PT.
Exelxomindo yang berkeinginan untuk membantu PAUD Tunas Kreatif tersebut. Maka disini kami berusaha untuk menjembatani
diantara kedua belah pihak,begitu...”Hasil wawancara pada tanggal 7 Mei 2010
Menanggapi pernyataan di atas, Mbak Wulan selaku Staff Pelaksana Program “Sekolah Pintar” memaparkan bahwa :
“Pihak LMI disini berupaya dengan keras untuk memberikan sebuah jalan terbaik bagi keluhan-keluhan para bunda seperti kesulitan
mengenai cara-cara pembelajaran yang baik. Dan disini kami berusaha untuk mencarikan solusinya supaya dalam proses belajar mengajar
tidak mengalami kendala. Disamping itu, mbak seluruh jajaran di staff pelaksana “Sekolah Pintar” berusaha menjalin link-link dengan pihak
luar guna lebih memajukan PAUD Tunas Kreatif.” Hasil wawancara pada tanggal 7 Mei 2010
Pernyataan di atas didukung pula oleh pengelola PAUD Tunas Kreatif Ibu Dyah Eko P, menyatakan bahwa :
“Dengan keberadaan LMI sebagai donatur tetap bagi PAUD ini, memberikan kemudahan-kemudahan bagi para bunda jika ada
kesulitan dalam mengajarkan materi kepada anak didik, dan kami
73
dapat menanyakan secara langsung bagaimana solusinya sehingga kami merasa terbantu. Dan LMI juga berupaya menjadi jembatan bagi
PAUD ini untuk berhubungan dengan pihak luar yang memiliki keinginan untuk membantu sekolahan ini, ya kami bersyukur sekali,
karena sekolah PAUD ini sudah semakin baik kondisinya dengan adanya bantuan-bantuan ataupun sponsor dari pihak lain seperti dari
XL,mbak.”Hasil wawancara pada tanggal 8 Mei 2010
Pernyataan yang diungkapkan oleh pengelola PAUD Tunas Kreatif tersebut didukung dengan data sekunder yang berupa
dokumentasi yang berada pada lampiran 7 tentang kondisi bangunan PAUD Tunas Kreatif yang sudah lebih baik dibandingkan sebelumnya.
Dan hal tersebut membuktikan bahwa LMI telah mampu menjadi penyerta atau fasilitator bagi PAUD Tunas Kreatif dalam
mengembangkan PAUD tersebut sehingga mengalami perbaikan- perbaikan yang cukup menggembirakan.
Berdasarkan beberapa pernyataan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa LSM-LMI kurang maksimal dalam memberikan
perananya sebagai fasilitator karena hanya terbatas pada beberapa bidang. Dan LMI hanya berperan dalam bentuk pemberian fasilitas
berupa sarana dan prasarana, sebagai penghubung atau mediator guna menjalin hubungan kerja sama yang baik dengan pihak luar, serta
memberikan solusi kepada para bunda tentang materi yang diajarkan. b.
Motivasi Disamping sebuah sarana dan prasarana serta penghubung
antara pihak luar dengan PAUD Tunas Kreatif, tentunya motivasi juga mempunyai peran yang sangat penting bagi keberlangsungan suatu
74
program, khusunya program sekolah untuk anak-anak tidak mampu. Maka LSM-LMI juga memberikan sebuah motivasi-motivasi
tambahan guna meningkatkan semangat yang sudah ada agar tidak tergerus oleh adanya perubahan-perubahan yang negatif. Seperti yang
diungkapkan oleh Sekretaris Program LMI Mbak Iza Zuniawan menjelaskan bahwa :
“Eh..sejujurnya PAUD Tunas Kreatif sudah mempunyai motivasi yang cukup baik, namun motivasi itu harus tetap dipupuk
agar tetap tumbuh subur. Oleh karena itu, LMI memberikan motivasi dalam bentuk yang berbeda yaitu berupa sertifikat bagi para bunda dari
yayasan LMI supaya lebih bersemangat dalam mengajar.”Hasil wawancara pada tanggal 7 Mei 2010
Pernyataan tersebut sama seperti yang diungkapkan oleh Staff Pelaksana Program “Sekolah Pintar” Mbak Wulan, yang memaparkan
bahwa : “ Wujud motivasi yang LMI berikan ya...hanya berupa
pemberian penghargaan seperti sertifikat untuk bunda, mbak. Jadi para bunda tidak hanya mendapat dari Dinas Pendidikan saja namun LMI
juga memberikan sebuah ungkapan penghargaan atas dedikasi mereka begitu...mbak. Dan semua bunda juga sudah memperoleh sertifikat
itu.”Hasil wawancara pada tanggal 7 Mei 2010
Hal yang sama pun diungkapkan oleh pengurus PAUD Tunas Kreatif Ibu Dyah Eko P yang menjelaskan bahwa :
“Ehm...bunda-bundanya sich sudah punya semangat mbak untuk mengajar, tapi LMI memberikan kesempatan kepada para bunda
untuk lebih dapat memacu motivasinya ya dengan memberikan sertifakat kepada para bunda dan sertifikatnya itu membuat kami
semua puas dan bangga bahwa ternyata jerih payah kami dihargai.”Hasil wawancara pada tanggal 8 Mei 2010.
