73
Seorang pengemudi juga harus mampu menguasai keadaan jalan apabila ia sedang berada dalam keadaan darurat. Harus mampu menguasai
medan di jalan raya dan yang paling penting adalah seorang pengemudi harus mampu memahami pentingnya berlalu lintas yang baik.
Untuk memenuhi standar tersebut setidaknya seorang pengemudi yang baik harus memiliki taraf intelektual yang cukup. Usia seorang
pengemudi juga harus diperhitungkan karena hal tersebut juga berpengaruh pada kemampuan seseorang untuk melihat dan secara
alamiah kemampuan seseorang jika umur semakin bertambah maka kemampuan rata-rata seseorang untuk beraktifitas juga akan menurun.
Banyak kasus kecelakaan yang terjadi akibat pengemudi yang dalam kondisi fisik tidak layak karena sakit atau mengantuk. Dan pengemudi
yang ceroboh atau sengaja tidak menghiraukan sopan santun di jalan raya pada akhirnya akan berakibat fatal.
b. Faktor Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
Menurut Soerjono Soekanto 1979:7, mengenai berlakunya Undang-undang terdapat beberapa asas yang tujuannya adalah agar
supaya undang-undang tersebut mempunyai dampak positif sehingga mempunyai nilai yang efektif, salah satu asas tersebut adalah undang-
undang merupakan suatu sarana untuk mencapai kesejahteraan spiritual dan material bagi masyarakat maupun pribadi, melalui pelestarian
ataupun pembaharuan inovasi artinya supaya pembuat undang-undang tidak sewenang-wenang atau supaya undang-undang tersebut tidak
menjadi huruf mati maka perlu dipenuhi beberapa syarat yakni antara lain:
1
Keterbukan didalam proses pembuatan undang-undang. 2
Pemberian hak kepada warga masyarakat untuk mengajukan usul-usul tertentu.
Peraturan perundang-undangan menjadi barometer setiap kegiatan manusia. Tanpa undang-undang maka sistem penegakan hukumnya
74
sudah pasti akan kacau. Begitu juga pada saat di jalan raya, seseorang pasti mau tidak mau harus mentaati peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Dalam hal ini adalah undang-undang No 14 tahun 1992 tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan dan pelaksanaan peraturan lainnya yang
berkaitan dengan tata tertib berlalu lintas di jalan raya. Tujuan dibentuknya Undang-undang No 14 tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan salah satu diantaranya adalah untuk mewujudkan lalu lintas dan angkutan jalan yang selamat, aman, cepat, lancar, tertib, dan
teratur, nyaman dan efesien Hery.H Sub Bagian Lalin Dishub Pandeglang, 17 Maret 2009.
Jadi menurut penulis idealnya suatu pembentukan undang-undang yang baik adalah yang dapat mencakup keinginan seluruh masyarakat
secara luas baik itu yang dipedalaman maupun diluar pedalaman kota karena undang-undang bukan hanya sekedar untuk dibuat kemudian
dibukukan saja akan tetapi lebih kepada bagaimana kebutuhan masyarakat akan terpenuhi dengan baik lewat undang-undang tersebut.
Selanjutnya masyarakat menjadi mengerti hak dan kewajibannya dilindungi sebagai warga negara dengan adanya pembentukan undang-
undang tersebut. Dengan demikian terbentuknya undang-undang No 14 tahun 1992 tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan maka kebutuhan
masyarakat akan jaminan keselamatan lalu lintas telah dipenuhi oleh pemerintah dengan cukup baik. Untuk itu terbentuknya sistem Peraturan
75
Perundang-undangan yang baik sangat penting dalam mempengaruhi terciptanya tata tertib berlalu lintas.
c. Faktor Sarana dan Prasarana Lalu Lintas