61
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Situs Masjid Demak
Sejarah mengajarkan tentang apa yang terjadi di masa lalu, kepada manusia yang bersifat memberi pelajaran. Seringkali peristiwa-peristiwa masa lalu
bisa menjadi pelajaran berharga atau dasar pertimbangan untuk melakukan hal-hal pada pada saat sekrang ini.
Sejarah bisa juga dikatakan sebagai kegiatan atau kejadian yang dilakukan oleh manusia pada masa lampau yang membawa perubahan dan perkembangan
secara berkesinambungan. Kehidupan pada masa lampau diketahui pada masa kini terutama dari adanya peninggalan-peninggalan yang berupa tulisan-tulisan, benda-
benda hasil karya manusia, legenda, kepercayaan tradisi, adat istiadat, maupun hasil budaya lainnya, yang masing-masing mempunyai derajat atau tingkat
keabsahan kebenaran yang berbeda-beda. Situs merupakan daerah temuan benda-benda purbakala atau peninggalan
masa lampau. Situs sejarah juga bisa disebut sebagai museum lapangan karena museum yang terletak di daerah terbuka. Demikian pula situs Masjid Demak
antara lain situs Masjid Agung Demak dan Situs Masjid Kadilangu yang terdapat di Kabupaten Demak mempunyai nilai historis sebagai warisan budaya. Situs
Masjid Demak merupakan peninggalan-peninggalan fakta pada masa silam sejarah perkembangan Agama Islam di Indonesia dan khususnya sejarah daerah
Demak. Peninggalan di situs masjid Demak itu berupa makan raja-raja, museum,
62
makam Sunan Kalijaga, situs masjid Demak yang berupa, pintu bledek, soko guru, surya majapahit, bedug dan ketongan. Pelacakan lapangan observasi situs
masjid Demak baik melalui pencarian literatur buku dan peninjauan situs secara langsung hasil berupa foto peninggalan sejarah mengenai fakta pengaruh
perkembangan Islamdi daerah Demak. Hal ini dibuktikan dengan keberadaan peninggalan-peninggalan masa pengaruh Islam menyebar di seluruh Demak.
Situs Demak dapat ditelusuri melalui sumber literatur dan sumber lisan dari masyarakat yang akhirnya membawa ke suatu tepat lingkungan situs
peninggalan sejarah masa lampau pengaruh Islam di daerah Demak. Penelusuran situs sejarah di Masjid Agung Demak, terdapat peninggalan prasasti bersejarah
gapura majapahit, soko guru masjid demak, sirap dan lain sebagainya yang ada di museum masjid Demak. Pengaruh kabupaten Demak diperkuat dengan
ditemukannya peninggalan Masjid Agung Demak. “Data dari Bapak Imam Soenanto, selsku Kepala Talmir Masjid Agung
Demak menyatakan bahwa Masjid ini dibangun oleh Walisongo pada tahun 1388 S atau 1466 M seperti yang terukir pada daun pintu yang terbuat dari
kayu jati pintu ini terletak ditengah atau utama Masjid sebagai “Condro Sengkolo” atau prasasti yang bermakna “Nogo Mulat Saliro Wani”.
Laporan hasil observasi situs masjid Demak dan hasil survei kepurbakalaan di Kabupaten Demak dapat dilihat di lampiran 1. Di lampiran
tersebut telah dijelaskan peninggalan-peninggalan masa pengaruh Islam di Demak.
Sebagaimana digariskan di dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 51992 perlindungan terhadap benda cagar budaya dan situs, bertujuan
melestarikan dan memanfaatkannya untuk mewujudkan kebudayaan nasional
63
Indonesia, maka oleh karena itu setiap upaya dan intensitas perlindungan dan pelestarian benda cagar budaya memiliki arti penting bagi pemahaman dan
pengembangan sejarah ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Situs Masjid Demak merupakan aset khasanah kearifan sejarah lokal di
Kabupaten Demak. Peran tanggung jawab pemerintah masyarakat dan pendidikan, diperlukan kerjasama yang baik dalam menunjuang pelestarian benda cagar
budaya. Peran pendidikan dalam memanfaatkan Situs Masjid Demak sebagai sumber belajar sangat penting sebagai alternatif pengajaran sejarah yang diawali
dari fakta-fakta sejarah lokal kemudian dihubungkan peristiwa yang lebih luas seperti nasional, regional dan dunia.
Kesulitan akan timbul dengan adanya perubahan nilai-nilai budaya sebagai akibat perubahan kepercayaan rakyat agama dan modernisasi, akibat penetrasi
budaya barat, serta ketidaktahuannya maupun sikap masa bodoh sebagai generasi baru terhadap warisan budaya lama, sehingga warisan budaya tersebut, terutama
situs Masjid Demak sebagai sejarah lokal Kabupaten Demak agar bisa melestarikan peninggalan kuno yang mempunyai nilai budaya tinggi. Menjelajah
situs sejarah di Kabupaten Demak selain untuk memperluas pengetahuan sejarah di Kabupaten Demak juga melestarikan warisan nenek moyang.
B. Hasil Penelitian