commit to user
melakukan pengecekan apakah pembelian barang suku cadang sudah sesuai dengan permintaan dari Fungsi Produksi.
Laporan Penerimaan Barang yang dibuat oleh Fungsi Logistik diotorisasi oleh Manajer Logistik sebagai bukti bahwa barang benar-benar
diterima. Bukti nini digunakan oleh Fungsi Hutang dalam melakukan otorisasi dan pengecekan hutang mana yang disetujui untuk dibayar.
Bukti pengeluaran dibuat oleh Fungsi Pengajuan Rencana Bayar setelah semua dokumen diperiksa dan mendapat otorisasi dari Fungsi
Hutang. Otorisasi ini dimaksudkan agar dokumen yang tidak sesuai satu dengan yang lain bisa dikembalikan ke Fungsi Logistik untuk di cek ulang.
Semua pencatatan Hutang di PT Kusumahadi Santosa didasarkan pada Kontrak Pembelian, Laporan Penerimaan Barang dan Faktur dari supplier,
sehingga apabila terjadi penyelewengan atau kesalahan pada Fungsi Hutang bisa diketahui dari dokumen-dokumen tersebut.
Jurnal Pencatatan Hutang dan Jurnal Pengeluaran Kas diotorisasi oleh Manajer Akuntansi, sehingga apabila terjadi kesalahan dapat
diketahui dan data atau catatan di dalam Jurnal Pencatatan Hutang dan Jurnal Pengeluaran Kas dapat dipertanggungjawabkan oleh Manajer
Akuntansi.
E. Praktek yang sehat
Dari hasil observasi di PT Kusumahadi Santosa penulis memperoleh informasi bahwa, pada setiap pembelian barang suku
cadang, surat pengantar pesanan diberi nomor urut dan sudah diotorisasi. Artinya
surat pengantar
pesanan tersebut
sudah dapat
dipertanggungjawabkan. Surat-surat tersebut terdiri dari : a.
Kontrak Pembelian Kontrak pembelian sudah diberi nomor urut tercetak, dibuat
oleh Fungsi Logistik dan diotorisasi oleh Manajer Logistik, sehingga setiap ada kesalahan atau penyelewengan harus dapat
dipertanggungjawabkan oleh Fungsi Logistik. Pemberian
commit to user
nomor urut tercetak dimaksudkan agar apabila ada kesalahan pada pembelian barang suku cadang bisa mudah dicari
penyebabnya, karena lebih mudah untuk menemukan Kontrak Pembelian yang mana terjadi kesalahan dan lebih mudah
pencatatannya bila diurutkan. b.
Laporan Penerimaan Barang Setiap Laporan Penerimaan Barang diberi nomor urut tercetak
dan dibuat oleh Fungsi Logistik dan diotorisasi oleh Manajer Logistik. Hal ini dimaksudkan agar setiap kesalahan yang
terjadi dapat dipertanggungjawabkan oleh Fungsi Logistik. Pemberian nomor urut pada Laporan Penerimaan Barang
dimaksudkan agar lebih mudah dalam pencatatan dan apabila ada kesalahan penerimaan barang suku cadang dapat
diketahui dengan melihat nomor urut yang tercetak. Semua pembelian barang suku cadang dilakukan oleh Fungsi
Logistik setelah mendapat Surat Permintaan Penawaran Harga dari supplier. Fungsi Logistik kemudian akan memilih supplier
yang sesuai yaitu dengan spesifikasi barang yang bagus dan dengan harga yang kompetitif.
c. Fungsi Logistik
Semua barang suku cadang yang diterima akan dicocokkan oleh Fungsi Penerimaan dengan Laporan Penerimaan Barang
yang dikirim bersama dengan pengiriman barang. Apabila sesuai maka barang suku cadang dapat langsung disimpan
oleh Fungsi Gudang dan kemudian di distribusikan ke User. Fungsi Logistik memeriksa dan mencocokkan barang yang
diterima dengan faktur penjualan dan Purchase Order. Bila tidak sesuai, maka dikembalikan ke supplier. Barang kemudian
dikirim ke Fungsi Gudang bersama Laporan Penerimaan Barang. Dalam pemeriksaan tersebut, Fungsi Logistik juga
akan memeriksa harga, syarat pembelian dan ketelitian dalam
commit to user
Faktur Penjualan. Pemeriksaan ini dimaksudkan agar barang yang
tidak sesuai
dengan pesanan
dapat langsung
dikembalikan. d.
Fungsi Hutang dan Fungsi Pengajuan Rencana Bayar Pada Fungsi Hutang, setiap dokumen yang diterima oleh
Fungsi Logistik selalu dicocokkan nama supplier, jenis barang, jumlah barang dan harga barang pada setiap dokumen. Setelah
dilakukan pengecekan dan semua dokumen sudah sesuai, selanjutnya akan dilakukan pembayaran oleh Fungsi Pengajuan
Rencana Bayar. Pembayaran Hutang dilakukan sesuai syarat pembelian agar mendapat potongan harga. Semua pembayaran
Hutang dilakukan sebelum tanggal jatuh tempo. Bukti Kas Keluar dan semua dokumen pendukungnya di cap lunas setelah
cek dibayarkan atau dikirim ke supplier. Pemberian cap lunas ini dimaksudkan agar dokumen yang sudah diajukan
pembayarannya tidak diajukan lagi.
commit to user
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan