23
pengalaman hidup pada masing-masing masyarakat dan adanya cara pandang yang berbeda terhadap masa lampau untuk memahami masa kini dan membangun
pengetahuan, serta pemahaman untuk menghadapi masa yang mendatang Kasmadi,2003. Di samping itu pengajaran sejarah juga berfungsi untuk
menyadarkan siswa akan adanya proses perubahan dan perkembangan masyarakat dalam dimensi waktu dan untuk membangun perspektif serta kesadaran sejarah
dalam menemukan, memahami dan menjelaskan jati diri bangsa di masa lalu, masa kini, dan masa depan di tengah-tengah perubahan dunia Kasmadi, 2003.
Pendekatan pengajaran sejarah menekankan pada aspek prosesual yang berpangkal pada masa kini, karena masa lampau bukan sesuatu yang terpisah dari
umat manusia, para siswa dan lingkungan sehari-hari. Sejarah atau masa lampau harus dipahami sebagai sesuatu yang terus hidup atau menjadi bagian dari sesuatu
yang menyejarah. Para siswa belajar tentang masa lampau untuk memahami apa yang sedang dialami dalam keseharian.
Keberhasilan proses pembelajaran sangat tergantung pada kemampuan apresiasi dan kreativitas guru. Guru sejarah perlu memahami jiwa, visi, misi
kurikulum yang berlaku, perspektif, dan pendekatan masing-masing satuan pendidikan, menggunakan metode mengajar yang sesuai dengan tingkat
kemampuan siswa, memanfaatkan media belajar serta obyek yang tersedia secara optimal.
b. Pengajaran Sejarah di Sekolah Menengah Pertama SMP
Menurut PP nomor 19 tahun 2005 pasal 7 dijelaskan bahwa pendidikan sejarah pada tingkatan SMPMTsSMPLBPaket B, sebagai bagian dari IPS.
24
Kompetensi pendidikan sejarah yang tercantum dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar kurikulum yang telah dikembangkan oleh tim pengembang
kurikulum pendidikan sejarah di jenjang Sekolah Menengah Pertama yaitu kompetensi membaca, memahami, berkomunikasi, menghargai, menerapkan
dalam kehidupan, berpikir historis dan penulisan Hasan, 2007: 12. Dalam Undang-undang nomor 20 tahun 2003 pasal 27 ayat 1 dan
penjelasan pendidikan sejarah adalah bagian dari Ilmu Pengetahuan Sosial IPS. Dalam penjelasan tersebut dinyatakan bahwa bahan kajian IPS dimaksudkan
untuk “mengembangkan pengetahuan, pemahaman dan kemampuan analisis peserta didik terhadap kondisi sosial masyarakat”. Penjelasan ini merupakan
materi pendidikan sejarah sebagai materi kurikulum dari SD sampai SMA walaupun harus disadari nama pelajarannya mungkin IPS, sejarah atau lainnya
Hasan, 2007: 9. Di SMP materi pendidikan sejarah mulai zaman prasejarah sampai dengan
zaman yang paling terkini reformasi. Pada SMP kompetensi dasar untuk stiap semester dikembangkan berdasarkan standar kompetensi sejarah, dan materi
sejarah diberikan pada setiap semester. Urutan kronologis peristiwa sangat diperhatikan tetapi juga materi sejarah lokal mendapat tempat yang cukup.
Hartono Kasmadi 2001: 155 menjelaskan pembelajaran sejarah pada tingkat Sekolah Menengah Pertama juga mengharapkan partisipasi siswa yang
besar. pengajaran sejarah selalu tidak mengharapkan siswa pasif di kelas, tetapi akan selalu memberikan dorongan agar siswa aktif dalam mengembangkan fakta,
pendapat, periodewaktu, dan sebagainya. Akan sangat terkait di sini mulai
25
diamatinya minat sejarah secara individual. Ketrampilan-ketrampilan dalam mengembangkan minat terhadap sejarah tidak saja terletak pada siswa tetapi juga
tergantung pada kemampuan maksimal setiap pengajar sejarah. Pada tingkatan pendidikan Sekolah Menengah Pertama sudah dapat
diperhatikan bahwa siswa mulai didorong untuk belajar mandiri dan percaya pada kemampuan pribadinya. Kemampuan ini juga memperhatikan tingkat kematangan
berpikir serta usia siswa sehingga tingkat kecakapan mereka akan bervariasi.
3. Sumber Belajar Sejarah