Analisis Pragmatik HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

233 mujule mas mengantar emas. Keputusan dan penentuan pelaksanaan aqad nikah dikonotasikan sebgai keberhasilan suatau musyawarah atau perundingan dari kedua belah pihak keluarga. Pakat sara ine musyawarah keluarga inti hingga kegiatan turun ume orang tua pihak perempuan berkunjung ke rumah orang tua pihak laki-laki dikonotasikan sebagai usaha dan kerja keras kedua keluarga mempelai untuk mensukseskan acara perkawinan pada tahap pelaksanaan pernikahan. Terlaksananya aqad nikah sehingga terjalin suatu hubungan antara kedua keluarga menjadi besan, dikonotasikan sebagai keberhasilan kedua belah pihak untuk mengikat tali persaudaraan. Persiapan acara pesta dengan menghias ruangan pengantin, meerias kedua mempelai, menerima tamu undangan, menyuguhkan acara hiburan dikonotasikan sebagai usaha dan kerja keras dari kedua keluarga mempelai pata tahap kegiatan pesta pernikahan atau acara keramaian. Terlaksananya acara pesta dengan baik dikonotasikan sebagai suatu keberhasilan dari kedua keluarga mempelai dalam mengadakan perhelatan perkawinan.

4.9 Analisis Pragmatik

Upacara perkawinan suku Gayo sebagai subjek pengirim tanda pada masyarakat umumnya dan peneliti khususnya selaku pengamat dari upacara perkawinan tersebut berfungsi sebagai penerima tanda, keduanya termasuk dalam pragmatik semiosis. Dari segi pragmatik upacara perkawinan dilihat berdasarkan ungkapan dan makna tiap tahap pelaksanaan, yang ditempatkan dalam konteks budaya, khususnya budaya Gayo sebagai estetika tradisional Gayo. 234 Dalam upacara perkawinan ngerje, tahap kegiatan munginte atau peminangan, teniron, i serahen ku guru diserahkan kepada tengku guru, mujule mas mengantar emas, pelaksanaan pernikahan dan pesta pernikahan secara adat istiadat Gayo merupakan teks yang berfungsi untuk menyampaikan suatu pesan dalam konteks budaya Gayo. Kegiatan munginte atau peminangan pada tataran signifikasi pertama teks adalah sebagai usaha menyatukan keinginan dan hasrat untuk memperoleh kebahagiaan bagi salah satu anggota keluarga masyarakat Gayo. Pada tataran signifikasi kedua atau konotasi pertama, kegiatan munginte atau peminangan membutuhkan suatu perhitungan matang dan melalui peraturan yang sah menurut agama dan adat istiadat Gayo. Sedangkan pada tataran signifikasi ketiga atau konotasi kedua, kegiatan munginte atau peminangan merupakan kesiapan mental dengan ketabahan dan kesabaran tinggi untuk menggapai kebahagiaan jasmani dan rohani dari mempelai laki-laki untuk meminang calon mempelai perempuan. Secara pragmatik kegiatan munginte atau meminang menunjukkan kedewasaan seseorang dalam berpikir dan bertindak. Kegiatan teniron, pada tataran signifikasi pertama teks adalah kerelaan berkorbaan dari orang Gayo untuk mencapai suatu keinginan menggapai kehidupan berumah tangga. Pada tataran signifikasi kedua atau konotasi pertama, kegiatan teniron adalah sebagai salah satu cara menghilangkan sifat keserakahan dan ketamakan terhadap materi atau benda yang dapat merusak sendi-sendi kehidupan masyarakat. Pada tataran signifikasi ketiga atau konotasi kedua tahap kegiatan teniron sebagai penggambaran kesenangan jiwa atau rohani lebih baik dari pada kesenangan materi atau harta sehingga membuat hidup lebih tenang dan bahagia. Secara pragmatik tahap kegiatan teniron menunjukkan suatu sifat 235 kerelaan dan keridhoan orang Gayo terhadap sesuatu yang telah ia berikan kepada orang lain. Kegiatan i serahen ku guru diserahkan kepada tengku guru pada tataran signifikasi pertama teks adalah merupakan pendidikan perilaku yang harus ditanamkan pada calon mempelai sesuai dengan agama Islam dan adat istiadat Gayo petunjuk jalan hidup. Pada tataran signifikasi kedua atau konotasi pertama, kegiatan i serahen ku guru membutuhkan usaha dan doa agar daya tahan mental dan fisik terpelihara dengan baik dalam menjalani hidup. Sedangkan pada tataran signifikasi ketiga atau konotasi kedua, kegiatan i serahen ku guru adalah sebagai keseimbangan terhadap kehidupan dunia dan akhirat, mental dan fisik serta rasional dan emosional dalam menempuh kehidupan. Secara pragmatik kegiatan i serahen ku guru merupakan suatu pembelajaran kehidupan bagi masyarakat Gayo. Kegiatan mujule mas mengantar emas pada tataran signifikasi pertama teks adalah sebagai memberikan kemuliaan kepada wanita dan klen atau golongan lain dalam masyarakat Gayo. Pada tataran signifikasi keuda atau konotasi pertama kegiatan mujule mas merupakan pengakuan orang Gayo terhadap wanita dan golongan atau klen lainnya terhadap hak yang sama untuk dihormati dan dihargai. Sedangkan pada tataran signifikasi ketiga atau konotasi kedua kegiatan mujule mas adalah pengakuan orang Gayo terhadap derajat manusia yang sama. Secara pragmatik kegiatan mujule mas adalah sebagai kesetaraan golongan klen dan asasi manusia yang sangat dijaga oleh masyarakat Gayo. Kegiatan pelaksanaan pernikahan pada tataran signifikasi pertama teks adalah sebagai cara masyarakat Gayo dalam menguatkan identitas keturunan untuk meningkatkan tanggung jawab terhadap Tuhan, keluarga, masyarakat dan 236 lingkungan sosial. Pada tataran signifikasi kedua atau konotasi pertama kegiatan pelaksanaan pernikahan adalah sebagai cara untuk menyatukan dua manusia yang berlainan jenis dan klen atau golongan. Sedangkan pada tataran signifikasi ketiga atau konotasi kedua adalah menyatukan jasmani dan rohani sesama manusia dalam suatu ikatan yang pernikahan yang murni. Secara pragmatik kegiatan pelaksanaan pernikahan adalah sebagai cara orang-orang Gayo agar menjadi manusia yang ideal yaitu manusia yang seimbang jasmani dan rohani yang dapat meneruskan keturunan dengan baik. Kegiatan pesta pernikahan atau keramaian pada tataran signifikasi pertama teks adalah merupakan penjamuan dan memberi hiburan oleh yang punya hajatan atau keluarga mempelai kepada masyarakat. Pada tataran signifikasi kedua atau konotasi pertama kegiatan pesta pernikahan adalah sebagai rasa kebersamaan dan wujud gotong royong masyarakat Gayo dalam mensukseskan suatu acara adat. Pada tataran signifikasi ketiga atau konotasi kedua kegiatan pesta pernikahan adalah sebagai rasa syukur dan terima kasih keluarga mempelai khususnya dan masyarakat Gayo umumnya kepada Tuhan Sang Pencipta yang telah memberikan keberkahan hidup dan rezeki kepada masyarakat Gayo. Secara pragmatik kegiatan pesta pernikahan adalah sebagai wujud ketaqwaan dan syukur kepada Allah SWT.

4.10 Matrik dan Analisis