49
b Untuk melindungi hak asasi manusia yang telah dijamin oleh
undang-undang dari pada tindakan penyalahgunaan kekuasaan. 2
Tujuan pengawasan secara langsung adalah: a
Menjamin ketetapan pelaksanaan sesuai dengan rencana kebijaksanaan dan perintah.
b Menertibkan koordinasi kegiatan-kegiatan.
c Mencegah pemborosan dan penyelewengan.
d Menjamin terwujudnya kepuasan masyarakat atas barang atau jasa
yang dihasilkan. e
Membina kepercayaan masyarakat terhadap kepemimpinan organisasi.
c. Peran strategi dalam Pengawasan :
1 Memastikan bahwa segala sesuatunya berjalan sesuai dengan
mandate, visi, misi, tujuan serta target-target dalam organisasi. 2
Mengetahui tingkat akuntabilitas kinerja tiap insatansi yang akan dijadikan parameter penilaian keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan
misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam instansi.
3 Dua tujuan utama yaitu akuntabilitas dan proses belajar.
4 Dari sisi akuntabilitas, sistem pengawasan akan bahwa dana
pembangunan digunakan sesuai dengan etika dan aturan hukum dalam rangka memenuhi rasa keadilan.
50
5 Dari sisi proses belajar, sistem pengawasan akan memberikan
informasi tentang dampak dari program atau intervensi yang dilakukan, sehingga pengambil keputusan dapat belajar tentang
bagaimana menciptakan program yang lebih efektif Lokakarya sosial sistem pengawasan, Deptan.
Pokok-pokok mekanisme pengawasan adalah terdiri dari serangkaian tindakan yang hakekatnya meliputi 4 kegiatan pokok yaitu :
a Penentuan standar tolok ukur pengawasan
Yang dimaksud dengan standar pengawasan adalah ukuran atau patokan untuk membandingkan dan menilai apakah kegiatan atau
pekerjaan yang diawasi itu berjalan sesuai dengan yang semestinya atau tidak.
b Pengamatan fakta di lapangan
Fase kegiatan ini merupakan bagian yang sangat penting dalam keseluruhan proses pengawasan karena masukan yang akan diperoleh
merupakan dasar pengambilan tindakan perbaikan serta penentuan kebijaksanaan lebih lanjut sangat tergantung dari kegiatan ini juga dari
pengawas itu sendiri. c
Perbandingan fakta hasil pengamatan dengan standar pengawasan Proses perbandingan ini dilakukan secara lebih mendalam dan
sistematis pada saat pengawas tersebut menyusun laporan hasil pemeriksaan di mana perlu dipelajari lagi secara lebih cermat standar-
standar yang bersangkutan.
51
d Perumusan saran perbaiki dan pengembalian tidakan korektif
Pengambilan tindakan korektif sebagai tindak lanjut pengawasan adalah sangat penting, meskipun pengawasan telah berhasil
mengungkapkan kenyataan yang sebenarnya tentang obyek yang diawasi dan telah diajukan pula saran-saran perbaikan yang perlu
diambil tetapi apabila pimpinan ynag bersangkutan tidak mau mengambil tindakan-tindakan korektif sebagaimana mestinya maka
lama kelamaan wibawa pengawas itu akan turun dan selajutnya pengawasan itu sendiri sudah tidak ada artinya
52
D. Kerangka Berfikir.