36
Barang-barang jaminan yang diserahkan oleh pemimpin atau debitur sebagai jaminan atas kredit yang diterimanya, sebagai
pengaman apabila usaha yamg dibiayai dengan kredit tersebut gagal atau sebab-sebab lain dimana debitur tidak mampu melunasi
kreditnya dari hasil usahanya yang normal. e.
Condition of Economy Situasi dan kondisi politik, sosial, ekonomi, budaya, dan lain-lain
yang mempengaruhi keadaan perekonomian pada suatu saat maupun untuk kurun waktu tertentu yang kemungkinan akan dapat
mempengaruhi kelancaran usaha dari perusahaan yang memperoleh kredit. Mulyono, 1993 : 11
f. Constraints
Yaitu tambahan C dari 5C harus dijadikan pertimbangan dalam penilaian dalam pemberian kredit dalam hal ini adalah prinsip
constraints atau adanya hambatan atas pemanfaatan kredit tersebut ada dilokasi yang tidak disukai masyarakat yang ada disekitar
lingkungan proyek yang dibiayai oleh kredit tersebut. Harijanto,2002:86
2.2.2.4. Unsur-Unsur Kredit
Kredit yang diberikan oleh suatu lembaga kredit berdasarkan atas kepercayaa sehingga demikian pemberian kredit merupakan
pemberia kepercayaan. Ini berarti bahwa suatu lembaga kredit baru akan
37
memberikan, kalau betul-betul yakin bahwa si penerima kredit akan mengembalikan pinjaman yang diterimanya sesuai dengan jangka waktu
dan syarat-syarat yang telah disetujui oleh kedua belah pihak. Dengan demikian dapat disimpulkkkan bahwa unsur-unsur yang terdapat dalam
kredit adalah : 1. Kepercayaan yaitu suatu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit
yang diberikan berupa uang, barang atau jasa akan benar- benar diterima kembali dimasa tertentu dan dimasa yang akan datang.
2. Kesepakatan, yaitu suatu kesepakatan antara si pemberi kredit dengan si penerima kredit.
3. Jangka waktu, yaitu kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang
telah disepakati. 4. Resiko, yaitu suatu tenggang waktu pengembalian akan
menyebabkan suatu resiko tidak tertagihnya macet pemberian kredit.
5. Balas jasa, yaitu merupakan keuntungan antara pembeli suatu kredit atau jasa tersebut yang kita kenal dengan nama bunga.
Kasmir, 2003 : 103
2.2.2.5. Tujuan Kredit
38
Pemberian suatu fasilitas kredit mempunyai tujuan tertentu. Tujuan pemberian kredit tersebut tidak akan terlepas dari misi bank tersebut
didirikan. Adapun tujuan utama pemberian suatu kredit antara lain: 1.
Mencari Keuntungan Yaitu bertujuan untuk memperoleh hasil dari pemberian kredit
tersebut tidak akan terlepas dari misi bank tersebut. Hasil tersebut terutama dalam bentuk bunga yang diterima oleh bank sebagai
balas jasa dan biaya administrasi kredit yang dibebankan kepada nasabah. Keuntungan ini penting untuk kelangsungan hidup bank.
Jika bank yang terus menerus menderita kerugian, maka besar kemungkinan bank tersebut akan dilikuidasi dibubarkan.
2. Membantu usaha nasabah
Tujuan lainnya untuk membantu usaha nasabah yang memerlukan dana, baik dana investasi maupun dana untuk modal kerja. Dengan
dana tersebut, maka pihak debitur akan dapat mengembangkan dan memperluaskan usahanya.
3. Membantu Pemerintah
Bagi pemerintah semakin banyak kredit yang disalurkan oleh pihak perbankan, maka semakin baik, mengingat semakin banyak kredit
berarti adanya peningkatan pembangunan di berbagai sektor. Keuntungan bagi pemerintah dengan menyebarnya pemberian kredit
adalah :
39
a. Penerimaan pajak, dari keuntungan yang diperoleh nasabah dan
bank. b.
Membuka kesempatan kerja, dalam hal ini untuk kredit pembangunan usaha baru atau perluasan usaha akan
membutuhkan tenaga kerja baru, sehingga dapat menyedot tenaga kerja yang masih menganggur.
c. Meningkatkan jumlah barang dan jasa, jelas sekali bahwa
sebagian besar kredit yang disalurkan akan dapat meningkatkan jumlah barang dan jasa yang beredar di masyarakat.
d. Menghemat devisa negara, terutama untuk produk-produk yang
sebelumnya diimpor dan apabila sudah dapat diproduksi didalam negeri dengan fasilitas kredit yang ada jelas akan dapat
menghemat devisa negara. e.
Meningkatkan devisa negara, apabila produk dan kredit yang dibiayai untuk keperluan ekspor. Kasmir,2002:95
2.2.2.6. Manfaat Perkreditan