Metode Bishop Bishop’s Method

2.6.1. Metode Bishop Bishop’s Method

Gambar 2.39 Gambar kelongsoran lereng metode irisan Metode bishop ini merupakan dasar metode bagi aplikasi program Mira Slope dan merupakan penyederhanaan dari metode irisan Sliding Metode Bishop menganggap bahwa gaya-gaya yang bekerja pada sisi irisan mempunyai resultan nol pada arah vertikal. Persamaan kuat geser dalam tinjauan tegangan efektif yang dapat dikerahkan, sehingga tercapainya kondisi keseimbangan batas dengan memperhatikan faktor keamanan. � = � ′ � + � − � ��� ′ � …………….......……………………………………2.31 Dimana : σ = Tegangan normal total pada bidang longsor u = Tekanan air pori Untuk irisan pias yang ke-i, nilai Ti = τ a , yaitu nilai geser yang Universitas Sumatera Utara berkembang pada bidang longsor untuk keseimbangan batas, karena itu : � = � ′ � � � + � � − � � � � ��� ′ � ……………………………………………….2.32 Kondisi keseimbangan momen terhadap pusat rotasi O antara berat massa tanah yang akan longsor dengan gaya geser total pada dasar bidang longsornya dapat dinyatakan oleh Gambar 2.24: � � = ∑ �� ′ � � +� � −� � � � ��� ′ �� 1 �����1+�������′� � �=� �=1 ∑ � � ���� � �=� �=1 .............................2.33 Sumber : Hardyatmo,2010 Dimana : Fk = faktor keamanan � ′ = kohesi tanah kN � 2 � ′ = sudut gesek dalam tanah efektif � � = lebar irisan ke-i m � � = berat irisan tanah ke-I kN � � = sudut yang didefinisikan dalam gambar 2.27 � � = tekanan air pori pada irisan ke-I kN � 2 Nilai banding tekanan pori pore pressure ratio didefinisikan sebagai : � � = �� � = � �ℎ ...................................................................................................2.34 Dimana : ru = Nilai banding tekanan pori Universitas Sumatera Utara u = Tekanan air pori kN � 2 b = Lebar irisan m γ = Berat volume tanah kN� 3 h = Tinggi irisan rata-rata m Adapun bentuk persamaan Faktor Keamanan untuk analisis stabilitas lereng cara Bishop, adalah � � = ∑ �� ′ � � +� � 1−� � ��� ′ �� 1 �����1+�������′� � �=� �=1 ∑ � � ���� � �=� �=1 ...........................................2.35 Sumber : Hardyatmo,2010 Persamaan faktor aman Bishop ini lebih sulit pemakaiannya dibandingkan dengan metode lainya seperti metode Fellinius. Lagi pula membutuhkan cara coba-coba trial and errors, karena nilai faktor aman F nampak di kedua sisi persamaanya. Akan tetapi, cara ini telah terbukti memberikan nilai faktor aman yang mendekati nilai faktor aman dari perhitungan yang dilakukan dengan cara lain yang mendekati lebih teliti. Untuk mempermudah perhitungan dapat digunakan untuk menentukan nilai fungsi Mi, dengan rumus. M i = cos θ i 1 + tg θ i tg φ F …..……………………………………..2.36 Lokasi lingkaran sliding longsor kritis pada metode Bishop 1955, biasanya mendekati dengan hasil pengamatan di lapangan. Karena itu, walaupun metode Fellinius lebih mudah, metode Bishop 1995 lebih disukai karena menghasilkan penyelesaian yang lebih teliti. Universitas Sumatera Utara Dalam praktek, diperlukan untuk melakukan cara coba-coba dalam menemukan bidang longsor dengan nilai faktor aman yang terkecil. Jika bidang longsor dianggap lingkaran, maka lebih baik kalau dibuat kotak-kotak dimana tiap titik potong garis-garisnya merupakan tempat kedudukan pusat lingkaran longsornya. Pada titik-titik potongan garis yang merupakan pusat lingkaran longsornya dituliskan nilai faktor aman terkecil pada titik tersebut. Kemudian, setelah faktor aman terkecil pada tiap-tiap titik pada kotaknya diperoleh, digambarkan garsi kontur yang menunjukkan tempat kedudukanya dari titik-titik pusat lingkaran yang mempunyai faktor aman yang sama. Dari faktor aman pada setiap kontur tentukan letak kira-kira dari pusat lingkaran yang menghasilkan faktor aman yang paling kecil. Universitas Sumatera Utara

2.6.2. Metode Fellinius

Dokumen yang terkait

Analisis Stabilitas Lereng Menggunakan Perkuatan Double Sheetpile dan Geogrid dengan Menggunakan Metode Elemen Hingga (studi kasus : Ruas Jalan Siantar – Parapat KM 152)

32 274 130

Analisis Kinerja Ruas Jalan Ngumban Surbakti Sebagai Jalan Lingkar Luar (Outer Ring Road)

36 292 173

Analisis Stabilitas Lereng Menggunakan Perkuatan Geogrid (Studi Kasus Jalan Medan - Berastagi, Desa Sugo)

25 157 97

Dampak Pembangunan Ruas Jalan Medan-Binjai terhadap Pengembangan Wilayah Kota Binjai

8 142 108

Analisis Dampak Peningkatan Ruas Jalan Simpang Jamburea – Kuta Jungak Terhadap Pengembangan Wilayah Kecamatan Siempat Rube, Kabupaten Pakpak Bharat

3 88 76

ANALISIS KINERJA JALAN PADA RUAS JALAN SOLO KM 8,8 SAMPAI KM 10 ANALISIS KINERJA JALAN PADA RUAS JALAN SOLO KM 8,8 SAMPAI KM 10.

0 2 18

ANALISA STABILITAS LERENG DAN USULAN PERKUATAN (Studi Kasus Ruas Jalan Jatimalang – Karanggede Bts, Jateng) ( STA 2+250 ) ANALISA STABILITAS LERENG DAN USULAN PERKUATAN (Studi Kasus Ruas Jalan Jatimalang – Karanggede Bts, Jateng) ( STA 2+250 ).

0 0 3

TINJAUAN TEKNIS DAN ALTERNATIF PENANGANAN KELONGSORAN LERENG PADA RUAS JALAN TAWANGMANGU-CEMOROSEWU STA. 4+600.

0 0 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Analisis Stabilitas Lereng Menggunakan Perkuatan Double Sheetpile dan Geogrid dengan Menggunakan Metode Elemen Hingga (studi kasus : Ruas Jalan Siantar – Parapat KM 152)

2 7 62

TUGAS AKHIR ANALISIS STABILITAS LERENG MENGGUNAKAN BAMBU SEBAGAI ALTERNATIF PERKUATAN LERENG (STUDI KASUS DI JALAN RAYA KALIWUNGU – BOJA DESA DARUPONO KABUPATEN KENDAL)

0 0 12