commit to user 89
Hal ini menunjukkan bahwa campuran yang menggunakan
filler
dari limbah batubara mempunyai kemampuan paling besar untuk dapat mengalirkan air, atau
dengan kata lain mempunyai koefisien impermeabilitas paling kecil, atau mempunyai potensi kedap paling kecil. Ini berarti campuran yang memakai
filler
limbah batubara mempunyai potensi paling rawan terhadap kemungkinan terkena resiko terjadinya oksidasi. Dengan kata lain campuran dengan
filler
limbah batubara akan lebih pendek umur pelayanannya Durabilitasnya paling rendah,
kemudian disusul campuran yang memakai
filler
limbah karbit dan terakhir adalah campuran dengan
filler
semen paling awet.
Gambar 4.13. Grafik perbandingan nilai permeabilitas pada KAO dan FM
4.6. Uji
Unconfined Compressive Stength
UCS
Pengujian UCS ini untuk mengetahui kuat tekan dari perkerasan beraspal. Kuat tekan lapis permukaan merupakan indikasi langsung untuk mengetahui
berapa besarnya beban yang mampu diterima perkerasan jalan. Kuat tekan merupakan kemampuan lapisan perkerasan untuk menahan beban yang bekerja
secara vertikal. Beban yang bekerja secara vertikal yang disebabkan oleh berat kendaraan termasuk muatan yang membebani perkerasan sevara vertikal.
Besarnya kuat tekan bebas dihitung berdasarkan rumus :
commit to user 90
UCS
A P
Dengan : P = beban terkoreksi, A = luas penampang benda uji.
Contoh perhitungan UCS kadar aspal optimum KAO 6 dan kadar
filler
max FM 7,91 adalah sbb :
1. Perhitungan UCS untuk campuran dengan
filler
semen : Kode benda uji
: semen 6.7,91.1 Beban terkoreksi P
: 40 KN Luas penampang benda uji A
: π d
2
: x 3,14 x 10
2
: 78,5 cm
2
UCS = =
5 ,
78 40
= 0,51 KNcm
2
= 51 kg cm
2
2. Perhitungan UCS untuk campuran dengan
filler
karbit: Kode benda uji
: karbit 6.7,91.1 Beban terkoreksi P
: 30 KN Luas penampang benda uji A
: π d
2
: x 3,14 x 10
2
: 78,5 cm
2
UCS = =
= 0,38 KNcm
2
= 38 Kgcm
2
3. Perhitungan UCS untuk campuran dengan
filler
batu bara: Kode benda uji
: batubara 6.7,91.1 Beban terkoreksi P
: 35 KN Luas penampang benda uji A
: π d
2
: x 3,14 x 10
2
: 78,5 cm
2
commit to user 91
UCS = =
= 0,45 KNcm
2
= 45 Kgcm
2
Hasil perhitungan UCS pada kadar aspal optimum KAO dan
filler
max FM tersaji pada tabel 4.25
.
Dari hasil pengujian UCS seperti tersaji pada Tabel 4.25, terlihat bahwa campuran yang menggunakan campuran
filler
limbah batubara memiliki nilai UCS yang paling kecil 30 kgcm
2
dibandingkan dengan campuran yang menggunakan
filler
limbah karbit 45 kgcm
2
atau campuran yang memakai
filler
semen 47kgcm
2
. Hal ini dapat diartikan bahwa bila beban lalu lintasnya sama, maka campuran yang menggunakan
filler
batubara akan lebih pendek masa pelayanannya durabilitasnya paling rendah kemudian diikuti campuran dengan
filler
limbah karbit dan terakhir campuran dengan
filler
semen paling awet.
Gambar 4.14. Grafik perbandingan nilai UCS pada KAO dan FM
4.7. Uji