PENANDA I PETANDA Konsep Semiotik

25 hanya ingin melihat sekumpulan tanda didalamnya, sebuah tanda global, istilah akhir dari serangkaian semiologis tingkat pertama. Dan istilah terakhir inilah yang akan menjadi istilah pertama dari sistem yang lebih besar yang telah dibentuk oleh mitos Barthes: 2004. Gambar 5. Konsep mitos menurut Barthes Sumber: Iswidayati, 2006 Istilah simbol, ikon dan indeks merupakan tanda-tanda yang menjadi bidang kajian dalam semiotik. Pengertian kata simbol dan simbolisasi secara etimologi diambil dari kata kerja Yunani sumbalo artinya antara lain: berwawancara; merenungkan; menyatukan; membandingkan; bertemu; menyatukan atau symbolos yang bermakna tanda, lambang atau ciri yang memberitahukan mengenai sesuatu hal kepada seseorang Herusatoto, 1983: 10. Sedangkan jika ditinjau dari struktur katanya istilah simbolik berasal dari kata dasar simbol kata benda, berarti lambang. Istilah simbol mendapat akhiran “ik” menjadi simbolik sebagai kata sifat yang berarti lambang, menjadi lambang dan mengenai lambang. Bentuk simbol adalah penyatuan dua hal yang luluh menjadi satu, sehingga dalam simbolisasi subjek menyatukan dua hal menjadi satu. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, kata simbol diartikan lambang 1. Penanda 2. Petanda Signified 3. Tanda Sign I. PENANDA II. PETANDA SIGNIFIED III. TANDA SIGN Bahasa MITO S 26 atau perlambang. Jadi simbol merupakan lambang atau tanda. Tanda menyatakan sesuatu hal kepada orang yang “melihat” atau “mendengar”. Tegasnya, tanda yang jika dilihatkan kepada seseorang menyebabkan terbayangnya hal tertentu dalam kesadaran orang itu. Sebagaimana yang ditegaskan oleh Poerwadarminta 1976: 135 simbol berkaitan dengan lambang yang muncul bersamaan dengan ide. Simbol atau lambang seperti tanda, lukisan, perkataan, bunyi dan lainnya yang menentukan suatu hal atau mengandung maksud tertentu, misalnya; merah lambang keberanian atau darah, hijau lambang kesuburan dan lainnya yang berarti juga tanda menyatakan sifat, keadaan dan sebagainya. Menurut pendapat Soebadyo 1977 : 270 simbol diartikan sama dengan lambang, disini lambang diartikan sebagai tanda pengenal yang tetap menyatakan sifat, keadaan dan sebagainya. Misalnya warna putih adalah lambang kesucian. Adalagi yang mengartikan lambang sebagai isyarat, tanda , alamat, misalnya bendera lambang kemerdekaan, bunga lambang percintaan, cincin lambang pertunangan dan perkawinan. Sejalan dengan itu dalam kebudayaan itu sendiri sebenarnya terdiri dari gagasan-gagasan, simbol-simbol dan nilai-nilai sebagai karya dan perilaku manusia, sehingga tidak berlebihan jika dikatakan bahwa manusia adalah “mahkluk bersimbol”. Ungkapan-ungkapan yang simbolis ini merupakan ciri khas manusia yang dengan jelas membedakannya dengan hewan sehingga manusia disebut “Animal Symbolicum” Carsirer, 1990 : 41. 27 F.W. Dillistone 2002 dalam tulisannya yang berjudul the power of symbol mengutip pernyataan R.M. Maclver 1950 menyatakan bahwa: “kesatuan sebuah kelompok, seperti semua nilai budayanya, pasti diungkapkan dengan memakai simbol.............Simbol sekaligus merupakan sebuah pusat perhatian yang tertentu, sebuah sarana komunikasi, dan landasan pemahaman bersama...................Setiap komunikasi, dengan bahasa atau sarana yang lain, menggunakan simbol-simbol. Masyarakat hampir tidak mungkin ada tanpa