37
11 Emisi gas buang;
12 Kaca depan dan kaca jendela;
13 Alat pengukur kecepatan;
14 Sabuk keselamatan;
15 Perlengkapan dan peralatan.
Ayat 2 : pemeriksaan terhadap kewajiban memiliki tanda bukti lulus uji untuk kendaraan bermotor jenis sepeda motor dan moil
penmpang serta pemeriksaan terhadap kewajiban melengkapi sabuk keselamatan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dilaksanakan
setelah kewajiban tersebut dinyatakan berlaku.
B. Penegakan Hukum.
1. Pengertian Penegakan Hukum
Pengertian penegakan hukum menurut Satjipto Rahardjo Masalah Penegakan Hukum tinjauan Sosiologis, 1986:24 adalah “suatu proses untuk
mewujudkan keinginan-keinginan hukum menjadi kenyataan”. Yang dimaksud keinginan-keinginan hukum disini adalah pikiran-pikiran badan
pembuat undang-undang yang dirumuskan dalam peraturan hukum itu. Jadi, penegakan hukum sebenarnya telah dimulai semenjak tahap pembuatan
hukum oleh pembuat undang-undang formulasilegislasi, tahap penerapan hukum aplikasi judicial dan ini yang sering diidentikkan dengan
penegakkan hukum maupun tahap terakhir yaitu tahap pelaksanaan putusan pengadilan eksekusiadminitrasi. Menurut Sudarto 1981:112 menyatakan
:
38
Sistem penegakkan hukum jika dilihat secara fungsionil, maka penegakkan hukum itu merupakan suatu aksi. Ada sekian banyak
aktivitas yang dilakukan oleh alat perlengkapan Negara dalam penegakkan hukum. Yang dimaksud “alat penegak hukum” itu
biasanya hanyalah kepolisian, setidak-tidaknya badan-badan yang mempunyai wewenang kepolisian dan kejaksaan. Akan tetapi kalau
penegakkan hukum itu diartikan secara luas seperti yang dikemukakan diatas, maka penegakan hukum itu menjadi tugas
pula dari pembentuk undang-undang, hakim, instansi pemerintah bestuur, aparat eksekusi pidana.
Dalam bukunya, Faktor-faktor yang mempengaruhi Penegakkan Hukum Soerjono Soekanto, 1983:5, menganalisa beberapa faktor-faktor
yang mempengaruhi penegakan hukum yaitu : a.
Faktor hukumnya sendiri yaitu Undang-undang. Undang-undang dalam arti materiil yaitu peraturan tertulis yang
berlaku umum dan dibuat oleh penguasa pusat maupun daerah yang sah. Faktor yang dapat mempengaruhi penegakan hukum tersebut antara lain :
1 Tidak diikuti dengan benar asas-asas berlakunya undang-undang.
2 Belum adanya peraturan pelaksanaan yang sangat dibutuhkan untuk
menerapkan undang-undang yang bersangkutan. 3
Ketidak jelasan arti kata-kata dalam undang-undang yang mengakibatkan kesimpangsiuran dalam penafsiran serta
penerapannya. b.
Faktor Penegak Hukum Penegak hukum mencakup mereka yang secara langsung dan
secara tidak langsung berkecimpung di bidang penegakan hukum. Faktor
39
yang dapat menghambat penegakan hukum dapat berasal dari diri penegak hukum itu sendiri maupun dari luar, antara lain:
4 Keterbatasan kemampuan untuk menempatkan diri dalam peranan
fihak lain dengan siapa dia berinteraksi. 5
Tingkat aspirasi yang relatif belum tinggi. 6
Kegairahan yang sangat terbatas untuk memikirkan masa depan, sehingga sulit sekali membuat suatu proyeksi.
7 Belum adanya kemampuan untuk menunda pemuasan suatu
kebutuhan tertentu, terutama kebutuhan materiel. 8
Kurangnya daya inovatif yang sebenarnya merupakan pasangan konservatisme.
c. Faktor Sarana atau Fasilitas
Sarana atau fasilitas yang dimaksud antara lain mencakup sumber daya manusia yang berpendidikan dan terampil, organisasi yang baik,
peralatan yang memadai, keuangan yang cukup dan lain-lain. Sarana atau fasilitas ini mempunyai peranan penting dalam proses penegakan hukum.
Tanpa adanya sarana atau fasilitas tersebut, penegak hukum tidak mungkin dapat menyerasikan peranan yang seharusnya dengan peranan
yang senyatanya. d.
Faktor Masyarakat Penegakan hukum berasal dari masyarakat dan bertujuan untuk
mencapai kedamaian dalam masyarakat. Oleh karena itu. Dipandang
40
sudut tertentu masyarakat dapat mempengaruhi penegakan hukum. Kompetensi hukum itu tidak akan ada, apabila masyarakatnya :
1 Tidak mengetahui atau tidak menyadari, bahwa hak-hak mereka telah
dilanggar atau digangu. 2
Tidak mengetahui akan adanya upaya-upaya hukum untuk melidungi kepentingannya.
3 Tidak berdaya untuk memanfaatkan upaya-upaya hukum karena
faktor-faktor keuangan, psikhis, sosial atau politik. 4
Tidak mempunyai pengalaman menjadi anggota organisasi yang memperjuangkan kepentingan-kepentingannya.
5 Mempunyai pengalaman-pengalaman yang kurang baik dalam proses
interaksi dengan pelbagai unsur kalangan hukum formal. e.
Faktor Kebudayaan Kebudayaan sistem hukum pada dasarnya mencakup nilai-nilai
yang mana merupakan konsepsi-konsepsi abstrak mengenai apa yang dianggap baik sehingga diikuti dan apa yang dianggap buruk ehingga
dihindari.
2. Pentingnya Penegakan Hukum