Berdasarkan beberapa pernyataan dari berbagai pihak maka
75
dapat ditarik kesimpulan bahwa LSM-LMI telah ikut berperan serta mencapai sebuah keberhasilan dalam penyelenggaraan PAUD Tunas
Kreatif, namun tidak semua peran khusus yang ada dilaksanakan sehingga peran yang dijalankan oleh LSM-LMI kurang optimal karena
motivasi yang diberikan kepada para bunda tidak variatif. Dan wujud motivasinya berupa sertifikat guru yang berasal dari yayasan LMI.
4.2.2 Peran Edukasional
Pada dasarnya peran edukasional memiliki empat peran khusus yaitu membangkitkan kesadaran masyarakat, menyampaikan
informasi, mengonfrontasikan, dan pelatihan. Dari keempat peran khusus tersebut hanya pelatihan yang dilaksanakan oleh LMI
Lembaga Manajemen Infaq dikarenakan pelatihan merupakan sebuah peran edukasional yang paling spesifik, sebab memfokuskan pada
sebuah upaya untuk mengajarkan pada sebuah kelompok masyarakat tentang cara-cara untuk melakukan sesuatu hal secara lebih khusus dan
lebih luas. Peran ini merupakan sebuah peran penting dalam wujud pelaksanaan partisipasi atau peran serta yang dilaksanakan oleh LSM-
LMI. Hal itu pula yang mendasari LSM-LMI untuk melaksanakan pelatihan-pelatihan bagi para bunda PAUD, di dalam sebuah pelatihan
mempunyai beberapa sasaran kajian yang ingin diteliti terdiri dari :
a. Bentuk Pelatihan
76
Bentuk pelatihan yang diberikan LSM-LMI kepada para bunda PAUD Tunas Kreatif bentuknya sangat sederhana sebab hanya berupa
tatap muka secara langsung dengan pembimbing yang telah ditunjuk, sehingga dapat tercapai interaksi secara langsung antara kedua belah
pihak. Hal tersebut ssesuai dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Sekretaris Program Mbak Iza Zuniawan menjelaskan bahwa :
“Ya..kami menyadari betul bahwa untuk mengajar anak-anak pada usia yang dini tidaklah mudah, hal tersebut perlu dilatarbelakangi
oleh pendidikan ataupun kebiasaan dalam mengajar. Untuk itu LMI mempunyai inisiatif untuk memberikan tambahan pelatihan bagi
seluruh bunda PAUD, melalui pelatihan secara hubungan langsung atau sejenis pelatihan non-formal.”Hasil wawancara pada tanggal 7
Mei 2010
Pendapat itu didukung oleh Staff Pelaksana Program Mbak Wulan yang menyatakan bahwa :
“Guna menunjang kepiawaian dalam mengajar, LMI memberikan tambahan pelatihan bagi para bunda melalui pelatihan
non-formal sehingga bisa diperoleh interaksi langsung antar bunda dengan pengajar.”Hasil wawancara pada tanggal 7 Mei 2010
Hal yang sama pun dikemukakan oleh pengurus PAUD Tunas Kreatif Ibu Dyah Eko P, menjelaskan bahawa :
“LMI memang sangat membantu para bunda, mbak. Dengan memberikan pelatihan yang dilaksanakan dengan cara tatap muka
secara langsung dengan pembimbing atau pengajarnya.”Hasil wawancara pada tanggal 8 Mei 2010
b. Materi Pelatihan
Materi-materi yang diberikan kepada para bunda PAUD Tunas Kreatif menyesuaikan dengan materi-materi yang berasal dari PKK
Kota, namun pembimbing juga memberikan materi tambahan yang
77
sifatnya lebih kepada praktek. Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Program LMI, Mbak Iza Zuniawan bahwa :
“Pada intinya LSM-LMI tidak memiliki kurikulum khusus untuk memberikan pelatihan kepada para bunda PAUD Tunas Kreatif,
LMI hanya memberikan materi-materi yang sesuai dengan materi- materi PAUD.”Hasil wawancara pada tanggal 10 Mei 2010
