Program Eksekusi Define Program Eksekusi Solve. Program Eksekusi Contour.

diharapkan dapat menyelesaikan masalah-masalah geoteknik yang berhubungan dengan kestabilan tanah atau lereng. SlopeW memiliki 3program eksekusi, yaitu: Define untuk mendefinisikan model lereng, Solve untuk menganalisa perhitungan dan Contour untuk menampilkan hasil analisa.

2.7.1. Program Eksekusi Define

Untuk mendefinisikan sebuah kasus dimulai dengan meng-set ruang penggambaran, yaitu dengan menentukan ukuran halaman, skala dan system koordinat. Setelah itu dimulai dengan membuat sketsa dari permasalahan dengan menggunakan bentuk-bentuk garis, lingkaran ataupun kurva. Dapat juga ditambahkan gambar yang di impor. Setelah menentukan ruang penggambaran dan tampilan bentuk dasar dari permasalahan, kemudian harus ditentukan material properties, bentuk geometri lereng dengan titik-titik dan garis-garis, kemungkinan permukaan keruntuhan, kondisi tekananair pori dan kondisi pembebanan yang diterapkan pada lereng. Keseluruhan perintah ini dapat ditampilkan pada menu Draw, kecuali material properties diisikan dengan perintah yang ada pada menu KeyIn. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.42. Kasus yang telah didefinisikan dengan lengkap.

2.7.2. Program Eksekusi Solve.

Program solve adalah program eksekusi untuk menganalisa sebuah kasus yang telah didefinisikan secara lengkap seperti pada gambar 2.42. Gambar 2.43 menampilkan tampilan dari program solve dengan data yang telah didefinisikan terbuka. Dengan menekan tombol start maka perhitungan segera dimulai. Perhitungan ditampilkan pada daerah kotak besar. Analitis dapat dihentikan setiap saat. Gambar 2.43. Tampilan Eksekusi Solve Universitas Sumatera Utara

2.7.3. Program Eksekusi Contour.

Hasil analisa pada program solve dapat ditampilkan dalam bentuk grafis dengan program contour ini. Grafik contour menampilkan semua kemungkinan permukaan keruntuhan dan factor keamanan yang telah dihitung dengan menggunakan program solve. Hasilnya dapat ditampilkan berupa contour faktor keamanan, diagram gaya atau berupa polygon gaya untuk sebuah irisan dan grafik parameter disepanjang permukaan keruntuhan. Program contour sama seperti program define yang juga memakai cad. Oleh karenanya pengoperasiannya hamper serupa. Data keluaran ditampilkan dengan menggunakan perintah pada menu View dan Draw seperti terlihat pada Gambar 2.44. Gambar 2.44.Tampilan Pada Eksekusi Contour Universitas Sumatera Utara BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Data Umum Proyek

Dokumen yang terkait

Analisis Stabilitas Lereng Menggunakan Perkuatan Double Sheetpile dan Geogrid dengan Menggunakan Metode Elemen Hingga (studi kasus : Ruas Jalan Siantar – Parapat KM 152)

32 274 130

Analisis Kinerja Ruas Jalan Ngumban Surbakti Sebagai Jalan Lingkar Luar (Outer Ring Road)

36 292 173

Analisis Stabilitas Lereng Menggunakan Perkuatan Geogrid (Studi Kasus Jalan Medan - Berastagi, Desa Sugo)

25 157 97

Dampak Pembangunan Ruas Jalan Medan-Binjai terhadap Pengembangan Wilayah Kota Binjai

8 142 108

Analisis Dampak Peningkatan Ruas Jalan Simpang Jamburea – Kuta Jungak Terhadap Pengembangan Wilayah Kecamatan Siempat Rube, Kabupaten Pakpak Bharat

3 88 76

ANALISIS KINERJA JALAN PADA RUAS JALAN SOLO KM 8,8 SAMPAI KM 10 ANALISIS KINERJA JALAN PADA RUAS JALAN SOLO KM 8,8 SAMPAI KM 10.

0 2 18

ANALISA STABILITAS LERENG DAN USULAN PERKUATAN (Studi Kasus Ruas Jalan Jatimalang – Karanggede Bts, Jateng) ( STA 2+250 ) ANALISA STABILITAS LERENG DAN USULAN PERKUATAN (Studi Kasus Ruas Jalan Jatimalang – Karanggede Bts, Jateng) ( STA 2+250 ).

0 0 3

TINJAUAN TEKNIS DAN ALTERNATIF PENANGANAN KELONGSORAN LERENG PADA RUAS JALAN TAWANGMANGU-CEMOROSEWU STA. 4+600.

0 0 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Analisis Stabilitas Lereng Menggunakan Perkuatan Double Sheetpile dan Geogrid dengan Menggunakan Metode Elemen Hingga (studi kasus : Ruas Jalan Siantar – Parapat KM 152)

2 7 62

TUGAS AKHIR ANALISIS STABILITAS LERENG MENGGUNAKAN BAMBU SEBAGAI ALTERNATIF PERKUATAN LERENG (STUDI KASUS DI JALAN RAYA KALIWUNGU – BOJA DESA DARUPONO KABUPATEN KENDAL)

0 0 12