commit to user 5
1.2. Rumusan Masalah
Dari uraian diatas latar belakang tersebut diatas dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut :
1. Berapa besar perbedaan nilai Marshall Properties antara Campuran Aspal
Beton yang menggunakan semen
Portland Cement
dengan yang menggunakan limbah karbit dan limbah batubara sebagai
filler
nya. 2.
Berapa besar perbedaan nilai durabilitas antara Campuran Aspal Beton yang menggunakan semen
Portland Cement
dengan yang menggunakan limbah karbit dan limbah batubara sebagai
filler
nya. 3.
Berapa besar perbedaan nilai permeabilitas antara Campuran Aspal Beton yang menggunakan semen
Portland Cement
dengan yang menggunakan limbah karbit dan limbah batubara sebagai
filler
nya. 4.
Berapa besar perbedaan nilai UCS antara Campuran Aspal Beton yang menggunakan semen
Portland Cement
dengan yang menggunakan limbah karbit dan limbah batubara sebagai
filler
nya. 5.
Berapa besar perbedaan nilai ITS antara Campuran Aspal Beton yang menggunakan semen
Portland Cement
dengan yang menggunakan limbah karbit dan limbah batubara sebagai
filler
nya.
1.3. Batasan Masalah
Agar penelitian tetap pada lingkup yang dikehendaki dan sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka diperlukan pembatasan masalah sebagai berikut :
1. Bahan yang dipakai untuk Campuran Aspal Beton adalah sebagai berikut :
Aspal yang digunakan adalah aspal dengan nilai penetrasi 6070 dari Pertamina
Agregat yang digunakan berasal dari PT. Panca Darma, Boyolali Yang dipakai sebagai
filler
adalah butiran yang lolos saringan No.200 yaitu:
a. Semen
Portland
b. Limbah Karbit
commit to user 6
c. Limbah Batubara
2. Semen
Portland
yang digunakan adalah semen
Portland
yang diproduksi oleh PT. Holcim
3. Limbah Karbit didapat dari limbah pengelasan karbit disekitar daerah
Klaten dan Sragen. 4.
Limbah batu bara yang dipakai berasal dari PT. Jaya Mix yang ada didaerah Surakarta.
5. Semen
Portland
, Limbah Karbit dan Limbah Batubara yang digunakan sebagai
Filler
adalah yang lolos saringan No.200 6.
Kadar Aspal Optimum yang dipakai dari data sekunder sebesar : 6 7.
Variasi penggantian
filler
pada campuran adalah : 4 ; 5 ; 6 ; 7 ; 7,91 Max.
8. Pengujian sampel menggunakan Metode Marshall
9. Uji durabilitas dilakukan dengan perendaman didalam
water bath
dengan variasi waktu : 0,5 jam ; 1 x 24 jam ; 7 x 24 jam dan 14 x 24 jam.
10. Uji permeabilitas dilakukan dengan menggunakan alat uji Permeabilitas.
11. Uji UCS dilakukan dengan menggunakan alat
Compression Testing Machine.
12. Uji ITS dilakukan dengan menggunakan alat
Marshall Test
yang dimodifikasi.
13. Sifat kimiawi dari sebelum dan sesudah dilakukan pencampuran pada semua
bahan tidak ditinjau.
1.4. Tujuan Penelitian