Senada dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Staff Pelaksana Program “Sekolah Pintar” Mbak Wulan yang menjelaskan
bahwa : “Sebenarnya, kami tidak mempunyai kurikulum khusus untuk
memberikan bimbingan kepada para bunda PAUD, namun materi- materi yang kami berikan disesuaikan dengan pendidikan anak usia
dini gitu mbak, ya materinya seperti metode pengajaran, cara penyampaian materi kepada murid serta penjelasan mengenai bahan-
bahan yang bisa digunakan untuk mengajar supaya anak didik tidak merasa jenuh dengan materi-materi yang sama serta tambahan lagu-
lagu bagi para bunda dalam mengajar.”Hasil wawancara pada tanggal 10 Mei 2010
Pernyataan di atas didukung dengan data sekunder mengenai materi-materi yang diberikan setiap bulan pada saat pelatihan bunda
PAUD Tunas Kreatif, sebagai berikut :
Tabel 4.11
78
Materi Pelatihan Bunda PAUD Bulan Januari sampai Mei Tahun 2010
No. Bulan
Materi yang Disajikan
1. Januari
Metode mengajar yang baik dan benar. 2.
Februari Materi tentang seni seperti cara bernyanyi yang baik dengan menggunakan gerakan.
3. Maret
Materi tentang agama dan moral seperti tentang cara berdoa yang baik dan bersikap sopan.
4. April
Mengulas kembali tentang cara-cara mengajar yang baik dan benar 5.
Mei Mengulas kembali materi tentang seni yaitu memberi tambahan lagu-lagu untuk
mengajar. Sumber : LMI Tahun 2010
Hal yang sama juga diungkapkan oleh pengurus PAUD Tunas Kreatif Ibu Dyah Eko bahwa :
“Kami disana diajarkan banyak hal ya seperti cara mengajar anak didik yang baik, cara bernyanyi serta diberikan tambahan lagu-
lagu, lalu diberikan materi tentang cara berdoa yang baik bagi anak- anak, jadi kami sangat senang sebab ilmu kami bertambah.”Hasil
wawancara pada tanggal 11 Mei 2010
c. Pembimbing Pelatihan
Pelatihan yang dilaksanakan oleh LSM-LMI merpakan sebuah kepedulian yang besar terhadap peningkatan mutu bagi bunda-bunda
PAUD Tunas Kreatif. Oleh sebab itu, pengajar atau pembimbing dalam pelatihan tersebut merupakan orang yang berpengalaman,
seperti yang diungkapkan oleh Sekretaris Program LMI, Mbak Iza
79
Zuniawan yang menjelaskan bahwa : “Pembimbing para bunda PAUD adalah Bunda Herny seorang
Kepala Sekolah KBIT Asy-Syifak.”Hasil wawancara pada tanggal 10 Mei 2010
Hal yang sama juga diungkapkapkan oleh Staff Pelaksana Program Mbak Wulan, bahwa :
“Pembimbing atau pembina pelatihan adalah berasal dari sekolah KBIT Kelompok Bermain Islam Terpadau Asy-Syifak,
beliau bernama Bunda Herny seorang Kepala Sekolah ditempat tersebut yang telah mempunyai pengalaman mengajar selama
bertahun-tahun.”Hasil wawancara pada tanggal 10 Mei 2010
Pernyataan di atas, didukung pula oleh Ibu Dyah Eko selaku pengurus PAUD Tunas Kreatif bahwa :
“Yang memberikan bimbingan kepada para bunda, namanya Bu Herny beliau seorang Kepala Sekolah Asy-Syifak. Beliau sangat
sabar dalam memberikan tambahan ilmu kepada para bunda.”Hasil wawancara pada tanggal 11Mei 2010
d. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Pelatihan
Pelaksanaan pelatihan yang diadakan oleh LSM-LMI pun dijalankan dengan sungguh-sungguh, melalui pelaksanaan pelatihan
secara rutin setiap bulan dengan durasi waktu yang cukup untuk menyampaikan materi tentang PAUD. Hal itu seperti yang
dikemukakan oleh Sekretaris Program Mbak Iza Zuniawan, bahwa : “Ehm..pelatihan tersebut dilaksanakan setiap bulan dan
