PENELITIAN YANG RELEVAN KAJIAN TEORI

29

BAB III METODE PENELITIAN

A. DESAIN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Sugiyono 2013: 23, berpendapat bahwa : Metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatifstatistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Sebagaimana disampaikan oleh Sugiyono 2013: 158 Metode eksperimen merupakan salah satu metode kuantitatif, digunakan terutama apabila peneliti ingin melakukan percobaan untuk mencari pengaruh variabel independentreatmentperlakuan tertentu terhadap variabel dependenhasiloutput. Sedangkan jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan menggunakan Pre-Experimental Design dengan bentuk eksperimen One-Group Pretest-Posttest Design . Menurut Suwanda 2011: 2, “desain eksperimen merupakan perancangan percobaan disertai pembahasan analisis statistika yang akan digunakan”. Menurut Sugiyono 2013 pada bentuk penelitian One-Group Pre-test – Post-test yaitu melakukan pre-test sebelum diberi perlakuan treatment. Setelah diketahui hasil pre-test maka siswa yang menjadi objek penelitian diberikan treatment atau perlakuan. Dalam hal ini treatment yang dimaksud adalah pelatihan menggunakan media colour signing. Pengukuran kembali dilakukan untuk memperoleh hasil yang disebut post-test. Dari penjelasan yang telah diuraikan, 30 dapat digambarkan Pre-Experimental Design dengan One Group Pretest-Posttest Design sebagai berikut : Keterangan : O1 : nilai pretest sebelum diberi treatment penggunaan media colour signing O2 : nilai posttest setelah diberi treatment penggunaan media colour signing X : Perlakuantreatment Perbedaan hasil pembelajaran angklung siswa dengan media colour signing adalah O 1 -O 2 Alasan penggunaan One-Group Pretest-Posttest Design pada penelitian ini adalah dikarenakan populasi siswa berkebutuhan khusus di SD Negeri Bulakan 1 jumlahnya terbatas sehingga tidak memungkinkan untuk membaginya menjadi dua kelompok dan menggunakan sebagian kelompok sebagai variabel kontrol. Masih terdapat variabel luar yang ikut mempengaruhi terbentuknya variabel dependen. Jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen Sugiyono, 2013: 161. Alasan lain adalah karena di lapangan peneliti kurang mengetahui latar belakang anak berkebutuhan khusus secara mendalam, misalnya suasana hati, emosi, tingkah laku, dan pola pikir anak berkebutuhan khusus sehingga terdapat beberapa faktor yang mungkin mempengaruhi kondisi siswa terhadap hasil penelitian. O 1 X O 2