Gambaran Umum Perusahaan .1 Sejarah PT. Sophie Martin Indonesia

66

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah PT. Sophie Martin Indonesia Sophie Martin merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang fashion dengan pendekatan strategi bisnis Multi Level Marketing MLM yang didirikan oleh sepasang suami istri berkebangsaan Perancis yang datang ke Indonesia, yaitu Bruno Hasson dan Sophie Martin. Perusahaan Sophie Martin pertama kali diperkenalkan pada taun 1995. Nama Sophie Martin diambil dari nama pemilik perusahaan ini. Sophie lahir di Paris pada tahun 1996. Ia menyelesaikan pendidikannya di Academis Des Beaux Art Paris, kemudian memulai karirnya dengan bekerja pada ayahnya yang merupakan seorang importir tas Italia yang terkenal sejak tahun 1970-1990. Karir Sophie semakin berkembang ketika bergabung dengan Cristian Dior selama dua tahun sebagai seorang desainer handbag. Sedangkan suaminya, Bruno Hasson, ketika pertama kali menginjakkan kakinya di Indonesia 1994 bisa dibilang pengetahuannya tentang dunia fashion masih tergolong minim. Bruno yang waktu itu baru saja menyelesaikan studinya di Institut Pertanian Pemerintah Perancis Istom Institut Superieur des Techniques d’Outremer, sebenarnya tengah menjalankan tugas mengamati pertumbuhan ekonomi di sejumlah negara Asia. Sebelum ke Indonesia, dia sempat bertandang ke Malaysia, Singapura dan Thailand. Dan hasil observasinya adalah bahwa Universitas Sumatera Utara 67 Indonesia dinilainya sebagai negara yang memiliki potensi bisnis yang begitu hebat. Karena hal itulah, ia termotivasi menjajal peruntungan di negeri ini. Pada awalnya, dia mencoba berbagai macam usaha, mulai dari menjual pipa besi, distributor perlengakapan pabrik, tenaga penjual peralatan inseminasi sapi, hingga menjual test pack untuk mendeteksi kehamilan pada manusia. Namun hasil dari semua usahanya itu tidak memuaskan. Bruno pun mulai mencoba usaha lain. Pilihannya jatuh pada bisnis fashion. Sebagai langka perdana, ia mulai menjalankan tas wanita. Beruntung Bruno memiliki istri, Sophie Martin, yang berbakat merancang tas. Karena itu pula, dia tidak ragu menjadikan nama istrinya sebagai brand untuk produk tasnya. Usaha ini dimulai dengan modal awal sebesar Rp 50 juta. Pada awalnya, tas Sophie Martin dipasarkan di sejumlah department store terkemuka, seperti Sogo dan Metro. Penjualannya tergolong bagus, setiap akhir pekan bisa terjual sampai 20 buah tas. Tapi mereka masih belum merasa puas dan merasa tidak nyaman bermitra dengan department store. Akhirnya mereka memutuskan untuk menjual sendiri produknya, yakni dengan cara direct selling. Sistem ini dipilihnya karena kecendrungan banyak konsumen Indonesia senang berbelanja langsung lewat produsennya. Dan untuk menjalankan strategi tersebut, direkrutlah 40 orang tenaga pemasaran lepas. Hasil yang didapat cukup menggembirakan, rata-rata 5 uta perhari dari setiap tenaga pemasarannya. Namun model pemasaran seperti ini ada kelemahan. Karena berstatus tenaga lepas, para tenaga pemasaran itu bisa seenaknya datang dan pergi dan hal ini berdampak terhadap angka penjualan yang mudah naik turun. Belajar dari hal tersebut, Universitas Sumatera Utara 68 mereka pun mulai berniat mengembangkan sistem MLM. Untuk itu, mereka tidak sungkan untuk mengadopsi pengalaman dari sejumlah top member MLM di perusahaan lain yang dikenalnya. Setelah cukup menimba ilmu, mulailah mereka menjalankan MLM Sophie Martin. Keputusan mereka tidak salah,nyatanya berkat sistem MLM, mereka bisa mendongkrak penjualan menjadi 30 ribu tas perhari. Seiring dengan bisnis fashion yang semakin berkembang dan persaingan yang semakin ketat, perusahaan mengubah brand Sophie Martin mejadi Sophie Paris. Hal ini dilakukan dalam rangka mengembangkan pasar ke luar negeri dan mengokohkan bisnis MLM di bidang fashion. Hal ini juga tidak terlepas dari visi perusahaan untuk menjadi perusahaan fashion MLM nomor satu di Asia yang didukung oleh sumber daya manusia SDM profesional dan misi perusahaan untuk menjadi perusaaan terkenal di seluruh Asia dan tetap mejadi leader MLM dengan membangun member secara berkesinambungan. Sophie Martin berkembang besar dengan omzet mencapai Rp 500 miliar dan telah merambah ke Maroko, Filipina dan Vietnam. Trik Sophie Martin dengan memberi kata “Paris” di belakang brand mereka tersebut ternyata cukup berhasil. Kini, Sophie Martin telah memiliki gedung sendiri berlantai tujuh yang dibangun dengan biaya USD 500 ribu di Jala Adyaksa Raya No.33 Lebakbulus, Jakarta Selatan. Berkat 250 business center BC yang dimilikinya, kini setiap harinya sekitar 50 ribu unit produk Sophie Martin tas, pakaian, sepatu dan lainnya laku terjual. Universitas Sumatera Utara 69

4.1.2 Visi dan Misi Sophie Martin a.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kualitas Produk Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Samsung Di Medan

17 132 126

Pengaruh Citra Merek, Harga Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Konsumen Melakukan Pembelian Produk Levi’s Pada Pengunjung Plaza Medan Fair

22 377 108

Pengaruh Citra Merek (Brand Image ) Terhadap Keputusan Pembelian Produk Sophie Martin Pada Mahasiswa Lembaga Pendidikan Politeknik MBP Medan

12 65 106

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian sepeda motor Honda (studi kasus pengguna sepeda motor Honda di wilayah kelurahan Bintaro Jakarta Selatan)

0 11 190

Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Promosi, Saluran Distribusi dan Citra Merek Terhadap Proses Keputusan Pembelian Sereal Sarapan Nestle Koko Krunch (Studi Kasus Pada Pembeli Nestle Koko Krunch di Wilayah Jakarta Selatan)

7 42 180

PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA PRODUK CITRA Pengaruh Harga, Kualitas Produk Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Pada Produk Citra Handbody Lotion (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Muhammad

0 3 16

PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA PRODUK CITRA Pengaruh Harga, Kualitas Produk Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Pada Produk Citra Handbody Lotion (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Muhammad

0 7 15

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK YAMAHA Pengaruh Kualitas Produk, Harga Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Produk Yamaha (Studi Kasus Pada Fakultas Ekonomi Ums).

0 3 14

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK YAMAHA Pengaruh Kualitas Produk, Harga Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Produk Yamaha (Studi Kasus Pada Fakultas Ekonomi Ums).

0 3 14

PENGARUH HARGA, TRUST IN BRAND DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA SOPHIE MARTIN INDONESIA DI PANGKALPINANG

0 1 20