15
Merupakan kredit yang diberikan oleh Bank Indonesia kepada bank-bank yang mengalami kesulitan likuiditasnya.
b. Pinjaman antar Bank Call money
Biasanya pinjaman ini diberikan pada bank-bank yang mengalami kalah kliring didalam lembaga kliring.
c. Pinjaman dari Bank-bank luar Negeri
Merupakan pinjaman yang diperoleh oleh perbankan dari pihak luar negeri.
d. Surat Berharga Pasar Uang
Dalam hal ini pihak perbankan menerbitkan SBPU, kemudian diperjualbelikan kepada pihak yang berminat, baik perusahan
keuangan maupun non-keuangan Khasmir,2002:61.
2.2.1.3. Usaha-usaha Perbankan
Tugas pokok perbankan dibawah bimbingan bank indonesia adalah untuk menghimpun segala dana dari masyarakat, guna diarahkan ke
bidang-bidang yang mempertinggi taraf hidup rakyat. Disamping itu, pengaturan kembali tata perbankan di indonesia seperti tercermin dalam
undang-undang nomor 14 tahun 1967 dimaksudkan sebagai pembinaan sistem ekonomi indonesia yang berlandaskan pancasila, yang menjamin
berlangsungan demokrasi ekonomi dan bertujuan menciptakan mayarakat adil dan makmur. Untuk mencapai hal tersebut maka segalapotensi,
inisiatif, dan daya kreasi rakyat wajib dimobilisasikan dan dikembangkan
16
sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum. Dengan demikian, segala kepentingan ekonomi potensial dapat dikerahkan
menjadi kekuatan ekonomi riil bagi kemanfaatan kemakmuran rakyat. Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka usaha-usaha bank umum
ditetapkan sebagai berikut: a.
Memidahkan uang, baik melalui pemberitahuan telegram maupun dengan surat ataupun dengan jalan memberikan wesel tunjuk diantara
sesama kantornya. b.
Menerima dan membayarnya kembali uang dalam rekening koran, menjalankan perintah untuk memindahkan uang, menerima
pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antar pihak ketiga.
c. Mendiskonto surat wesel, kertas perbendaharaan atas beban negara,
dan jenis-jenis surat berharga lainnya. d.
Memberi kredit, terutama dengan tanggungan efek, hasil bumi, barang dan juga tanggungan dokumen pengangkutan dan dokumen
penyimpanan yang mewakili barang tersebut serta memberi kredit jangka menengah dan jangka panjang untuk tujuan bidang produksi,
sesuai dengan syarat yang telah di tetapkan oleh Bank indonesia. e.
Memberikan jaminan bank bank garantie dengan tanggungan yang cukup.
f. Menjalankan usaha-usaha lain yang lazim di lakukan oleh bank umum
Harijanto,2002:15
17
2.2.1.4 Jenis Dan Macam Lembaga Perbankan
1. Di lihat dari segi kepemilikannya
a. Bank Pemerintah
Dimana baik akte pendiian maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah sehingga seluruh keuntungan bank ini dimiliki
oleh pemerintah pula. Berbentuk : ● Bank Bumi Daya BBD, sesuai Undang-Undang No.
191968. ● Bank Rakyat Indonesia BRI, sesuai dengan Undang-
Undang No. 211968. ● Bank Exsport-Import Indonesia Bank Exim, sesuai
Undang-Undang No. 221968. ● Bank Dagang Negara BDN, sesuai Undang-Undang No.
191968. ● Bank Tabungan Negara BTN, sesuai Undang-Undang No.
201968. ● Bank Pembangunan Indonesia Bapindo, sesuai Undang-
Undang No.21PRP1960. Namun saat ini telah terjadi merger atau penggabungan 4
empat bank pemerintah, yaitu Bank Bumi Daya BBD, Bank Export-ImportBank Exim, Bank Pembangunan Daerah
Bapindo, dan Bank Dagang Negara BDN menjadi sebuah
18
bank baru. Adapun Bank Rakyat Indonesia berdiri sendiri, sedang Bank Tabungan Negara mejadi anak perusahaan Bank
Tabungan Negara menjadi anak perusahaan Bank Negara Indonesia BNI’46. Triyanto, 1998 : 21
Dengan demikian satu-satunya Bank yang tidak ikut digabungkan adalah Bank Rakyat Indonesia BRI. Fungsi
bank yang selama ini dikenal sebagai penyalur utama kredit untuk rakyat pedesaan tetap dipertahankan. Krsadi dan
Nadeak, 1998 : 23 b.
Bank Milik Pemerintah Daerah, sesuai Undang-Undang No. 131962 di Tingkat I.
c. Bank Swasta
Bank jenis ini seluruh atau sebagian besarnya dimliki oleh swasta nasional serta akte pendiriannya pun didirikan oleh
swasta, begitu pula pembagian keuntungannya untuk keuntungan swasta pula. Sesuai SK. MENKEU No.
