Pengawasan Administrasi Pengawasan Penegakan Hukum Bidang LLAJ

45 Berdasarkan ketentuan diatas jelas bahwa wewenang dalam melakukan penertiban dan melaksanakan pengawasan terhadap uji laik jalan ada pada dinas lalu lintas dan angkutan jalan DLLAJ sebagai pelaksana Uji Berkala Kir setiap 6 enam bulan sekali.

2. Pengawasan

“Pengawasan adalah proses pengukuran kinerja dan pengambilan tindakan untuk menjamin hasil yang diinginkan, menjamin segala sesuatu berjalan sebagaimana mestinya dan sesuai dengan waktunya” Schermerhom, Deptan 2006:2. Kata “pengawasan” berasal dari kata awas, berarti antara lain “penjagaan”. istilah pengawasan dikenal dalam ilmu menegement dan ilmu administrasi yaitu sebagai salah satu unsur dalam kegiatan pengelolaan. George R. Terry menggunakan istilah “control” sebagaimana yang dikutip oleh Muchsan, artinya adalah : “Control is to determine what is accomplished, evaluate it, and apply corrective measures, if needed to ensure result in keeping with the plan” “Pengawasan adalah menentukan apa yang telah dicapai, mengevaluasi dan menerapkan tindakan korektif, jika perlu, memastikan hasil yang sesuai dengan rencana”. Senada dengan pendapat George R. Terry, Djajoesman mengintrodusir pendapat Henry Fayol, mengemukakan bahwa: “control adalah penelitian apakah segala sesuatu dilakukan sesuai dengan rencana, perintah-perintah dan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan”. Mucshan 46 dalam bukunya Irfan Fachrudin Fachrudin, 2004; 55 berpendapat sebagai berikut : “pengawasan adalah kegiatan untuk menilai suatu pelaksanaan tugas secara de facto, sedangkan tujuan pengawasan hanya terbatas pada pencocokan apakah kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan tolok ukur yang telah ditetapkan sebelumnya dalam hal ini berujud suatu rencana plan”. Pengawasan adalah salah satu fungsi manajemen, ia adalah salah satu sub sistem dari sistem, manajemen keseluruhan jadi seluruh penyelengaraan pengawasan oleh seluruh aparat pengawasan fungsional dan pengawasan atasan langsung oleh semua pejabat pimpinan dari tingkat yang paling bawah sampai dengan yang paling tinggi, tak lain hanyalah salah satu sub sistem dari keseluruhan sistem manajemen pemerintah Negara Indonesia Sujamto, 1994:77.

3. Administrasi Pengawasan

Pengawasan dipandang dari kelembagaan yang dikontrol dan yang melaksanakan kontrol dapat dibedakan menjadi kontrol intern internal control dan kontrol ekstern external control. Kontrol intern adalah pengawasan yang dilakukan oleh suatu badan organ yang secara struktural adalah masih termasuk organisasi dalam lingkungan pemerintah. Misalnya: pengawasan yang dilakukan oleh pejabat atasan terhadap bawahanya secara hierarkhis. Kontrol ekstern adalah pengawasan yang dilakukan oleh badan atau organ secara struktur organisasi berada diluar pemerintah dalam arti eksekutif. Misalnya : kontrol yang dilakukan secara langsung, seperti kontrol keuangan yang dilakukan oleh BPK, kontrol sosial yang dilakukan 47 oleh masyarakat melalui LSM, kontrol lalu lintas yang dilakukan oleh Polisi dan PNS yang mempunyai kewenangan dalam bidang lalu lintas. Dipandang dari aspek yang diawasi, pengawasan dapat dibedakan kepada pengawasan “segi hukum” dan pengawasan “segi kemanfaatan”. Pengawasan “segi hukum” yaitu pengawasan yang dimaksudkan untuk menilai segi-segi hukumnya saja rechtmatigheid . Kontrol peradilan atau judicial control secara umum masih dipandang sebagai pengawasan segi hukum legalitas walapun terlihat adanya perkembangan baru yang mempersoalkan pembatasan itu. Pengawasan segi “kemanfaatan” opportunitas adalah pengawasan yang dimaksudkan untuk menilai segi kemanfaatannya. Kontrol internal secara hierarkhis oleh atasan adalah jenis penilaian segi hukum dan sekaligus segi kemanfaatan. Dipandang dari cara pengawasan, pengawasan dapat dibedakan kepada: a. Pengawasan “negatif-represif” adalah pengawasan yang dilakukan setelah suatu tindakan dilakukan setelah suatu tindakan dilakukan. b. Pengawasan “negatif-preventif” dan pengawasan positif yaitu badan pemerintah yang lebih tinggi menghalangi terjadinya kelalaian pemerintah yang lebih rendah.

4. Pelaksanaan Pengawasan