Macam-macam motivasi memanfaatkan layanan konseling individual

diharapkan mememanfaatkan layanan yang diberikan sekolah guna menunjang kematangan diri dan menyelesaikan masalahnya. Sesuai dengan tujuan dari sekolah dan konseling individual itu sendiri terentaskannya masalah yang dihadapi siswa dan pengembangan diri siswa menjadi individu yang lebih baik.

b. Macam-macam motivasi memanfaatkan layanan konseling individual

Menurut Oemar Hamalik 2009:162 membagi motivasi menjadi dua jenis, yaitu; 1 Motivasi intrinsik, yaitu motivasi yang tercakup dalam situasi belajar dan menemui kebutuhan dan tujuan-tujuan siswa. Motivasi ini sering juga disebut motivasi murni. Motivasi yang sebenarnya yang timbul dalam diri siswa sendiri, misalnya keinginan untuk mendapatkan keterampilan tertentu, memperoleh informasi dan pengertian, mengembangkan sikap untuk berhasil, menyenangi kehidupan dan lain-lain. 2 Motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar situasi belajar, seperti ijazah, tingkatan hadiah dan lain-lain. Motivasi ini dipengaruhi oleh insentif eksternal yaitu berupa imbalan atau hukuman. Menurut Anonim 2010:42, motivasi dibedakan atas 3 macam berdasarkan sifatnya; 1 Motivasi takut atau fear motivation, yaitu individu melakukan suatu perbuatan dikarenakan adanya rasa takut. Dalam hal ini seseorang melakukan sesuatu perbuatan dikarenakan adanya rasa takut, misalnya takut karena ancaman dari luar, takut Aku mendapatkan hukuman dan sebagainya. 31 2 Motivasi insentif atau incentive motivation, yaitu individu melakukan sesuatu perbuatan untuk mendapatkan sesuatu insentif, bentuk insentif bermacam-macam seperti mendapatkan honorarium, bonus, hadiah, penghargaan dan lain-lain. 3 Motivasi sikap atau attitude motivationself motivation sikap merupakan suatu motivasi karena menunjukkan ketertarikan atau ketidaktertarikan seseorang terhadap suatu objek, motivasi ini lebih bersifat intrinsik, muncul dari dalam individu, berbeda dengan kedua motivasi sebelumnya yang lebih bersifat ekstrintik yang datang dari luar diri individu. Sementara menurut Sardiman A. M. 1996:84 motivasi dilihat dari dasar pembentukannya. 1 Motif-motif bawaan, yang dimaksud motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir, jadi motivasi itu ada tanpa dipelajari. Sebagai contoh misalnya dorongan untuk makan minum, bekerja, istirahat, dan dorongan seksual. 2 Motif-motif yang dipelajari, maksudnya motif-motif yang timbul karena dipelajari. Sebagai contoh; dorongan untuk belajar suatu cabang ilmu pengetahuan, mengajar sesuatu di dalam masyarakat. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa macam motivasi dibedakan atas motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik siswa memanfaatkan layanan konseling individual bisa terjadi ketika siswa tersebut mengalami permasalahan dalam dirinya dan paham dengan layanan konseling individual dapat menyelesaikan masalah tersebut. Dengan kata lain mengikuti layanan konseling individual karena ingin mendapatkan solusi dari permasalahan yang dihadapi. Untuk 32 motivasi ekstrinsik sendiri terjadi ketika siswa tersebut tertarik karena melihat temannya yang terlebih dahulu mengikuti layanan konseling individual. Dengan kata lain hanya ingin berpartisipasi dalam kegiatan.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi memanfaatkan layanan konseling individual

Dokumen yang terkait

PERSEPSI SISWA SMA TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

0 7 2

Hubungan antara persepsi siswa terhadap bimbingan konseling dan intensitas pemanfaatan layanan bimbingan konseling di SMA PGRI 109 Tangerang

2 15 105

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DENGAN KEMANDIRIAN Hubungan Antara Persepsi Terhadap Layanan Bimbingan Konseling Dengan Kemandirian Belajar Pada Siswa.

0 1 17

PENDAHULUAN Hubungan Antara Persepsi Terhadap Layanan Bimbingan Konseling Dengan Kemandirian Belajar Pada Siswa.

0 3 9

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DENGAN KEMANDIRIAN Hubungan Antara Persepsi Terhadap Layanan Bimbingan Konseling Dengan Kemandirian Belajar Pada Siswa.

0 3 13

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN MINAT BERKONSULTASI SISWA.

0 0 9

HUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN KONSELING SEKOLAH DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA Hubungan Antara layanan Bimbingan Konseling Sekolah dengan Interaksi Sosial pada Siswa Akselerasi.

0 0 16

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR Hubungan Antara Persepsi Terhadap Layanan Bimbingan Konseling Dengan Kedisiplinan Belajar.

0 0 16

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG KINERJA GURU BK DENGAN MINAT MENGIKUTI LAYANAN KONSELING INDIVIDU PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 GONDANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN AJARAN 20162017

0 0 54

Hubungan Kemampuan Guru Bimbingan dan Konseling Membina Hubungan Konseling dengan Motivasi Siswa Melanjutkan Konseling

0 0 8