Kep603MIV1268 tanggal 18 Desember 1968, berbentuk : • Bank Umum Swasta
• Bank Tabungan Swasta • Bank Pembangunan Swasta
• Serta Perhimpunan Bank-Bank Nasional dan swasta yang sebagian menjadi bank Devisa, yaitu bank yang sudah
dipercaya atau mampu menjual dan membeli valuta asing atau
19
uang dari Negara lain atau mengenai Export-Import dengan LC.
d. Bank milik Koperasi
Kepemilikan saham-saham bank ini dimiliki oleh perusahaan yang berbadan hukum koperasi. Sesuai dengan keputusa
Menteri Keuangan No. Kep 800MKIVII69. tanggal 22 November 1969, surat keputusan bersama Gubernur Bank
Indonesia dan Menteri Transmigrasi dan Koperasi No. 19aGB I per 350KptsMentranskop19216 Agustus 1972,
yaitu Bukopin 1987. e.
Bank Milik Swasta Asing Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar
negeri, baik milik swasta atau pemerintah asing. Sesuai dengan SK. MENKEU No. 034MKIv268 Tanggal 20
Februari 1968, yaitu terdiri dari : • Bank Umum Asing
• Bank Pembangunan Asing • Bank Tabungan Asing
Misalnya : USA
: Bank Of America; City Bank; America Express EROPAH : European Asian Bank.
CHINA : The Hongkong and Shanghai Banking Corporation.
20
Panglaykim dalam bukunya perkembangan Industri Perbankan dan lembaga keuangan bukan bank di Indonesia
menyatakan, jika ditinjau dari segi kepemilikannya bank terbagi menjadi 3 tiga macam, yaitu:
1. Bank-bank pemerintah yang sepenuhnya dimiliki oleh
pemerintah, yaitu: •
Bank Sentral
• Bank-bank
Umum • Bank Pembangunan Negara
• Bank Tabungan Negara 2.
Bank-Bank Swasta yang sepenuhnya dimiliki oleh swasta termasuk:
• Bank-bank
Umum •
Bank-bank tabungan
• Bank-bank yang bersifat lokal seperti : bank-bank pasar dan bank-bank desa.
3. Bank-bank Milik Pemerintah daerah dan Swasta, yaitu :
• Bank-bank Pembangunan daerah. 4.
Lembaga keuangan bukan bank LKBB yang seluruh sahamnya dipegang oleh orang Indonesia atau yang
didirikan berdasarkan kerjasama Joiny Venture antara bank-bank pemerintah dan atau bank-bank dan
perusahaan-perusahaan swasta Nasional. Di satu pihak
21
bank-bank dan atau lembaga keuangan luar negeri bukan Bank di pihak lain.
Dan untuk Undang-Undang No. 7 tahun 1992, jenis Bank dapat dibedakan menjadi :
1. Bank Umum
Adalah bank yang memmberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran dan dapat mengkhususkan diri untuk
melaksanakan kegiatan tertentu atau memberikan perhatian yang lebih besar kepada kegiatan masyarakat.
Sifat jasa yang diberikan adalah umum, dalam arti dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada. Begitu
pula dengan wilayah operasionalnya dapat dilakukan diseluruh wilayah. Bank umum sering disebut Bank
Komersil Commercial Bank. 2.
Bank Perkreditan Rakyat Adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran. Kegiatan BPR hanya meliputi kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana saja, bahkan
dalam menghimpun dana BPR dilarang untuk menerima simpanan giro. Begitupula dalam hal jangkauan wilayah
operasi, BPR hanya dibatasi dalam wilayah-wilayah
22
tertentu saja. Selanjutnya pendirian BPR dengan modal awal Bank umum. Larangan lainnya bagi BPR adalah
tidak diperkenankan ikut kliring serta transaksi valuta asing.
2. Dilihat dari segi statusnya
a. Bank Devisa
Merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi keluar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing
secara keseluruhan. b.
Bank Non Devisa Merupakan bank yang belum mempunyai izin untuk
melaksanakan transaksi sebagai bank devisa, sehingga tidak dapat melaksanakan transaksi seperti halnya bank devisa.
Khasmir,2002:32
2.2.2. Pengertian Kredit
Kata kredit berasal dari bahasa Yunani “credere” yang berarti kepercayaan atau berasal dari bahasa latin “Creditium” yang berarti
kepercayaan akan kebenaran. Pengertian tersebut kemudian dibekukan oleh pemerintah dengan dikeluarkannya Undang-Undang Pokok
Perbankan No.14 tahun 1967 bab 1,2 yang merumuskan pengertian