dilaksanakan di kantor LMI di Nginden. Lalu biasanya pelatihan itu dilaksanakan selama 90 menit atau 1 jam setengah.”Hasil wawancara
pada tanggal 10 Mei 2010 Hal yang sama juga diungkapkan oleh Staff Pelaksana Program
“Sekolah Pintar” Mbak Wulan, bahwa :
80
“Pelaksanaan pelatihan diselenggarakan setiap bulan pada tanggal 10. Pelatihan itu dilakukan di kantor LMI Nginden,mbak. Jadi
pelatihan itu tidak dilaksanakan di tempat luar dan waktu pelaksanaannya pada pagi hari ya selama 90 menit yang dilaksanakan
pada pukul 09.00 pagi sampai pukul 10.30 WIB.”Hasil wawancara pada tanggal 10 Mei 2010
Pernyataan di atas didukung oleh pengurus PAUD Tunas Kreatif Ibu Dyah Eko yang menjelaskan bahwa :
“Ya..memang setiap bulan tanggal 10 kami datang ke kantor LMI Nginden untuk mengikuti pelatihan yang diadakan oleh LMI. Ya..
pelatihan itu diadakan pada pagi hari selama satu setengah jam”Hasil wawancara pada tanggal 11 Mei 2010
e. Tujuan Pelatihan
Pada dasarnya sebuah pelatihan yag dilaksanakan oleh LSM- LMI tentu mempunyai tujuan yang baik dan mulia. Hal tersebut
tergambar dalam visi dan misi LMI sendiri. Seperti yang dipaparkan oleh Sekretaris Manajemen Program LMI Mbak Iza Zuniawan,
menjelaskan bahwa : “LMI khususnya pada program sekolah pintar ingin
membentuk sebuah pribadi dari para bunda PAUD Tunas Kreatif agar lebih mandiri dan mampu memberikan sebuah materi-materi yang
sangat beragam sehingga para anak didik mendapat materi-materi yang berkualitas.”Hasil wawancara pada tanggal 7 Mei 2010
Pernyataan itu didukung pula oleh staff pelaksana program Mbak Wulan, yang menjelaskan bahwa :
“Ehm...sejujurnya tujuan adanya pelatihan ini guna memberikan tambahan ilmu bagi para bunda PAUD yang latar
belakang pendidikannya kurang sesuai dengan bidang pendidikan. Ya..kurang lebih itu tujuan adanya pelatihan tersebut.”Hasil
81
wawancara pada tanggal 7 Mei 2010 Hal yang sama pun diungkapkan oleh pengurus PAUD Tunas
Kreatif Ibu Dyah Eko P memaparkan bahwa : “Dengan adanya pelatihan tersebut, bunda PAUD merasa
menjadi lebih percaya diri dan lebih mempunyai kemampuan untuk mengajar para anak didik dengan lebih mantap.”Hasil wawancara
pada tanggal 8 Mei 2010
f. Partisipasi dalam Pelaksanaan Pelatihan
Dalam pelaksanaan sebuah kegiatan seperti pelatihan tentunya diharapkan sebuah peran serta atau partisipasi dari para bunda PAUD
Tunas Kreatif, sebab pelatihan ini mempunyai manfaat untuk mengembangkan potensi mereka. Dan kesadaran akan pentingnya
pelatihan tersebut telah dirasakan oleh para bunda di PAUD Tunas Kreatif, hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh Sekretaris
Manajemen Program LMI, Mbak Iza Zuniawan, menyatakan bahwa : “Para bunda PAUD Tunas Kreatif mempunyai minat yang
cukup besar terhadap pelaksanaan kegiatan pelatihan, meskipun dari 8 orang bunda PAUD yang hadir hanya 5 sampai 6 orang saja, tapi ya
sudah lumayan bagus lah..”Hasil wawancara pada tanggal 7 Mei 2010
Hal yang senada juga diungkapkan oleh Staff Pelaksana Program “Sekolah Pintar” Mbak Wulan, yang menjelaskan bahwa :
“Peminantnya cukup lumayan, ya jika diprosentase dari jumlah bunda PAUD Tunas Kreatif kurang lebih berkisar 70 lah.”Hasil
wawancara pada tanggal 7 Mei 2010 Pernyataan di atas didukung dengan data sekunder dari hasil
absensi para bunda PAUD Tunas Kreatif selama lima bulan dari bulan
82
Januari sampai bulan Mei 2010 yang terlampir dari lampiran dua hingga lampiran 6 yang dibuat menjadi rekapan absensi supaya
