Latar Belakang KESIMPULAN DAN SARAN

air sangat berpengaruh terhadap keseimbangan dalam tanah. Di samping itu, kestabilan lapisan permukaan tanah juga tergantung adanya penggundulan. h. Pengaruh pelapukan, secara mekanis dan kimia akan merubah sifat kekuatan tanah dan batuan hingga mengganggu stabilitas suatu lereng.

1.2 Latar Belakang

Masalah kelongsoran khususnya di Indonesia, sering terjadi disebabkan keadaan geografi yang dibeberapa tempat yang memiliki curah hujan yang cukup tinggi dan daerah potensi gempa. Curah hujan yang tinggi, dianggap sebagai faktor utama penyebab kelongsoran. Meskipun sebenarnya besar kemungkinan longsor akibat hujan ini masih dikaitkan dengan beberapa faktor antara lain: topografi daerah setempat, struktur geologi, sifat kerembesan tanah dan morfologi dan tahap perkembangannyaSoedarmo, 2001. Pada tahun 2010 ruas jalan Medan-Berastagi KM 25+200 terjadi kelongsoran dan mengikis hampir separuh dari badan jalan. Akibat dari kejadian tersebut arus lalu lintas disepanjang jalan tersebut terhambat. Beberapa bulan setelah kejadian, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Propinsi Sumatera Utara melakukan perbaikan dengan menggunakan konstruksi sheet pile dan geogrid. Dari analisa stabilitas pada lereng berdasarkan tugas akhir Iro Ganda, faktor keamanan yang didapat sebesar 1.1847. Dan setelah penambahan counterweight pada sheet pile faktor keamanan yang diperoleh sebesar 1.2347. Umumnya harga minimum faktor keamanan suatu lereng adalah 1.5 Das,1991. Ini menunjukkan bahwa lereng masih dalam kondisi kritis yang dikuatirkan akan menyebabkan lereng longsor kembali. sehingga diperlukan sistem perkuatan tambahan. Universitas Sumatera Utara Untuk menanggulangi kelongsoran yang telah terjadi dan mencegah terjadinya kelongsoran susulan pada lereng tersebut, diperlukan suatu konstruksi yang mempunyai fungsi untuk menahan kelongsoran. Dalam hal ini akan dianalisis stabilitas lereng pada badan jalan dan perlu direncanakan perkuatan dinding penahan tanah yang akan digunakan untuk meningkatkan kestabilan lereng Untuk itu tugas akhir ini mencoba memberikan alternatif perkuatan lereng yang bisa dijadikan sebagai solusi untuk menaikkan faktor keamanan FK 1.5 yang terjadi di ruas jalan Medan - Berastagi KM 25+200 agar tidak terjadi kelongsoran susulan walaupun terkena hujan deras. Jenis perkuatan lereng yang akan dijadikan alternatif dalam tugas akhir ini adalah mini pile, dan sheet pile.

1.3. Tujuan Dan Manfaat

Dokumen yang terkait

Analisis Stabilitas Lereng Menggunakan Perkuatan Double Sheetpile dan Geogrid dengan Menggunakan Metode Elemen Hingga (studi kasus : Ruas Jalan Siantar – Parapat KM 152)

32 274 130

Analisis Kinerja Ruas Jalan Ngumban Surbakti Sebagai Jalan Lingkar Luar (Outer Ring Road)

36 292 173

Analisis Stabilitas Lereng Menggunakan Perkuatan Geogrid (Studi Kasus Jalan Medan - Berastagi, Desa Sugo)

25 157 97

Dampak Pembangunan Ruas Jalan Medan-Binjai terhadap Pengembangan Wilayah Kota Binjai

8 142 108

Analisis Dampak Peningkatan Ruas Jalan Simpang Jamburea – Kuta Jungak Terhadap Pengembangan Wilayah Kecamatan Siempat Rube, Kabupaten Pakpak Bharat

3 88 76

ANALISIS KINERJA JALAN PADA RUAS JALAN SOLO KM 8,8 SAMPAI KM 10 ANALISIS KINERJA JALAN PADA RUAS JALAN SOLO KM 8,8 SAMPAI KM 10.

0 2 18

ANALISA STABILITAS LERENG DAN USULAN PERKUATAN (Studi Kasus Ruas Jalan Jatimalang – Karanggede Bts, Jateng) ( STA 2+250 ) ANALISA STABILITAS LERENG DAN USULAN PERKUATAN (Studi Kasus Ruas Jalan Jatimalang – Karanggede Bts, Jateng) ( STA 2+250 ).

0 0 3

TINJAUAN TEKNIS DAN ALTERNATIF PENANGANAN KELONGSORAN LERENG PADA RUAS JALAN TAWANGMANGU-CEMOROSEWU STA. 4+600.

0 0 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Analisis Stabilitas Lereng Menggunakan Perkuatan Double Sheetpile dan Geogrid dengan Menggunakan Metode Elemen Hingga (studi kasus : Ruas Jalan Siantar – Parapat KM 152)

2 7 62

TUGAS AKHIR ANALISIS STABILITAS LERENG MENGGUNAKAN BAMBU SEBAGAI ALTERNATIF PERKUATAN LERENG (STUDI KASUS DI JALAN RAYA KALIWUNGU – BOJA DESA DARUPONO KABUPATEN KENDAL)

0 0 12