Macam-Macam Partisipasi Tujuan Pendidikan Nasional Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini PAUD

26 bagaimana ketersediaan sumber daya yang digunakan, sehingga kelompok tersebut memiliki kekuasaan untuk menjaga potensi yang ada di lingkungannya. 7. Partisipasi Inisiatif Self-Mobilisation. Partisipasi rakyat melalui pengambilan inisiatif secara independen dari lembaga luar untuk melakukan perubahan sistem. Masyarakat mengembangkan hubungan dengan lembaga eksternal untuk advis mengenai sumber daya dan teknik yang mereka perlukan, tetapi juga mengawasi bagaimana sumber daya tersebut digunakan. Hal ini dapat dikembangkan jika pemerintah dan LSM menyiapkan satu kerangka pemikiran untuk mendukung suatu kegiatan.

2.2.3.3 Macam-Macam Partisipasi

Partisipasi tidak hanya seperti yang diungkapkan di atas, namun partisipasi juga mempunyai macam. Maka menurut Nelson dalam Ndraha 1990 : 102 menyebutkan ada dua macam partisipasi antara lain : 1. Partisipasi horizontal adalah partisipasi antara sesama warga atau anggota suatu perkumpulan. 2. Partisipasi vertikal adalah partisipasi yang dilakukan oleh bawahan dengan atasan, antar klien dengan patron atau antara masyarakat sebagai suatu keseluruhan dengan pemerintah.

2.2.3.4 Kendala-Kendala dalam Partisipasi

27 Kenyataan yang ada di lapangan menjabarkan secara jelas bahwa upaya untuk melibatkan masyarakat dalam berbagai bentuk kegiatan atau aktivitas yang berkaitan dengan masyarakat ataupun dengan pemerintah. Hal tersebut di karenakan kendala-kendala yang muncul yaitu Dwiyanto : 2006 : 212 : a. Budaya paternalisme yang dianut oleh masyarakat selama ini yang menganggap pejabat publik menduduki posisi lebih tinggi dalam masyarakat jadi masyarakat sangat untuk melakukan kritik secara terbuka kepada pejabat publik. b. Apatisme yang menjadikan masyarakat bersikap apatis sebab mereka selama ini jarang dilibatkan dalam proses pembuatan kebijakan jadi kondisi ini menyulitkan pemerintah yang berinisiatif untuk mengajak masyarakat berpartisipasi. c. Tidak adanya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah sebab sebelumnya mereka hanya dijadikan obyek kebijakan pemerintah. 2.2.4 Pendidikan 2.2.4.1 Konsep Pendidikan Keberadaan pendidikan dalam kehidupan manusia adalah untuk mengembangkan potensi dan kemampuan yang dimiliki oleh manusia sehingga dapat berguna bagi kehidupan. Untuk itu perlu diketahui dengan jelas mengenai arti dari pendidikan itu sendiri. Maka menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk 28 mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Menurut Hidayat 2002 : 2 menyatakan bahwa pendidikan adalah upaya sadar dari suatu masyarakat dan pemerintah suatu negara untuk menjamin kelangsungan hidup dan kehidupan generasi penerus, selaku warga masyarakat, bangsa, dan negara secara berguna dan bermakna. Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah proses yang secara terencana dari masyarakat dan pemerintah suatu negara dengan cara membimbing dan mengembangkan potensi diri peserta didik, untuk menjamin kelangsungan hidup agar lebih bermakna dan berguna.

2.2.4.2 Tujuan Pendidikan Nasional

Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Pasal 3 29 Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2.2.4.3 Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini PAUD

Pendidikan anak usia dini PAUD adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut yang diselenggarakan pada jalur formal, non formal, dan informal Nurahman dalam http: www.google.com. Selain pendapat di atas, sesuai dengan Pedoman Umum Program Pendidikan Anak Usia Dini Terpadu Pasal 1 Peraturan Walikota Surabaya Nomor 20 Tahun 2008 jo Nomor 45 Tahun 2008 menjelaskan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan yang diberikan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun melalui pemberian rangsangan pendidikan dalam 30 meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta rohani supaya anak mempunyai kesiapan mental dalam memasuki jenjang pendidikan lebih lanjut.

2.2.4.4 Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25