1 Faktor pelaku persepsi, yaitu diri orang yang bersangkutan, apabila seseorang melihat sesuatu dan berusaha memberikan interpretasi
tentang apa yang dilihatnya itu. Ia dipengaruhi oleh karakteristik individual yang turut berpengaruh seperti sikap, motif, kepentingan,
minat, pengalaman, dan harapan. 2 Faktor sasaran persepsi, dapat berupa orang, benda, atau peristiwa.
3 Faktor situasi, faktor situasi merupakan keadaan seseorang ketika
melihat sesuatu dan mempersepsinya. Dari beberapa uraian pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
persepsi tidak timbul begitu saja, tentunya ada faktor-faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor itulah yang menyebabkan mengapa dua
orang yang melihat sesuatu mungkin memberi interpretasi yang berbeda tentang yang dilihatnya. Faktor-faktor tersebut menjadikan persepsi siswa
tentang kinerja guru bimbingan dan konseling berbeda satu sama lain. Persepsi yang ditimbulkan oleh masing-masing siswa akan berbeda
meskipun objek yang diamati benar-benar sama dan akan berpengaruh pada perhatian yang diberikan. Persepsi tentang kinerja guru bimbingan
dan konseling berbeda karena perhatian cara pandang siswa berbeda. Begitu juga perhatian guru bimbingan dan konseling kepada siswa,
perhatian yang berbeda akan menimbulkan persepsi yang berbeda.
c. Syarat terjadinya persepsi tentang kinerja guru bimbingan dan konseling
Persepsi pada diri siswa tentang kinerja guru bimbingan dan konseling tidak terjadi begitu saja, ada beberapa syarat menimbulkan
persepsi itu muncul. Bimo Walgito 1990:54 mengemukakan beberapa syarat sebelum individu mengadakan persepsi diantaranya adalah;
1 Adanya objek yang dipersepsi
25
Objek atau sasaran yang diamati menimbulkan stimulasi atau rangsangan yang mengenai alat indra. Objek yang dimaksud adalah
kinerja guru bimbingan dan konseling dalam hal analisis kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut
pengembangan program layanan.
2 Alat indra atau reseptor
Alat indra yang dimaksudkan adalah alat indra untuk menerima stimulus yang kemudian diterima dan diteruskan oleh syaraf sensoris
yang selanjutnya akan disampaikan kesusunan syaraf pusat sebagai pusat kesadaran. Indera maksudnya adalah alat penerima pesan baik
secara langsung atau tidak. Indra secara langsung adalah siswa melihat dengan matanya bagaimana kinerja guru bimbingan dan konseling,
sedangkan indra tidak langsung dapat berupa cerita atau pengalaman orang lain yang didengarkan oleh siswa.
3 Adanya perhatian
Perhatian adalah langkah awal dan atau yang kita sebut sebagai persiapan untuk mengadakan persepsi, sehingga perhatian siswa
ditujukan kepada kinerja guru bimbingan dan konseling. Menurut Sunaryo 2004:98 syarat terjadinya persepsi tentang
kinerja guru bimbingan dan konseling hampir sama dengan yang diungkapakan oleh Bimo Walgito yaitu;
1 Adanya objek yang dipersepsi. 2 Adanya perhatian yang merupakan langkah pertama sebagai suatu
persiapan dalam mengadakan persepsi. 3 Adanya alat indra atau reseptor yaitu alat indra untuk menerima
stimulus. 4 Saraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus ke otak, yang
kemudian sebagai alat untuk mengadakan respon.
26
Dari penjelasan di atas maka syarat terjadinya persepsi siswa tentang kinerja guru bimbingan dan konseling dapat disimpulkan karena adnya
objek yang dipersepsikan atau kinerja guru bimbingan itu sendiri, alat indra sebagai penerima rangsang, syaraf sensorik yang mangantarkan
rangsangan atau stimulus ke otak dan perhatian yang akhirnya menjadi persepsi siswa.
d. Proses terjadinya persepsi tentang kinerja guru bimbingan dan konseling