Dinas Lalu lintas Dan Angkutan Jalan Dinas Perhubungan

29 g Uji radius putar pada lapangan uji. h Uji pengukuran berat kendaraan menggunakan alat pengukur berat scale. i Uji pengukuran dimensi menggunakan alat ukur dimensi. j Uji pemeriksaan konstruksi. k Uji emisi standar Euro II kendaraan bermotor kategori M1. Sedangkan fungsi lembaga pengujian kendaraan bermotor tersebut adalah berperan sebagai lembaga kontrol yang mengendalikan sejauh mana jaminan kualitas kelaikan jalan dan emisi gas buang kendaraan bermotor yang diproduksi dan dirawat adalah sesuai dengan yang semestinya. Dimana di dalam pelaksanaannya menggunakan acuan standar tertentu yang disepakati bersama, baik dalam skala domestic, regional maupun global. Dalam pengertian tersebut, standar adalah bahasa satu-satunya yang dapat mengakomodasikan kepentingan pihak- pihak yang terkait, seperti pemerintah, industri otomotif, bengkel perawatanpemeliharaan, lembaga pengujian kendaraan bermotor dan pemilik kendaraan bermotor.

d. Dinas Lalu lintas Dan Angkutan Jalan Dinas Perhubungan

Dinas lalu lintas dan angkutan jalan bekerja di bawah Dinas Perhubungan atau Unit Pelaksana Teknis UPT Direktorat Jendral Perhubungan Darat yang tugas dan fungsinya adalah : 30 1 Tugas Pokok DLLAJ meliputi : melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang lalu lintas dan angkutan jalan. 2 Fungsi DLLAJ meliputi : a Penyiapan perumusan kebijakan di bidang jaringan transportasi jalan, sarana angkutan jalan, lalu lintas jalan, angkutan jalan, dan pengendalian operasional lalu lintas dan angktan jalan. b Penyusunan standar, norma, pedoman , kriteria dan prosedur dibidang jaringan transportasi jalan, sarana angkutan jalan, lalu lintas jalan, angkutan jalan dan pengedalian operasional lalu lintas dan angkutan jalan. c Penyiapan perumusan dan pemberian bimbingan teknis di bidang jaringan transportasi jalan, sarana angkutan jalan, lalu lintas jalan, angkutan jalan dan pengendalian operasional lalu lintas dan angkutan jalan. d Penyiapan pelaksanaan kebijakan dibidang lalu lintas dan angkutan jalan yang menjadi lingkup kewenangan Direktorat Jendral Perhubungan darat. e Pembinaan teknis Penyidik Pegawai Negeri Sipil PPNS bidang lalu lintas dan angkutan jalan serta penyusunan dan pemberian kualifikasi teknik sumber daya manusia di bidang lalu lintas dan angkutan jalan. 31 f Penyiapan pelaksanaan harmonisasi dan standarisasi, nasional, regional dan internasional di bidang lalu lintas dan angkutan jalan. g Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang lalu lintas dan angkutan jalan. h Pelaksanaan urusan tata usaha, kepegawaian dan rumah tangga Direktorat. Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Jalan terdiri dari : a Subdirektorat Jaringan Transportasi Jalan. b Subdirektorat Sarana Angkutan Jalan. c Subdirektorat Lalu Lintas Jalan. d Subdirektorat Pengendalian Operasional. e Subbagian Tata Usaha. Arah kebijakan dalam mewujudkan visi dan misi Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah : 1 Peningkatan keselamatan lalu lintas jalan secara comprehensive dan terpadu dari berbagai aspek pencegahan, pembinaan dan penegakan hukum, penanganan dampak kecelakaan dan daerah rawan kecelakaan ,sistem informasi kecelakaan lalu lintas dan kelaikan sarana serta ijin pengemudi di jalan. 2 Meningkatkan manajemen dan rekayasa lalu lintas serta pembinaan teknis tentang pelayanan operasional transportasi. 32 3 Menjaga keseimbangan permintaan dan penawaran angkutan serta kesediaan aksesibilitas angkutan pada daerah terpencil. 4 Penanganan muatan lebih secara komprehensif, dan melibatkan berbagai instansi terkait. 5 Penataan sistem transportasi jalan sejalan dengan sistem transportasi nasional dan wilayah lokal diantaranya melalui penyusunan RUJTJ Rencana Umum Jaringan Transportasi Jalan Meliputi penataan simpul ruang kegiatan, ruang lalu lintas serta penataan pola distribusi 6 7 barang. Terpenuhinya jasa angkutan orang dan barang pada jalur utama. 8 Mengantisipasi, merencanakan serta melaksanakan secara bertahap regulasi dan standarisasi global di bidang lalu lintas angkutan jalan. 9 Menciptakan iklim kompetisi yang sehat secara bertahap regulasi dan standarisasi global di bidang lalu lintas angkutan jalan. 10 Meningkatkan peran serta , investasi swasta dan masyarakat dalam menyelenggarakan transportasi jalan. 11 Peningkatan pembinaan teknis transportasi di daerah. 12 Sejalan dengan desentralisasi dan otonomi daerah, dibuat sistem standar pelayanana minimal dan standar teknis di bidang LLAJ 33 serta skema untuk peningkatan pelaksanaan pengendalian dan pengawasan LLAJ di daerah. 13 Mendukung pengembangan transportasi yang berkelanjutan. 14 Meningkatkan kelancaran pelayanan angkutan jalan secara terpadu penataan sistem jaringan dan terminal, manajemen lalu lintas , fasilitas dan rambu jalan , penegakan hukum dan disiplin di jalan. 15 Mendorong efisiensi transportasi barang dan penumpang di jalan melalui deregulasi pungutan dan retribusi di jalan, penataan jaringan dan ijin trayek kerja sama antar lembaga pemerintah daerah. 16 Meningkatkan profesionalime SDM petugas , disiplin operator dan pengguna di jalan. 17 Meningkatkan teknologi angkutan jalan yang ramah lingkungan berkesinambungan. 18 Mewujudkan kinerja SDM yang profesional agar dapat memberikan pelayanan prima. 19 Terwujudnya Sistem Informasi Manajemen Lalu Lintas Angkutan Jalan harus memberikan kelancaran terhadap pelaksanaan tugas bidang LLAJ. 20 Kendaraan bermotor yang beroperasi dijalan harus memnuhi persyaratan teknis dan laik jalan. 34 21 Menekan jumlah penggaran lalu lintas dan tingkat kecelakaan lalu lintas dapat dikurangi

e. Undang-Undang dan Peraturan Yang Mengatur Uji Laik Jalan