memudahkan untuk melihat kedatangan para bunda selama 5 bulan berturut-turut, yaitu :
Tabel 4.12 Rekapan Absensi Kehadiran Bunda PAUD Tunas Kreatif Selama
5 Bulan Januari-Mei 2010
Sumber : LMI Tahun 2010 Pernyataan di atas didukung pula oleh pengelola PAUD Tunas
Kreatif Ibu Dyah Eko P yang menjelaskan bahwa : “Ya...kalau bunda di sini lumayan banyak datang ke pelatihan
itu tapi ya terkadang ada yang tidak bisa hadir karena kepentingan keluarga.”
Berdasarkan beberapa pemaparan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa LSM-LMI telah berupaya memberikan peranannya
dalam bidang edukasional, akan tetapi dari keempat peran khusus tersebut hanya satu peran yang dilakukan yaitu pelatihan karena
No. Bulan Jumlah Orang
Prosentase
1. Januari 5
18,52 2. Februari
5 18,52
3. Maret 6
22,22 4. April
6 22,22
5. Mei 5
18,52
Jumlah 27 100
83
pelatihan merupakan peran yang paling spesifik diantara keempat peran khusus yang lainnya. Dan pelatihannya tersebut telah disusun
dengan sangat rapi yaitu dilaksanakan satu bulan sekali secara rutin setiap tanggal 10 dengan durasi waktu 90 menit serta melibatkan
pembina yang berpengalaman dibidangnya, selain itu materi-materi yang diberikan juga sangat bermanfaat bagi para bunda dan sesuai
dengan kurikulum yang ditetapkan oleh PKK Kota Surabaya dan partisipasi para bunda yang cukup baik telah mencapai 70 serta
mempunyai tujuan untuk menjadikan para bunda menjadi lebih mandiri dan memiliki kemmapuan untuk mengajar dengan lebih baik.
Sehingga peran edukasional yang dilaksanakan oleh LSM-LMI tetap mencapai sasaran sesuai dengan yang diharapkan.
4.2.3 Peran Representasional
a. Media yang digunakan Disamping kedua peran di atas, terdapat peran yang lainnya
adalah peran representasional. Dalam peran ini terbagi atas berbagai peran khusus yaitu untuk mencari sumber daya, memanfaatkan media,
advokasi, hubungan masyarakat, mengembangkan jaringan, serta membagi pengetahuan dan pengalaman. Dari beberapa peran tersebut
yang mampu diterapkan oleh LSM-LMI adalah pemanfaatan media untuk menyebarluaskan sebuah informasi. Hal tersebut dilakukan oleh
LSM-LMI untuk menyebarluaskan mengenai keberadaan PAUD
84
Tunas Kreatif. Seperti yang dikemukakan oleh Sekretaris Program Mbak Iza Zuniawan di bawah ini :
“Begini, LMI memberikan perhatian yang besar bagi penyelenggaraan PAUD Tunas Kreatif, oleh sebab itu LMI
mencantumkan program tersebut ke dalam Sekolah Pintar dan program tersebut telah dicantumkan dalam website LMI yang resmi.”Hasil
wawancara pada tanggal 7 Mei 2010
Pernyataan di atas dibenarkan oleh staaf pelaksana program “Sekolah Pintar” Mbak Wulan, yang menjelaskan bahwa :
“E..e..LMI mencantumkannya dalam program Sekolah Pintar yang dan program tersebut lain dibandingkan program pendidikan
yang lain, sebab di LMI sendiri mempunyai program pendidikan yang beraneka ragam.”Hasil wawancara pada tanggal 7 Mei 2010
Dan hal tersebut di atas didukung pula oleh pernyataan pengurus PAUD Tunas Kreatif Ibu Dyah Eko bahwa :
“Ya..kami mengetahuinya sendiri bahwa PAUD Tunas Kreatif ini dimasukkan ke dalam internet oleh LMI sehingga banyak orang
yang tahu.”Hasil wawancara pada tanggal 8 Mei 2010 Dengan memanfaatkan media elektronik melalui jaringan
internet untuk memperkenalkan PAUD Tunas Kreatif kepada masyarakat luas. Maka LMI mempunyai tujuan khusus mengenai hal
