Deskripsi Data HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG KINERJA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN MOTIVASI MEMANFAATKAN LAYANAN KONSELING INDIVIDUAL PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BAWANG KABUPATEN BATANG.

Pada bab ini disajikan secara berturut-turut mengenai laporan hasil penelitian yang telah dicapai, meliputi; profil sekolah, deskripsi data, analisis data, pengujian hipotesis dan pembahasan hasil penelitian.

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Data

Data yang terkumpul pada penelitian ini adalah data tentang persepsi tentang kinerja guru bimbingan dan konseling dan motivasi memanfaatkan layanan konseling individual yang diperoleh dengan menggunakan angket. Variabel bimbingan persepsi tentang kinerja guru bimbingan dan konseling terdiri dari 32 item dan motivasi memanfaatkan layanan konseling individual terdiri dari 19 item. Angket disebarkan pada 156 siswa sehingga diperoleh skor yang ditabulasikan dan dihitung dengan rumus-rumus tertentu. Berdasarkan data masing-masing variabel itu dideskripsikan dengan maksud untuk mengetahui gambaran yang lebih jelas mengenai karakteristik dari variabel tersebut. Deskripsi data yang disajikan meliputi mean M, median Me, modus Mo dan simpangan baku atau standar deviasi SD dari masing-masing variabel penelitian. Disamping itu juga disajikan distribusi frekuensi dan histogram.

a. Persepsi Tentang Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling

55 Instrumen yang digunakan untuk mengungkap data persepsi tentang kinerja guru bimbingan dan konseling pada penelitian ini adalah jenis angket tertutup dengan jumlah 32 item dengan skor 1 - 4. Berdasarkan hasil analisis data dengan jasa perhitungan komputer program SPSS 20, diperoleh skor tertinggi = 109; Skor terendah = 67; harga mean M = 88,90; median Me = 89,50; modus Mo = 87; dan simpangan baku atau standar devasi SD = 8,320. Setelah mengetahui mean, modus, dan standar deviasi seperti yang tertera pada lampiran distribusi frekuensi skor data persepsi tentang kinerja guru bimbingan dan konseling pada tabel 5 berikut ini; Tabel 5. Sebaran Frekuensi Data Persepsi tentang Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling Skor Frekuensi Persentase Persentase komulatif 64.5 – 70.5 2 1.3 1.3 70.5 – 76.5 9 5.8 7.1 76.5 – 82.5 28 17.9 25.0 82.5 – 88.5 36 23.1 48.1 88.5 – 94.5 42 26.9 75.0 94.5 – 100.5 24 15.4 90.4 100.5 – 106.5 14 9.0 99.4 106.5 – 112.5 1 0.6 100.0 Total 156 100.0 -- Berdasarkan tabel sebaran frekuensi data persepsi tentang kinerja guru bimbingan dan konseling, selanjutnya dapat digambarkan dalam bentuk histogram berikut ini; 56 5 10 15 20 25 30 35 40 45 Skor F re k u en si Gambar 3. Histogram Data Persepsi tentang Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling Selanjutnya skor tersebut dikategorikan untuk pengkategorian gejala yang diamati didasarkan pada mean ideal dan SD ideal dengan rumus; untuk mean ideal yaitu = 12 skor tertinggi + skor terendah dan untuk SD ideal = 16 skor tertinggi – skor terendah. Dari rumus tersebut maka untuk variabel persepsi tentang kinerja guru bimbingan dan konseling diperoleh mean ideal sebesar 88 dan untuk SD ideal sebesar 7. Pengkategorian variabel persepsi tentang kinerja guru bimbingan dan konseling menjadi tiga kategori yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Kategori tersebut didasarkan pada simpangan baku dan rerata ideal. Dipilihnya tiga kategori ini karena distribusi gejalanya berdistribusi normal dan kriteria ini menggunakan jarak pengukuran yang sama. Penggolongannya sebagai berikut; 57 64,5 70,5 76,5 82,5 88,5 94,5 100,5 106,5 112,5 Kategori Tinggi = µ + 1 σ – Skor tertinggi Kategori sedang = µ - 1 σ – µ + 1 σ Kategori rendah = Skor terendah – µ - 1 σ Atas dasar rumus di atas, maka pengkategorian dapat dilihat pada tabel 6 berikut; Tabel 6. Katagori Data Persepsi tentang Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling Kelas Interval Frekuensi Frekuensi Persentase Kategori 95 - 109 39 25.0 Tinggi 81 - 94 94 60.2 Sedang 67 - 80 23 14.8 Rendah Jumlah 156 100.0 Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dinyatakan bahwa data persepsi tentang kinerja guru bimbingan dan konseling meliputi 25,0 berada pada kategori tinggi, 60,2 berada pada kategori sedang dan 14,8 berada pada kategori rendah. Dengan demikian dikatakan bahwa persepsi tentang kinerja guru bimbingan dan konseling siswa berkategori sedang. Hal ini menunjukan bahwa persepsi tentang kinerja guru bimbingan dan konseling siswa kelas XI SMA Negeri 1 Bawang Batang Tahun Pelajaran 20152016 adalah sedang.

