Anak Berkebutuhan Khusus DESKRIPSI TEORI

26 Sementara O’Neil, 19941995 mendefinisikan pendidikan inklusif sebagai sistem layanan PLB yang mempersyaratkan agar semua ALB dilayani di sekolah-sekolah terdekat di kelas biasa bersama teman-teman seusianya Budiyanto, 2005: 19. Rudiyati 2013: 316 berpendapat bahwa : Sekolah inklusif pada hakikatnya adalah sekolah yang mengakomodasi semua anak tanpa menghiraukan kondisi phisik, intelektual, sosial, emosional, linguistik, etnik, budaya atau kondisi lain mereka. Dalam hal ini termasuk anak berkelainanberkebutuhan pendidikan khusus. Jika dipakai pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan inklusif menuntut semua anak berkebutuhan khusus berhak untuk mendapatkan lingkungan pendidikan yang sama dengan teman sebayanya yaitu pada sekolah regular di sekitarnya.

B. PENELITIAN YANG RELEVAN

Sebagai materi pendukung penelitian ini, berikut terdapat hasil penelitian terdahulu yang memiliki relevansi dengan penelitian yang akan dilakukan. Referensi yang pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh Alviana Riskiandini pada tahun 2015, dengan judul “Keefektifan Media Midi dalam Pembelajaran Ansambel Musik di SMP Negeri 8 Yogyakarta tahun ajaran 20142015”. Simpulan dari penelitian Alviana yaitu terdapat perbedaan positif dan signifikan antara hasil belajar peserta didik yang menggunakan media MIDI dengan peserta didik yang tidak menggunakan media MIDI dalam proses pembelajaran ansambel musik kelas IX SMP Negeri 8 Yogyakarta. Referensi kedua adalah penelitian yang dilakukan oleh Andrianus Satya Putra pada tahun 2014, dengan judul “Keefektifan Penggunaan Media Audio- 27 Visual dalam Pembelajaran Musik Mancanegara di SMP Negeri 1 Prambanan Sleman”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa media audio-visual efektif digunakan dalam pembelajaran musik mancanegara di SMP Negeri 1 Prambanan. Referensi yang ketiga adalah penelitian yang dilakukan oleh Imam Wahyudi pada tahun 2012, dengan judul “Efektivitas Pembelajaran Recorder Sopran dengan Media Iringan MIDI di SMP Negeri 1 Wonosari”. Simpulan dari penelitian tersebut adalah terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang menggunakan media iringan MIDI dengan hasil belajara siswa yang tidak dalam pembelajaran recorder sopran, sehingga penggunaan media MIDI dinyatakan efektif dalam pembelajaran recorder sopran tersebut. Kaitannya antara ketiga penelitian tersebut adalah sama-sama menggunakan metode eksperimen.

C. KERANGKA BERPIKIR

Pembelajaran musik angklung merupakan sebuah kegiatan yang bersifat praktis. Pembelajaran memainkan sebuah lagu dengan angklung perlu melibatkan lebih dari satu siswa karena angklung adalah alat musik yang dimainkan secara bersama – sama. Untuk mengorganisir SBK Siswa Berkebutuhan Khusus yang notabene memiliki kelemahan dalam menangkap pembelajaran yang diakibatkan oleh keterbatasan fisik atau mentalnya maka diperlukan sebuah media atau alat bantu. Media Colour Signing merupakan media yang digunakan dalam penelitian ini. Media ini menggunakan warna sebagai alat dalam membantu guru untuk mengkondisikan siswa khususnya SBK yang notabene memiliki keterbatasan dalam menangkap informasi pembelajaran. Reden dalam Parwoto 2007 28 mengatakan bahwa salah satu kompetensi khusus guru pendidikan khusus adalah mampu menggunakan sarana dan media pendidikan khusus. Jadi penggunaan media colour signing ini dimaksudkan untuk diuji keefektifannya dalam pembelajaran angklung siswa berkebutuhan khusus. Dalam pembelajaran musik angklung tanpa menggunakan media colour signing guru mengalami banyak hambatan dalam memusatkan perhatian siswa. Hal ini mengakibatkan pembelajaran musik angklung menjadi kurang efektif. Dengan demikian, terdapat dugaan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pembelajaran musik angklung siswa berkebutuhan khusus yang menggunakan media colour signing dengan yang tidak.

D. PENGAJUAN HIPOTESIS

Menurut Sugiyono 2013: 59 “hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan penelitian masalah yang didasarkan atas teori yang relevan”. Cresswell 2009: 346 menuturkan bahwa “hipotesis menghubungkan beberapa variabel atau membandingkan kelompok – kelompok dalam variabel sehingga kesimpulan sampel bisa ditarik menjadi kesimpulan populasi.” Berdasarkan pengertian hipotesis tersebut, kesimpulan sementara akan ditolak atau tidak ditolak dengan adanya serangkaian penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Hipotesis penelitian ini dirumuskan sebagai berikut ; Terdapat perbedaan positif dan signifikan antara hasil pembelajaran siswa berkebutuhan khusus yang menggunakan media colour signing dengan hasil pembelajaran siswa berkebutuhan khusus yang tidak menggunakan media colour signing dalam proses pembelajaran musik angklung. .