Hubungan Tingkat Suku Bunga Kredit dengan Kredit Modal Kerja

48 9. Jaminan Pihak Ketiga Dalam hal ini pihak yang memberikan jaminan kepada penerima kredit. Biasanya jika pihak yang memberikan jaminan bonafid, baik dari segi kemampuan membayar, nama baik maupun loyalitasnya terhadap bank, maka bunga yang dibebankan pun juga berbeda, demikian pula sebaliknya. Kasmir 2002:122

2.2.3.4. Hubungan Tingkat Suku Bunga Kredit dengan Kredit Modal Kerja

a. Teori Klasik tentang tingkat suku bunga Menurut Teori Klasik tabungan merupakan fungsi dari tingkat suku bunga. Makin tinggi tingkat suku bunga, maka makin tinggi pula keinginan masyarakat untuk menabung. Artinya pada tingkat suku bunga yang lebih tinggi masyarakat terdorong untuk mengorbankan atau mengurangi pengeluaran untuk konsumsi guna menambah tabungan. Investasi juga merupakan fungsi dari tingkat suku bunga. Makin tinggi tingkat suku bunga , maka keinginan untuk melakukan investasi juga makin kecil, sebab tingkat pengembalian dan penggunaan dana juga makin besar. Tingkat suku bunga dalam keadaan seimbangartinya tidak ada dorongan untuk naik atau turun akan tercapai apabila keinginan menabung masyarakat sama dengan keinginan keinginan pengusaha melakukan investasi. Nopirin, 1995 : 70 49 Gambar 1 Teori Klasik tentang Tingkat Suku Bunga Tingkat Suku Bunga I S 1 S E 1 E 2 E I I 2 I 1 Jumlah uang yang ditabung dan diinvestasikan r 2 r r 1 I 1 Sumber : Sukirno, Sadono. 1995. Pengantar Teori Mikro Ekonomi Edisi II Raja Grafindo Persada : Jakarta. Hal 383. Kurva S adalah kurva penawaran dana modal tabungan dan I adalah kurva permintaan dana modal investasi. Keseimbangan tercapai pada titik Eo dan ini menunjukkan bahwa jumlah dana modal yang akan diinvestasikan sebesar 0I dan tingkat bunga sebesar 0r . Kalau dimisalkan permintaan dana modal berubah menjadi 0I 1 , sedangkan penawaran modal tetap sebesar S, keseimbangan berpindah ke E 1 yang berarti tigkat bunga naik dari 0r menjadi 0r 1 dan dana yang diinvestasikan bertambah dari 0Io menjadi 0I 1 . Dan apabila permintaan dana modal tetap sebesar I, tetapi penawarannya bertambah menjadi S 1 , maka keseimbangan 50 berpindah ke E 2 . Dengan demikian perubahan tersebut menyebabkan tingkat bunga turun dari 0r menjadi 0r 2 dan dana yang diinvestasikan bertambah dari 0I menjadi 0I 2 . b. Teori Keynes tentang tingkat suku bunga Pandangan Keynes tentang tingkat suku bunga adalah suku bunga merupakan fenomena moneter yang ditentukan dari permintaan dan penawaran yang terjadi di pasar uang. Permintaan akan uang dalam teori Keynes dikemukakan dalam teori liquidity preference, yaitu permintaan keatas uang oleh masyarakat dalam perekonomian. Keynes menyatakan bahwa permintaan uang oleh masyarakat mempunyai 3 motivasi tujuan yaitu: 1. Motif spekulasi yaitu permintaan akan uang untuk ditanamkan dalam bentuk saham-saham atau surat berharga lain. 2. Motif transaksi yaitu permintaan akan uang untuk memenuhi dan melancarkan konsumsi yang akan dilakukan. 3. Motif berjaga-jaga yaitu permintaan akan uang untuk memenuhi pembayaran-pambayaran yang tidak terduga atau di luar rencana. Dalam kurva teori Keynes tentang tingkat suku bunga, kurva LP menunjukkan bahwa pada waktu jumlah uang sebesar OMo, maka tingkat suku bunga sebesar 0ro dan pada waktu jumlah uang bertambah dari 0mo menjadi 0m1, tingkat bunga turun dari Oro menjadi Oro. Ini menunjukkan bahwa semakin banyak jumlah uang 51 yang beredar, maka semakin rendah tingkat bunga. Kurva Mo dan M1 adalah jumlah uang yang beredar dan bentuknya elastis tidak sempurna karena pada suatu waktu tertentu jumlah uang adalah tetap.Sukirno, 1995 : 389 Gambar 2 Teori Keynes tentang Tingkat Suku Lpliquidity f M M 1 M 1 M r 1 r Jumlah uang Sumber : Sukirno, Sadono. 1995. Pengantar Teori Mikro Ekonomi Edisi II . Raja Grafindo Persada : Jakarta. Hal 384.

2.2.4. Likuiditas Perbankan