8
Kelaikan Jalan dan Pemeriksaan Angkutan Umum di Jalan yang meliputi: Pemeriksaan Persyaratan Teknis dan Laik Jalan, Tanda Bukti Lulus Uji, Tanda
Bukti Pendaftaran STNK dan SIM. Dengan uraian latar belakang diatas penulis memberi judul pada penelitian ini IMPLEMENTASI UU NO.14 TAHUN 1992
TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DI WILAYAH HUKUM PANDEGLANG, BANTEN STUDI TERHADAP UJI LAIK JALAN
KENDARAAN ANGKUTAN UMUM .
B. Identifikasi Dan Pembatasan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Dalam penelitian ini penulis bermaksud meneliti mengenai implementasi dari UU No.14 tahun 1992 yang salah satu pasalnya mengatur
ketentuan tentang kendaraan yang wajib melakukan Uji Laik jalan pada kendaraan roda empat baik pribadi maupun umum. Namun dalam penelitian
skripsi ini difokuskan pada kendaraan angkutan umum. Penulis tertarik untuk meneliti hal ini karena dalam realitanya penerapan Uji Laik jalan terhadap
kendaraan angkutan umum masih belum maksimal untuk dilaksanakan oleh pihak-pihak yang berwenang. Sehingga dapat menimbulkan berbagai
masalah, seperti : a.
Masih banyak terjadi pelanggaran yang dilakukan oleh pengemudi kendaraan angkutan umum yang memaksakan untuk mengoperasikan
kendaraannya padahal kondisi angkutan tidak laik jalan.
9
b. Kondisi angkutan yang tidak laik jalan misalnya seperti ban gundul, asap
kendaraan hitam, rem blong, kaca spion tidak memenuhi standar, muatan terlalu berlebihan, klakson tidak berfungsi dengan baik, lampu-lampu
mati, tidak terdapat sabuk keselamatan dan lain sebagainya. Kondisi angkutan umum yang semacam itu sebenarnya belum lulus uji laik jalan
dan dilarang untuk beroperasi karena dapat mengakibatkan kecelakaan lalu lintas dan keselamatan penumpang menjadi tidak terjamin.
c. Tidak laik jalan kendaraan angkutan umum dapat mengakibatkan juga
kesehatan lingkungan menjadi terganggu yakni karena pencemaran udara yang dihasilkan oleh asap hitam kendaraan angkutan umum padahal
didalam persyaratan uji laik jalan sudah ada ketentuan mengenai standar ketebalan asap dari kendaraan bermotor.
d. Tingkat kebisingan yang tinggi juga menjadi salah satu masalah yang
termasuk didalam ketentuan Uji laik jalan yang harus diselesaikan untuk mencegah polusi suara.
e. Adanya praktik pungutan liar, hal tersebut menjadi masalah yang sulit
untuk diselesaikan karena masing-masing pihak merasa diuntungkan sopir angkutan bisa dengan mudah mendapat sertifikat lolos uji hanya dengan
membayar beberapa ratus ribu sedangkan pihak-pihak yang melakukan praktik pungli tersebut juga mendapatkan keuntungan.
f. Kurangnya sosialisasi pihak Dishub dalam memberikan penyuluhan
tentang pentingnya dilakukan uji laik jalan kepada para pengemudi akibatnya banyak yang mengabaikan peraturan tersebut,
10
g. Kurangnya dinas perhubungan melakukan pengawasan terhadap
kendaraan angkutan umum yang belum lulus uji laik jalan sehingga banyak kendaraan angkutan yang belum lulus uji tetap beroperasi
h. Kurang tegasnya pihak-pihak berwenang dalam menegakkan hukum bagi
para pengemudi angkutan umum yang melakukan pelanggaran sehingga tidak ada rasa takut bagi para pelanggar untuk mengabaikan aturan-aturan
tersebut.
2. Pembatasan Masalah