Metode Fellinius Analisa Stabilitas Lereng Dengan Metode Irisan Method Of Slice

2.6.2. Metode Fellinius

Analisis stabilitas lereng cara Fellinius 1927 menganggap gaya-gaya yang bekerja pada sisi kanan-kiri dari sembarang irisan mempunyai resultan nol pada arah tegak lurus bidang longsornya. Faktor keamanan didefinisikan sebagai : � � = �����ℎ ����� ���� ��ℎ���� ����� ��������� ������ ������� �����ℎ ����� ���� ����� ����� ����ℎ ���� ������� = ∑ � � ∑ � � Lengan momen dari berat massa tanah tiap irisan adalah R sin θ, maka ∑ � � = � ∑ � � ���� � �=� �=1 ……………………………………...……...…….2.37 Dimana : R = Jari-jari bidang longsor N = Jumlah irisan Wi = Berat massa tanah irisan ke-i θi = Sudut yang didefinisikan pada gambar 2.27 Dengan cara yang sama, momen yang menahan tanah yang akan longsor adalah : ∑ � � = � ∑ �� � + � � ��� �=� �=1 …………………………........….….…….2.38 Sehingga persamaan untuk faktor aman menjadi: � � = ∑ �� � +� � ��� �=� �=1 ∑ � � ���� � �=� �=1 …………………………........….…....................…….2.39 Bila terdapat air pada lerengnya, tekanan air pori pada bidang longsor tidak berpengaruh pada Md, karena resultante gaya akibat tekanan air pori lewat titik pusat lingkaran. Substitusi antara persamaan yang sudah ada. Universitas Sumatera Utara � � = ∑ �� � +� � ���� � −� � � � ��� �=� �=1 ∑ � � ���� � �=� �=1 …………………………........….….…….2.40 Dimana : Fk = faktor keamanan � = kohesi tanah kN� 2 � = sudut gesek dalam tanah efektif � � = panjang lengkung lingkaran pada irisan ke-i m � � = berat irisan tanah ke-i kN � � = sudut yang didefinisikan dalam gambar 2.27 � � = tekanan air pori pada irisan ke-i kN � 2 Jika terdapat gaya-gaya selain berat lereng tanahnya sendiri, seperti beban bangunan di atas lereng, maka momen akibat beban ini diperhitungkan sebagai Md. Metode Fellinius memberikan faktor aman yang relatif lebih rendah dari metode elemen hingga. Batas-batas nilai kesalahan tergantung dari faktor aman, sudut pusat lingkaran yang dipilih, dan besarnya tekanan air pori. Karena cara hitungannya yang sederhana sehingga kesalahan yang terjadi masih pada batas aman.

2.6.3. Metode Morgenstern-Price

Dokumen yang terkait

Analisis Stabilitas Lereng Menggunakan Perkuatan Double Sheetpile dan Geogrid dengan Menggunakan Metode Elemen Hingga (studi kasus : Ruas Jalan Siantar – Parapat KM 152)

32 274 130

Analisis Kinerja Ruas Jalan Ngumban Surbakti Sebagai Jalan Lingkar Luar (Outer Ring Road)

36 292 173

Analisis Stabilitas Lereng Menggunakan Perkuatan Geogrid (Studi Kasus Jalan Medan - Berastagi, Desa Sugo)

25 157 97

Dampak Pembangunan Ruas Jalan Medan-Binjai terhadap Pengembangan Wilayah Kota Binjai

8 142 108

Analisis Dampak Peningkatan Ruas Jalan Simpang Jamburea – Kuta Jungak Terhadap Pengembangan Wilayah Kecamatan Siempat Rube, Kabupaten Pakpak Bharat

3 88 76

ANALISIS KINERJA JALAN PADA RUAS JALAN SOLO KM 8,8 SAMPAI KM 10 ANALISIS KINERJA JALAN PADA RUAS JALAN SOLO KM 8,8 SAMPAI KM 10.

0 2 18

ANALISA STABILITAS LERENG DAN USULAN PERKUATAN (Studi Kasus Ruas Jalan Jatimalang – Karanggede Bts, Jateng) ( STA 2+250 ) ANALISA STABILITAS LERENG DAN USULAN PERKUATAN (Studi Kasus Ruas Jalan Jatimalang – Karanggede Bts, Jateng) ( STA 2+250 ).

0 0 3

TINJAUAN TEKNIS DAN ALTERNATIF PENANGANAN KELONGSORAN LERENG PADA RUAS JALAN TAWANGMANGU-CEMOROSEWU STA. 4+600.

0 0 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Analisis Stabilitas Lereng Menggunakan Perkuatan Double Sheetpile dan Geogrid dengan Menggunakan Metode Elemen Hingga (studi kasus : Ruas Jalan Siantar – Parapat KM 152)

2 7 62

TUGAS AKHIR ANALISIS STABILITAS LERENG MENGGUNAKAN BAMBU SEBAGAI ALTERNATIF PERKUATAN LERENG (STUDI KASUS DI JALAN RAYA KALIWUNGU – BOJA DESA DARUPONO KABUPATEN KENDAL)

0 0 12