Asas-asas Asas-asas UU No. 14 Tahun 1992

17

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA

A. Konsep UU No. 14 Tahun 1992 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan.

1. Asas-asas UU No. 14 Tahun 1992

Dalam UU No.14 Tahun 1992 tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan dibuat dengan menimbang beberapa faktor, yakni karena adanya keinginan untuk lebih menjamin ketertiban jalan dan pemakai jalan yang tujuannya untuk meminimalisir angka kecelakaan lalu lintas dan pelanggaran lalu lintas bagi pemakai jalan, khususnya angkutan umum yang seyogyanya mempunyai surat izin mengemudi dan surat izin berkala sebagai bukti bahwa kendaraannya telah lulus uji tipe dan uji berkala atau kir. Dengan demikian kendaraan angkutan umum tersebut telah laik jalan. Di dalam “Pedoman Memasyarakatkan UU No. 14 tahun 1992” yang dikeluarkan oleh Markas Besar Kepolisian Mabes Polri, 1993: 11 bahwa asas dan tujuan UU No.14 tahun 1992 adalah:

a. Asas-asas

1 Asas atau prinsip pokok dari perundang-undangan penting untuk diketahui para pelaksanaan UU yang bersangkutan, karena asas tersebut merupakan hal-hal prinsip yang fundamental mendasar dimana dari asas tersebut akan mengalir, terjabarkan, terurai garis- garis hukum yang akan dilaksanakan dan harus ditaati. Dari asas hukum prinsip pokok diwujudkan secara konkrit pada pasal Undang- 18 undang. Adapun sifat dari pada asas hukum dapat dijelaskan sebagai berikut : a Asas itu bersifat umum. b Semakin tinggi tingkat asas tersebut semakin abstrak bentuknya. c Asas itu bersifat hakiki dan mendasar. d Asas itu merupakan sumber utama untuk memulai suatu tindakan-tindakan atau untuk pedoman dalam menerapkan mempraktekkan mengaplikasikan pasal dalam undang- undang. 2 Sifat asas tersebut divisualisasikan dalam bentuk yang abstrak sampai konkrit seperti : a Dapat bertindak menegakkan hukum dengan bijaksana, karena mengetahui prinsip-prinsip pokok asas hukum yang hakiki sebagai pedoman dalam penegakan hukum. b Dengan mengetahui asas hukum maka tindakan-tindakan yang dilakukan tidak melanggar hukum. 3 Asas hukum dalam UU lalu lintas dan angkutan jalan tidak terlepas dari asas hukum dalam kitab UU hukum pidana KUHP sebab dalam pasal 103 KUHP telah ditentukan bahwa ketentuan-ketentuan umum termasuk asas-asas hukum pidana pasal 1 sampai pasal 9 KUHP berlaku juga ketentuan untuk UU lain diluar KUHP dalam hal ini UU 19 tentang lalu lintas yang tidak tercantum di dalam KUHP. UU No. 14 tahun 1992 tentang lalu lintas dan angkutan jalan mempunyai sanksi pidana kurungan, denda dan merupakan undang-undang diluar KUHP, namun demikian asas-asas hukumnya tetap menganut pada Bab I sampi Bab VIII Kitab Undang-undang Hukum Pidana periksa isi pasal 103 KUHP. Asas-asas hukum di dalam KUHP yang berlaku juga bagi undang-undang tentang lalu lintas dan angkutan jalan antara lain adalah : a Asas legalitas contoh : pasal 1 KUHP b Asas teroterial contoh : pasal 2 KUHP Disamping asas legalitas dan teroterial secara umum UU No.14 tahun 1992 juga secara tegas dan jelas menentukan adanya asas-asas sebagaimana tercantum dalam pasal 2 yaitu : a Asas manfaat yaitu memberikan manfaat besar bagi kemanusiaan, meningkatkan kesejahteraan rakyat dan pembangunan perikehidupan yang berkesinambungan bagi warga Negara. b Asas usaha bersama dan kekeluargaan yaitu penyelenggaraan usaha angkutan dilaksanakan untuk mencapai aspirasi bangsa dalam kegiatannya dapat dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat dan dijiwai semangat kekeluargaan. c Asas adil dan merata yaitu lalu lintas dan angkutan jalan diselenggarakan sedemikian rupa sehingga dapat mewujudkan 20 keseimbangan dan keserasian antara sarana, prasarana, kepentingan pengguna penyedia jasa. d Asas kepentingan umum yaitu mengutamakan kepentingan umum masyarakat. e Asas keterpaduan yaitu merupakan kesatuan yang utuh terpadu, saling menunjang, saling isi, baik antar modal transportasi. f Asas kesadaran hukum yaitu mewajibkan pemerintah untuk menegakkan dan menjamin kepastian hukum dan mewajibkan setiap warga Negara Indonesia untuk sadar dan taat kepada hukum dalam penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan. g Asas percaya diri sendiri yaitu lalu lintas dan angkutan jalan harus berdasarkan pada kepercayaan akan kemampuan dan kekuatan sendiri, serta bersendikan pada kepribadian bangsa. Ke tujuh asas tersebut menjiwai seluruh isi pasal-pasal dalam UU No. 14 tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

b. Tujuan