b. Motivasi Memanfaatkan Layanan Konseling Individual

Instrumen yang digunakan untuk mengungkap data motivasi memanfaatkan layanan konseling individual dalam penelitian ini adalah jenis angket tertutup dengan jumlah 19 item dengan skor 1 - 4. 58 Berdasarkan hasil analisis data dengan jasa perhitungan komputer program SPSS 20, diperoleh skor tertinggi = 64; Skor terendah = 35, harga mean M = 50,97; median Me = 51,00; modus Mo = 51; dan simpangan baku atau standar deviasi SD = 6,433. Setelah mengetahui mean, modus, dan standar deviasi maka distribusi frekuensi skor data motivasi memanfaatkan layanan konseling individual dapat dilihat pada tabel 7 berikut ini; Tabel 7. Sebaran Frekuensi Data Motivasi Memanfaatkan Layanan Konseling Individual Skor Frekuensi Persentase Persentase komulatif 33.5 – 37.5 3 1.9 1.9 37.5 – 41.5 9 5.8 7.7 41.5 – 45.5 19 12.2 19.9 45.5 – 49.5 31 19.9 39.7 49.5 – 53.5 41 26.3 66.0 53.5 – 57.5 24 15.4 81.4 57.5 – 61.5 21 13.5 94.9 61.5 – 65.5 8 5.1 100.0 Total 156 100.0 -- Berdasarkan tabel sebaran frekuensi data motivasi memanfaatkan layanan konseling individual, selanjutnya dapat digambarkan dalam bentuk histogram berikut ini; 59 5 10 15 20 25 30 35 40 45 Skor F re k u en si Gambar 4. Histogram Data Motivasi Memanfaatkan Layanan Konseling Individual Selanjutnya skor tersebut dikategorikan untuk pengkategorian gejala yang diamati didasarkan pada mean ideal dan SD ideal dengan rumus; untuk mean ideal yaitu = 12 skor tertinggi + skor terendah dan untuk SD ideal = 16 skor tertinggi – skor terendah. Dari rumus tersebut maka untuk variabel motivasi memanfaatkan layanan konseling individual diperoleh mean ideal sebesar 49,5 dan untuk SD ideal sebesar 4,833. Pengkategorian motivasi memanfaatkan layanan konseling individual menjadi tiga kategori yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Kategori tersebut didasarkan pada simpangan baku dan rerata ideal. Dipilihnya tiga kategori ini karena distribusi gejalanya berdistribusi 60 33,5 37,5 41,5 45,5 49,5 53,5 57,5 61,5 65,5 77,5 normal dan kriteria ini menggunakan jarak pengukuran yang sama. Penggolongannya sebagai berikut; Kategori Tinggi = µ + 1 σ – Skor tertinggi Kategori sedang = µ - 1 σ – µ + 1 σ Kategori rendah = Skor terendah – µ - 1 σ Atas dasar rumus di atas, maka pengkategorian dapat dilihat pada tabel 8 berikut; Tabel 8. Katagori Data Motivasi Memanfaatkan Layanan Konseling Individual Kelas Interval Frekuensi Frekuensi Persentase Kategori 55 - 64 43 27.5 Tinggi 45 - 54 88 56.4 Sedang 35 - 44 25 16.1 Rendah Jumlah 156 100.0 Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dinyatakan bahwa data motivasi memanfaatkan layanan konseling individual sebesar 27,5 berada pada kategori tinggi, 56,4 berada pada kategori sedang dan 16,1 berada pada kategori rendah. Dengan demikian dikatakan bahwa motivasi memanfaatkan layanan konseling individual siswa berkategori sedang. Hal ini menunjukan bahwa motivasi memanfaatkan layanan konseling individual siswa kelas XI SMA Negeri 1 Bawang Batang Tahun Pelajaran 20152016 adalah sedang. 61

2. Analisis Data

Dokumen yang terkait

PERSEPSI SISWA SMA TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

0 7 2

Hubungan antara persepsi siswa terhadap bimbingan konseling dan intensitas pemanfaatan layanan bimbingan konseling di SMA PGRI 109 Tangerang

2 15 105

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DENGAN KEMANDIRIAN Hubungan Antara Persepsi Terhadap Layanan Bimbingan Konseling Dengan Kemandirian Belajar Pada Siswa.

0 1 17

PENDAHULUAN Hubungan Antara Persepsi Terhadap Layanan Bimbingan Konseling Dengan Kemandirian Belajar Pada Siswa.

0 3 9

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DENGAN KEMANDIRIAN Hubungan Antara Persepsi Terhadap Layanan Bimbingan Konseling Dengan Kemandirian Belajar Pada Siswa.

0 3 13

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN MINAT BERKONSULTASI SISWA.

0 0 9

HUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN KONSELING SEKOLAH DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA Hubungan Antara layanan Bimbingan Konseling Sekolah dengan Interaksi Sosial pada Siswa Akselerasi.

0 0 16

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR Hubungan Antara Persepsi Terhadap Layanan Bimbingan Konseling Dengan Kedisiplinan Belajar.

0 0 16

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG KINERJA GURU BK DENGAN MINAT MENGIKUTI LAYANAN KONSELING INDIVIDU PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 GONDANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN AJARAN 20162017

0 0 54

Hubungan Kemampuan Guru Bimbingan dan Konseling Membina Hubungan Konseling dengan Motivasi Siswa Melanjutkan Konseling

0 0 8