tersebut, seperti yang dikemukakan oleh Sekretaris Program Mbak Iza Zuniawan, bahwa :
“Ehm..dengan dimasukkan ke dalam website LMI, secara tidak langsung mampu memberikan sebuah angin segar bagi PAUD Tunas
Kreatif, karena dengan begitu banyak pihak luar yang tahu tentang keberadan PAUD tersebut. Dengan demikian banyak pihak yang
datang langsung memberikan bantuan kepada PAUD Tunas Kreatif. Maka menjadikan PAUD tersebut lebih mandiri dan tidak bergantung
pada satu pihak, yang nantinya diharapkan dengan begitu PAUD Tunas Kreatif tersebut bisa lebih maju dan berkembang pesat.”Hasil
85
wawancara pada tanggal 7 Mei 2010 Pemaparan oleh Sekretaris Program LMI didukung pula oleh
Staff Pelaksana Program “Sekolah Pintar” Mbak Wulan yang menjelaskan bahwa :
“Ya..kami mempunyai harapan dengan dimasukkannya ke dalam program Sekolah Pintar di LMI mampu menarik minat
masyarkat luas untuk memberikan subsidi atau bantuan kepada PAUD tersebut, sehingga PAUD Tunas Kreatif bisa mandiri dan jauh lebih
maju.”Hasil wawancara pada tanggal 7 Mei 2010
Pernyataan di atas, didukung oleh pengurus PAUD Tunas Kreatif Ibu Dyah Eko yang menyatakan bahwa :
“Dari pihak PAUD Tunas Kreatif sendiri sangat senang, karena dengan dimasukkannya pada program LMI, secara tidak langsung telah
memperkenalkan PAUD Tunas Kreatif kepada masyarakat luas. Seperti pada waktu yang lalu ada donatur di luar LMI yang datang
untuk memberikan subsidi kepada PAUD. Dan itu semua berkat promosi LMI yang dilakukan melalui program-programnya.”Hasil
wawancara pada tanggal 8 Mei 2010
Menanggapi hal tersebut di atas, maka Staff Pelaksana Program “Sekolah Pintar” Mbak Wulan juga menambahakan bahwa :
“Selain memanfaatkan media elektronik seperti internet LSM- LMI juga memperkenalkan PAUD Tunas Kreatif dalam acara-acara di
luar atau seperti acara pameran gitu mbak, jadi kami menjelaskan dengan ringkas dan lengkap mengenai program-program yang ada di
LMI, ya..barangkali ada yang berminat untuk menyekolahkan anaknya di PAUD Tunas Kreatif dengan biaya yang murah ataupun yang
berkeinginan untuk membantu keberlangsungan PAUD Tunas Kreatif.”Hasil wawancara pada tanggal 7 Mei 2010
Hal yang senada juga diungkapkan oleh Sekretaris Program Mbak Iza Zuniawan yang membernarkan tentang pernyataan Mbak
Wulan bahwa : “Ya...memang kami selaku bagian yang diberi wewenag oleh
86
LMI untuk mengurusi masalah perkembangan PAUD Tunas Kreatif mengusahakan berbagai upaya demi kemajuan PAUD tersebut dengan
memperkenalkan PAUD melalui acara pameran yang diadakan di pusat-pusat perbelanjaan di Surabaya.”Hasil wawancara pada tanggal
7 Mei 2010
Berdasarkan beberapa penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa dalam rangka pencapaian keberhasilan
penyelenggaraan PAUD Tunas Kreatif, LSM-LMI tidak bertindak setengah-setengah. Hal itu dibuktikan dengan mencantumkan program
PAUD Tunas Kreatif ke dalam website LMI pada kolom program “Sekolah Pintar” dan mengenalkan pada acara pameran di pusat
perbelanjaan agar seluruh masyarakat mengetahui adanya PAUD Tunas Kreatif tersebut. Namun peran yang dilaksanakan oleh LSM-
LMI belum optimal dikarenakan dari beberapa peran representasional, pemanfaatan media hanya dilakukan melalui media elektronik sedang
untuk media cetak belum dilakukan dan hubungan masyarakat di sekitar sekolah atau lingkungan belum dilaksanakan.
