Pentingnya Uji Laik jalan

24 1 Biaya financial . 2 Waktu. 3 Penghematan energi. 4 Jaminan penyediaan kendaraan bermotor yang memenuhi standar yang disepakati baik dalam cakupan nasional, regional maupun internasional. 5 Jaminan keselamatan penggunaan fasilitas kendaraan bermotor baik untuk manusia maupun barang. 6 Proteksi dampak penggunaan kendaraan bermotor terhadap pencemaran lingkungan. Peran sistem pengujian dalam pencapaian kriteria tersebut adalah sangat menentukan, walaupun dalam implementasinya akan menghadapai berbagai masalah yang sangat kompleks, karena memerlukan suatu penanganan yang terpadu dalam memastikan kelaikan jalan seluruh kendaraan bermotor secara berkesinambungan, sejak berada pada tahapan prototype desain, selanjutnya pada tahapan produksi dan kemudian pada tahapan operasional kendaraan bermotor artikel Diklat kabupaten Tegal, 2008:1.

b. Pentingnya Uji Laik jalan

Pedoman utama mengangkut orang dan atau barang adalah agar orang atau barang sampai di tempat dengan selamat, tepat waktu, dan tempat tujuan. Berdasarkan pengamatan, sebab utama besarnya angka kecelakaan lalu lintas angkutan jalan adalah faktor kondisi kendaraan yang tidak laik jalan dan faktor manusia, baik para pengemudi kendaraan maupun pengguna jalan lainnya, yang lalai, teledor atau lengah dalam berlalu lintas. Atau sengaja maupun tidak sengaja menghiraukan sopan santun dan peraturan berlalu lintas di jalan umum. Maka untuk meminimalisir angka kecelakaan lalu lintas kondisi kendaraan harus dalam keadaan baik dan laik untuk bisa beroperasi. Karena uji laik jalan sangat penting untuk dilakukan oleh setiap kendaraan angkutan umum 25 yang akan beroperasi di jalan yang didalamnya meliputi Uji Tipe dan Uji Berkala. Uji laik jalan penting untuk dilakukan oleh setiap kendaraan bermotor, khususnya kendaraan angkutan umum, diantaranya untuk menghindari kecelakaan lalu lintas. Untuk mengurangi polusi udara, karena asap hitam yang dihasilkan oleh kendaraan angkutan umum yang tidak memenuhi standar minimal ketebalan asap dari kendaraan bermotor. Serta untuk mengurangi polusi suara karena tingkat kebisingan yang tinggi yang dapat mengganggu kelestarian lingkungan hidup. Setiap kendaraan bermotor wajib memenuhi persyaratan ambang batas emisi gas buang dan tingkat kebisingan. Menurut Keputusan Menteri Perhubungan No. 9 tahun 2004 tentang Pengujian Tipe Kendaraan Bermotor : Pasal 2 1 Uji Tipe Kendaran Bermotor dilakukan untuk : a. Memberikan jaminan keselamatan secara teknis terhadap penggunaan kendaraan bermotor di jalan. b. Melestarikan lingkungan dari kemungkinan pencemaran yang diakibatkan oleh penggunaan kendaraa bermotor di jalan. c. Memberikan pelayanan umum kepada masyarakat. Menurut Peraturan Pemerintah No. 44 tahun 1993 tentang Kendaraan dan Pengemudi didalam Bab II tentang Persyaratan Teknis 26 dan Laik Jalan Kendaraan Bermotor, Kereta Gandengan dan Kereta Tempelan menyebutkan bahwa : Pasal 2 1 Kendaraan bermotor dikelompokan dalam beberapa jenis, yaitu : a. Sepeda motor b. Mobil penumpang c. Mobil bus d. Mobil barang e. Kendaraan khusus Dalam UU No. 14 tahun 1992 disebutkan terdapat beberapa macam angkutan, yaitu angkutan orang dan barang, angkutan orang dengan kendaraan umum, angkutan barang dengan kendaraan umum. Pasal 36 Pelayanan angkutan orang dengan kendaraan umum terdiri dari: a. Angkutan antar kota yang merupakan pemindahan orang dari suatu kota ke kota lain ; b. Angkutan kota yang merupakan pemindahan orang dalam wilayah kota; c. Angkutan pedesaan yang merupakan pemindahan orang dalam dan antar wilayah pedesaan ; d. Angkutan lintas batas Negara yang merupakan angkutan orang yang melalui lintas batas Negara lain. 27 Untuk menciptakan kondisi angkutan yang baik, lancar dan laik jalan perlu untuk dilakukan tes uji berkala atau kir agar dapat diketahui bahwa angkutan tersebut layak untuk beroperasi. Berdasarkan ketentuan dalam peraturan pemerintah No. 44 tahun 1993 tentang kendaraan dan pengemudi: Pasal 148 1 Setiap kendaraan bermotor jenis mobil bus, mobil barang, kendaraan khusus sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat 1 huruf c, d dan e kereta gandengan dan kereta tempelan dan kendaraan umum yang dioperasikan di jalan wajib dilakukan uji berkala. 2 Masa uji berkala sebagaimana dimaksud ayat 1 berlaku selama 6 enam bulan.

c. Balai Pengujian Laik Jalan Dan Sertifikasi Kendaraan