Uraian Umum KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Uraian Umum

Pada permukaan tanah yang tidak horizontal, komponen gravitasi cenderung untuk menggerakkan tanah ke bawah. Jika komponen gravitasi sedemikian besar sehingga perlawanan terhadap geseran yang dapat dikembangkan oleh tanah pada bidang longsornya terlampaui, maka akan terjadi kelongsoran. Analisis stabilitas tanah pada permukaan yang miring ini, biasanya disebut analisa stabilitas lereng. Analisis ini sering dijumpai pada perancangan-perancangan bangunan seperti : jalan kereta api, jalan raya, bandara, bendungan urugan tanah, saluran, dan lain sebagainya. Analisa satabilitas lereng tidak mudah karena banyak faktor yang sangat mempengaruhi hasil hitungannya. Faktor-faktor tersebut, misalnya kondisi tanah yang berlapis-lapis, kuat geser tanah yang anisotropis, aliran rembesan air dalam tanah dan lain-lainnya. Terzaghi 1950 membagi penyebab longsoran lereng terdiri dari akibat pengaruh dalam internal effect dan pengaruh luar external effect. Pengaruh luar, yaitu pengaruh yang menyebabkan bertambahnya gaya geser dengan tanpa adanya perubahan kuat geser dari tanahnya. Contohnya, akibat perbuatan manusia mempertajam kemiringan tebing atau memperdalam galian tanah dan erosi sungai. Pengaruh dalam, yaitu longsoran yang terjadi dengan tanpa adanya perubahan kondisi luar atau gempa bumi. Contohnya yang umum untuk kondisi ini adalah pengaruh bertambahnya tekanan air pori. Universitas Sumatera Utara Menurut Soedarmo, untuk ketepatan suatu analisis keamanan dan pengamanan suatu lereng terhadap bahaya longsor, perlu dilakukan diagnosis terhadap faktor-faktor diatas. Dari pengamanan maka dapat diketahui lebih rinci penyebab terjadinya longsor, antara lain: a. Perubahan lereng suatu tebing, secara alami karena erosi dan lain-lain atau secara sengaja akan mengganggu stabilitas yang ada. Karena secara logis dapat dikatakan semakin terjal suatu lereng akan semakin besar kemungkinan untuk longsor. b. Perubahan tinggi suatu tebing, secara alami karena erosi dan lain-lain atau disengaja juga akan merubah stabilitas suatu lereng. Semakin tinggi lereng akan semakin besar longsornya. c. Peningkatan beban permukaan. Ini akan meningkatkan tegangan dalam tanah termasuk meningkatnya tegangan air pori. Hal ini akan menurunkan stabilitas lereng dan sering terjadi karena adanya pembangunan di daerah tebing. d. Perubahan kadar air, baik karena hujan maupun resapan air tempat lain dalam tanah. Ini akan segera meningkatkan kadar air dan menurunkan kekuatan geser dalam lapisan tanah. e. Aliran air tanah akan mempercepat terjadinya longsor, karena air bekerja sebagai pelumas. Bidang kontak antar butir akan melemah karena air dapat menurunkan tingkat kelekatan butir. f. Pengaruh getaran berupa gempa, ledakan dan getaran mesin dapat mengganggu kekuatan geser dalam tanah. g. Penggundulan, daerah tebing yang digundul menyebabkan perubahan kandungan air tanah dalam rongga dan akan menurunkan stabilitas tanah. Faktor Universitas Sumatera Utara air sangat berpengaruh terhadap keseimbangan dalam tanah. Di samping itu, kestabilan lapisan permukaan tanah juga tergantung adanya penggundulan. h. Pengaruh pelapukan, secara mekanis dan kimia akan merubah sifat kekuatan tanah dan batuan hingga mengganggu stabilitas suatu lereng.

1.2 Latar Belakang

Dokumen yang terkait

Analisis Stabilitas Lereng Menggunakan Perkuatan Double Sheetpile dan Geogrid dengan Menggunakan Metode Elemen Hingga (studi kasus : Ruas Jalan Siantar – Parapat KM 152)

32 274 130

Analisis Kinerja Ruas Jalan Ngumban Surbakti Sebagai Jalan Lingkar Luar (Outer Ring Road)

36 292 173

Analisis Stabilitas Lereng Menggunakan Perkuatan Geogrid (Studi Kasus Jalan Medan - Berastagi, Desa Sugo)

25 157 97

Dampak Pembangunan Ruas Jalan Medan-Binjai terhadap Pengembangan Wilayah Kota Binjai

8 142 108

Analisis Dampak Peningkatan Ruas Jalan Simpang Jamburea – Kuta Jungak Terhadap Pengembangan Wilayah Kecamatan Siempat Rube, Kabupaten Pakpak Bharat

3 88 76

ANALISIS KINERJA JALAN PADA RUAS JALAN SOLO KM 8,8 SAMPAI KM 10 ANALISIS KINERJA JALAN PADA RUAS JALAN SOLO KM 8,8 SAMPAI KM 10.

0 2 18

ANALISA STABILITAS LERENG DAN USULAN PERKUATAN (Studi Kasus Ruas Jalan Jatimalang – Karanggede Bts, Jateng) ( STA 2+250 ) ANALISA STABILITAS LERENG DAN USULAN PERKUATAN (Studi Kasus Ruas Jalan Jatimalang – Karanggede Bts, Jateng) ( STA 2+250 ).

0 0 3

TINJAUAN TEKNIS DAN ALTERNATIF PENANGANAN KELONGSORAN LERENG PADA RUAS JALAN TAWANGMANGU-CEMOROSEWU STA. 4+600.

0 0 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Analisis Stabilitas Lereng Menggunakan Perkuatan Double Sheetpile dan Geogrid dengan Menggunakan Metode Elemen Hingga (studi kasus : Ruas Jalan Siantar – Parapat KM 152)

2 7 62

TUGAS AKHIR ANALISIS STABILITAS LERENG MENGGUNAKAN BAMBU SEBAGAI ALTERNATIF PERKUATAN LERENG (STUDI KASUS DI JALAN RAYA KALIWUNGU – BOJA DESA DARUPONO KABUPATEN KENDAL)

0 0 12