simbol-simbol” . Sebenarnya pendapat-pendapat tentang simbol ini masih dikacaukan dengan adanya dua pengertian yaitu tanda sign dan lambang simbol yang secara prinsipil memang perlu dibedakan, karena tanda pada hakekatnya merangsang subjek untuk bertindak, sedangkan simbol tidak selalu merangsang subjek untuk bertindak sesuatu, sebab simbol hanya menunjukkan pada konsep. Simbol merupakan suatu proses dalam diri manusia yang berlangsung didalam otak dan dapat dikatakan sebagai perekam terhadap pengalaman-pengalaman, selanjutnya oleh manusia pengalaman-pengalaman tersebut diterjemahkan ke dalam lambang Herusatoto, 1984: 145. Simbol menurut Turner 1977: 79 adalah : Simbol is an implication, where are founded in the ritual aspect and religious. Simbol more than unification of disperate significant for something aspect real or something aspect unreal as human behaviour. All this aspect having qualified. Secara gamblang dapat diatikan bahwa simbol adalah sebuah pengertian atau maksud yang terkandung dalam aspek ritual dan religi. Simbol bebas dari sekadar penyatuan unsur-unsur penting yang berlainan, pada aspek yang nyata atau aspek yang tidak nyata pada tingkah laku manusia. Kesemua aspek-aspek tersebut memiliki kualifikasi sendiri-sendiri. 28 Perilaku manusia menunjukkan betapa eratnya hubungan antara kebudayaan manusia dengan simbol-simbol. Itu sebabnya menurut pandangan Ernest Cassirer 1990: 41 dalam bukunya “Manusia Kebudayaan dan Lingkungan Tinjauan Antropologis”, manusia disebut sebagai Animal Symbolicum makhluk bersimbol. Sehubungan dengan hal itu mengenai simbol dan lambang, Budiono Herusatoto 2003 menyatakan bahwa simbol atau lambang adalah suatu hal atau keadaan yang memimpin pemaknaan subyek kepada obyek . Simbol atau lambang sangat menonjol sekali dalam religi. Lebih lanjut Cassirer dalam bukunya Manusia dan Kebudayaan 1990; 41 mengatakan bahwa, bentuk-bentuk simbolik itu adalah bahasa, mithos, seni, dan agama. Lebih lanjut dikatakan bahwa, tanda dan simbol masing-masing terletak pada dua bidang pembahasan yang berlainan: tanda adalah bagian dari dunia fisik; sedangkan simbol adalah bagian dari dunia makna manusiawi. Lebih jelasnya pembedaan antara tanda dengan sign dengan simbol symbol. Tanda adalah bagian dari dunia fisika yang berfungsi sebagai operator yang memiliki substansial. Simbol adalah bagian dari dunia makna manusia yang berfungsi sebagai designator. Simbol tidak memiliki kenyataan fisik atau substansial, tetapi hanya memiliki nilai fungsional. Menurut Thomas Munro 1976: 47, 51 dalam bukunya Form and Style in the Arts, membedakan symbol; sign; dan symbolism. Sign adalah setiap indikasi atau tanda yang dapat diterima oleh panca indra atau logika. Sign dapat berupa bentuk yang tampak, suara, gerakan tubuh, unit bahasa dan sebagainya. Defenisi kedua, lambang yang berbentuk image atau objek di samping memiliki arti primer juga mengandung arti sekunder. Definisi ini merupakan konsepsi-konsepsi yang abstrak tentang kondisi, sifat, 29 kejadian yang ti iak dapat dirasakan dalam rabaan pancaindra sensory term. Lambang sejenis ini disebut polysemous yang mempunyai arti banyak. Definisi ketiga, arti lambang berada pada dua atau lebih tingkat metafisika. Faham mistik dan supranatural mendefinisikan lambang dengan istilah symbolisme yang diterjemahkan perlambang.

2.6. Makna.