4.2.4 Peran Teknis
a. Pengelolaan Keuangan Seperti yang dijelaskan di atas bahwa peran yang dilaksnakan
oleh LSM-LMI tidak hanya ketiga peran tersebut tetapi juga melaksanakan peran teknis. Peran teknis ini terdiri dari melakukan
riset, menggunakan komputer, melakukan presentasi tertulis maupun verbal, serta kemampuan untuk mengontrol dan mengelola keuangan.
Dari beberapa peran teknis yang ada hanya satu peran yang dapat
87
dilakukan oleh LSM-LMI yaitu pengelolaan keuangan dengan sasaran kajian sumber-sumber keuangan yang diperoleh oleh LSM-LMI untuk
memberikan donatur kepada PAUD Tunas Kreatif sehingga operasionalisasi PAUD tersebut dapat berjalan lancar. Seperti halnya
dikemukakan oleh Sekretaris Program Mbak Iza Zuniawan yang menjelaskan bahwa :
“Ya..begini, sumber-sumber keuangan yang diperoleh oleh LSM-LMI itu berasal dari UPZ Unit Pengelola Zakat PJB
Pembangkit Jawa Bali Ketintang, serta dari zakat-zakat masyarakat yang lain.”Hasil wawancara pada tanggal 7 Mei 2010
Pernyataan itu didukung pula oleh Mbak Wulan selaku Staff Pelaksana Program “Sekolah Pintar”, bahwa :
“Jadi begini mbak, LMI mendapat bantuan dana dari UPZ PJB Ketintang, yang rutin memberikan donatur bagi LMI yang disalurkan
kepada Sekolah Pintar PAUD Tunas Kreatif. ”Hasil wawancara pada tanggal 7 Mei 2010
Kedua pernyataan di atas juga didukung oleh Ibu Dyah Eko selaku pengurus PAUD Tunas Kreatif, menjelaskan bahwa :
“Setahu kami, donatur tetap kami ya LMI, namun mereka juga menjelaskan bahwa donatur yang diberikan kepada PAUD ini berasal
dari UPZ PJB, mbak.”Hasil wawancara pada tanggal 8 Mei 2010 Disamping itu LMI pun menjelaskan secara jelas berapa besar
donatur yang diberikan kepada PAUD Tunas Kreatif, seperti yang dikemukakan oleh Sekretaris Program Mbak Iza Zuniawan bahwa :
“Sebenarnya besarnya dana itu 125.000 ribu untuk masing- masing bunda yang jumlahnya 8 orang serta bantuan-bantuan lain yang
sifatnya kondisional atau sesuai dengan keadaan.”Hasil wawancara pada tanggal 7 Mei 2010.
