Normalitas Homogenitas HASIL PENELITIAN

52

c. Menetukan t tabel

Penghitungan nilai t tabel dengan ketentuan sebagai berikut 1 Nilai α = 0,05 2 N = 11 3 Derajat kebebasan atau degree of freedom df = n-1 = 11-1 = 10 Dengan ketentuan tersebut diperoleh t tabel sebesar 2,228

d. Pengambilan keputusan

Apabila nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka hipotesis tidak ditolak. Diperoleh dari tabel kedua bahwa nilai signifikansi sebesar 0,006. Karena t hitung t tabel 9,690 2,228 maka Ho ditolak dan H1 tidak ditolak, maka hipotesis yang diajukan tidak ditolak. Artinya skor pembelajaran musik angklung sebelum dan sesudah dilaksanakan treatment tidak sama, bahkan menunjukkan perbedaan positif. Berdasarkan tabel kedua dapat dilihat bahwa kondisi sebelum dan sesudah dilakukan treatment berkorelasi sebesar 0,763. Artinya, hubungan dua kondisi kuat. Signifikansi 0,006 0,05 maka dari itu H o ditolak sedangkan H 1 tidak ditolak. Pada tabel pertama angka perbedaan rata-rata mean difference diperoleh sebesar 2,364, hal ini dikarenakan mean sesudah treatment lebih tinggi dari mean sebelum treatment sehingga menunjukkan adanya perbedaan rata-rata yang signifikan yaitu dari rata-rata mean sebelum treatment sebesar 12,82 dan rata-rata mean setelah treatment sebesar 15,18. Dengan kata lain perbedaan skor hasil pembelajaran musik angklung sebelum dan setelah menggunakan media colour signing dinyatakan signifikan. 53

C. Pembahasan

Peneleitian dengan judul “Efektivitas Pembelajaran Angklung Dengan Media Penandaan Warna Colour Signing Bagi Siswa Berkebutuhan Khusus di SD Negeri Bulakan 1 Sukoharjo” ini telah dilaksanakan di SD Negeri Bulakan 1 Sukoharjo. Data dalam penelitian ini berasal dari populasi siswa berkebutuhan khusus yang berada di SD Negeri Bulakan 1 Sukoharjo yang merupakan Sekolah Inklusi. Siswa berkebutuhan khusus tersebut ditempatkan secara terpisah yaitu di kelas Inklusi. Siswa berkebutuhan khusus tersebut merupakan gabungan dari siswa kelas I sampai dengan kelas VI yang menyandang status sebagai siswa berkebutuhan khusus special needs yang berjumlah 11 orang, yang terdiri atas 2 siswa kelas I, 1 siswa kelas II, 3 siswa kelas III, 3 siswa kelas V, dan 2 siswa kelas VI. Kondisi awal kemampuan bermain musik angklung dalam penelitian ini diketahui dengan melakukan tes awal pre-test berupa tes keterampilan memainkan musik angklung. Dalam tes ini lagu “Ibu Kita Kartini” digunakan sebagai materi ajar untuk bermain musik angklung. Hal-hal yang dinilai dalam tes tersebut mencakup ketetapan ritmis, posisi dan cara memegang angklung, cara membunyikan angklung, kekompakkan, dan sikap. Saat kegiatan ini berlangsung terlihat siswa belum sepenuhnya mampu memainkan angklung. Indikasinya adalah beberapa siswa masih belum dapat memainkan angklung sesuai ritmis lagu yang dibawakan, posisi memegang angklung belum benar bahkan beberapa siswa memegang angklung secara terbalik. Ada pula siswa yang sama sekali tidak tertarik untuk belajar angklung dan meletakkan angklungnya di meja. Meskipun