Uji Hipotesis Secara Parsial A. Variabel Jumlah dana Bank

Sumber : Supranto, 1995, Ekonometrika Dasar, Edisi Kesatu. Penerbit LPFEUI, Jakarta, Hal: 365. Keterangan : Ho diterima jika F hitung ≤ F tabel Ho ditolak jika F hitung ≥ F tabel Kaidah pengujiannya : 1. Apabila F hitung ≤ F tabel, maka Ho diterima dan Hi ditolak, artinya variabel bebas secara simultan tidak cocok untuk mempengaruhi variabel terikat. 2. Apabila F hitung ≥ F tabel, maka Ho ditolak dan Hi diterima, artinya variabel bebas secara simultan mempengaruhi variabel terikat. Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa nilai F hitung yang diperoleh adalah sebesar 14,553 dengan taraf signifikan sebesar 0,000 lampiran. Karena taraf signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 maka model regresi yang dihasilkan dalam penelitian ini telah cocok digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan.

4.4.2. Uji Hipotesis Secara Parsial A. Variabel Jumlah dana Bank

Selanjutnya untuk menguji adanya pengaruh secara parsial antara Jumlah dana BankX 1 terhadap Kredit Modal KerjaY digunakan uji t dengan langkah – langkah sebagai berikut : a. Ho :  1 = 0 tidak ada pengaruh antara variabel X 1 , dengan variabel Y H 1 :  1  0 ada pengaruh antara variabel X 1 dengan variabel Y b. 2  = 0,052 = 0,025 dengan df = n – k – 1 = 16 – 4 – 1 = 1` c. t hitung = 1 Se 1   = 142 , 452 , = 3,184 d. t tabel 2  = 0,025 = 2,228 e. Pengujian hipotesis : Gambar 2 : Kurva Distribusi Penolakan Dan Penerimaan Hipotesis Secara Parsial Untuk Variabel X 1 . Sumber : Supranto, 1995, Ekonometrika Dasar, Edisi Kesatu. Penerbit LPFEUI, Jakarta, Hal: 364. 3,184 2,228 Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho Daerah Penerimaan Ho Dari perhitungan secara parsial diperoleh t hitung = 3,184 sedangkan t tabel = 2,228 pada df = 11 dengan tingkat signifikansi sebesar 5 . Karena t hitung lebih besar dari t tabel maka Ho ditolak dan H 1 diterima. Sehingga secara parsial Jumlah dana BankX 1 berpengaruh secara nyata dan berhubungan positif terhadap Kredit Modal Kerja Y. Jumlah dana BankX 1 tidak berpengaruh terhadap Kredit Modal Kerja. Nilai r 2 parsial untuk Jumlah dana Bank sebesar 0,693 2 = 0,4802 yang berarti dapat menunjukkan bahwa Kredit Modal Kerja mampu dijelaskan oleh Jumlah dana Bank hingga 48,02. Sedangkan sisanya sebesar 51,98 dijelaskan oleh faktor lain. Selanjutnya untuk mengetahui adanya pengaruh secara parsial antara variabel Suku bunga kreditX 2 terhadap Kredit Modal Kerja Y digunakan uji t dengan langkah–langkah sebagai berikut : a. Ho :  2 = 0 tidak ada pengaruh antara varible X 2 dengan variabel Y H 1 :  2  0 ada pengaruh antara variabel X 2 dengan variabel Y b. 2  = 0,052 = 0,025 dengan df = 11 c. t hitung = Se 2 2   = 595 , 5007 236 , 10229 = 2,043 d. t tabel 2  = 0,025 = 2,228 e.Pengujian Hipotesis : Gambar 3 : Kurva Distribusi Penolakan dan Penerimaan Hipotesis secara Parsial untuk variabel X 2. Berdasarkan perhitungan secara parsial diperoleh t hitung = 2,043 sedangkan t tabel = 2,228 pada df = 11 dengan tingkat signifikasi sebesar 5. Karena t hitung t tabel maka Ho diterima dan H 1 ditolak. Sehingga secara parsial Suku bunga kreditX 2 tidak berpengaruh secara nyata dan berhubungan positif terhadap Kredit Modal KerjaY. Daerah Penolakan Ho 2,043 2,228 Daerah Penolakan Ho Daerah Penerimaan Ho Nilai r 2 parsial untuk Suku bunga kredit sebesar 0,524 2 = 0,2746 yang berarti dapat menunjukkan bahwa Kredit Modal Kerja mampu dijelaskan oleh Suku bunga kredit hingga sebesar 27,46. Sedangkan sisanya sebesar 72,54 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam modal. Selanjutnya untuk mengetahui adanya pengaruh secara parsial antara Likuiditas bank X 3 dengan Kredit Modal KerjaY digunakan uji t dengan langkah – langkah sebagai berikut : a. Ho :  3 = 0 tidak ada pengaruh antara variabel X 3 dengan variabel Y H 1 :  3  0 ada pengaruh antara variabel X 3 dengan variabel Y b. t hitung = Se 3 3   = 665 , 14050 195 , 23356  = -1,662 c. t tabel 2  = 0,025 = 2,228 d. Pengujian Hipotesis : Gambar 4 : Kurva Distribusi Penolakan dan Penerimaan Hipotesis secara Parsial untuk variabel X 3 . Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho Daerah Penerimaan Ho -1,662 2,228 Berdasarkan perhitungan secara parsial diperoleh t hitung = -1,662 sedangkan t tabel = 2,228 pada df = 10 dengan tingkat signifikasi sebesar 5 karena t hitung t tabel atau maka Ho diterima dan H 1 ditolak. Sehingga secara parsial Likuiditas bank X 3 tidak berpengaruh secara nyata dan berhubungan positif terhadap Kredit Modal KerjaY. Nilai r 2 parsial untuk Likuiditas bank sebesar 0,448 2 = 0,2007 yang berarti dapat menunjukkan bahwa Kredit Modal Kerja mampu dijelaskan oleh Likuiditas bank hingga 20,07 Sedangkan sisanya sebesar 79,93 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model. Selanjutnya untuk mengetahui adanya pengaruh secara parsial antara Jumlah kantor bankX 4 dengan Kredit Modal Kerja Y digunakan uji t dengan langkah– langkah sebagai berikut : a. Ho :  4 = 0 tidak ada pengaruh antara variabel X 4 dengan variabel Y H 1 :  4  0 ada pengaruh antara variabel X 4 dengan variabel Y b. t hitung = Se 4 4   = 382 , 180 320 , 23 = 0,129 c. t tabel 2  = 0,025 = 2,228 d. Pengujian Hipotesis : Gambar 5 : Kurva Distribusi Penolakan dan Penerimaan Hipotesis secara Parsial untuk variabel X 4 . Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho Daerah Penerimaan Ho 0,129 2,228 Berdasarkan perhitungan secara parsial diperoleh t hitung = 0,129 sedangkan t tabel = 2,228 pada df = 11 dengan tingkat signifikasi sebesar 5 karena t hitung t tabel atau maka Ho diterima dan H 1 ditolak. Sehingga secara parsial variabel Jumlah kantor bank tidak berpengaruh secara nyata dan berhubungan positif terhadap Kredit Modal KerjaY. Nilai r 2 parsial untuk Jumlah kantor bank sebesar 0,039 2 = 0,0015 yang berarti dapat menunjukkan bahwa Kredit Modal Kerja mampu dijelaskan oleh Likuiditas bank hingga 0,15 Sedangkan sisanya sebesar 99,85 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model.

4.5. Pembahasan