Pernyataan tersebut didukung oleh Staff Pelaksana Program
88
“Sekolah Pintar” Mbak Wulan adalah sebagai berikut : “Kalau dana yang diberikan itu sebesar 960.000 ribu untuk gaji
bunda yang rutin tiap bulan serta bantuan-bantua yang lain sesuai dengan kebutuhan PAUD, misalnya dibutuhkan peralatan ya..LMI
berusaha untuk meberikannya. Selain itu biasanya LMI juga memberikan berupa baju bekas, dan kami salut pada para bunda sebab
baju bekas itu mereka jual dan hasil penjualannya dipakai untuk tambahan biaya operasionalnya, benar-benar kreatif.”Hasil
wawancara pada tanggal 7 Mei 2010
Hal yang senada juga diungkapkan oleh pengurus PAUD Tunas Kreatif Ibu Dyah Eko yang menjelaskan bahwa :
“E..e..gini mbak, ya dana yang kami terima sebesar 960.000 ribu dan bantuan-bantuan yang lainnya menyesuaikan dengan
kebutuhan PAUD. Dan biasanya kami juga diberi baju bekas, la..berdasarkan inisiatif sebuah bunda, baju-baju itu kami jual,
kan..lumayan untuk tambahan biaya.”Hasil wawancara pada tanggal 8 Mei 2010
Pernyataan di atas didukung dengan data sekunder mengenai sumber-sumber keuangan yang diterima oleh PAUD Tunas Kreatif,
yaitu :
Tabel 4.13 Sumber-Sumber Keuangan PAUD Tunas Kreatif
No. Sumber Dana
Besar Dana Rp
1. LMI 960.000
2. SPP Siswa per bulan Rp 2.500 x 30
75.000 Jumlah
1.035.000 Sumber : PAUD Tunas Kreatif Tahun 2010
Dan donatur tersebut ditujukan dalam rangka berupaya memberikan kesejahteraan bagi para bunda serta memenuhi
89
kebutuhan-kebutuhan dalam penyelenggaraan PAUD Tunas Kreatif, hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh Sekretaris Program Mbak
Iza Zuniawan yang memaparkan bahwa : “Ya..donatur tersebut ditujukan untuk gaji para bunda dan
pembelian peralatan bagi PAUD Tunas Kreatif.” Hal yang sama diungkapkan oleh Staff Pelaksana Program
“Sekolah Pintar” LMI Mbak Wulan, adalah sebagai berikut : “Ehm..ya diperuntukkan untuk gaji para bunda yang diberikan
tiap awal bulan beserta pembelian peralatan-peralatan untuk keberlangsungan penyelenggaraan PAUD Tunas Kreatif.”
Pernyataan tersebut didukung dengan adanya data tentang gaji yang diterima oleh bunda dari LMI yaitu :
Tabel 4.14 Daftar Penerimaan Gaji Bunda PAUD Tunas Kreatif
Bulan Mei 2010 No.
Nama Bunda Jumlah Uang Rp
1. Ibu Dyah Eko P.
125.000 2. Ibu
Pawestri 125.000
3. Ibu Erlina
125.000 4. Ibu
Renny 125.000
5. Ibu Aminatus
125.000 6. Ibu
Patokah 125.000
7. Ibu Lilik
125.000 8. Ibu
Suyati 125.000
Jumlah 960.000 Sumber : LMI Tahun 2010
90
Namun pihak LSM-LMI tidak memberikan bukti kwitansi untuk memperkuat adanya data-data yang dibutuhkan di dalam
penelitian ini yang menyangkut tentang pemberian gaji kepada para bunda PAUD Tunas Kreatif dikarenakan hilang dan masih belum
ditemukan. Hal yang senada diungkapkan oleh pengurus PAUD Tunas
Kreatif Ibu Dyah Eko, bahwa: “Ya..begini mbak, donatur yang diberikan itu memang untuk
kesejahteraan para bunda dan untuk membeli peralatan-peralatan bagi penyelenggaraan PAUD Tunas Kreatif.”Hasil wawancara pada
tanggal 8 Mei 2010 Berdasarkan beberapa pernyataan di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa sumber-sumber keuangan yang diperuntukkan kepada PAUD Tunas Kreatif berasal dari sebuah UPZ PJB di
Ketintang Surabaya. Jadi dana yang diberikan sebagai donatur kepada PAUD Tunas Kreatif bukan berasal dari sumber yang fiktif melainkan
berasal dari sumber yang jelas. Dan besarnya donatur yang diberikan untuk PAUD Tunas Kreatif adalah sebesar Rp. 960.000,00 yang
diperuntukkan untuk gaji bunda-bunda PAUD serta bantuan-bantuan yang lain yang berupa peralatan-peralatan yang diperlukan dalam
operasionalisasi PAUD Tunas Kreatif. Akan tetapi peran yang dilaksanakan oleh LSM-LMI belum terlampau optimal, sebab di dalam
penerapan peran teknis ini hanya peran keuangan yang mampu diterapkan oleh LSM-LMI, dan dari segi administrasinya masih perlu
diperbaiki karena bukti-bukti tentang keuangnn dan kegiatan banyak
91
yang tidak ada atau hilang.
4.3 Pembahasan