81 bahwa produk Sophie Martin lebih mampu memberikan kepuasan
dibandingkan produk fashion MLM lain. 17. Untuk penilaian membeli produk Sophie Martin karena telah mengetahui
tingkat kualitas produk, dengan klasifikasi penilaian 1 sangat tidak mengetahui – 5 sangat mengetahui, didapatkan rata-rata sebesar 3,99. Hal
ini berarti member Sophie Martin pada BC B. Martua Napitupulu membeli produk Sophie Martin karena mengetahui tingkat kualitas produk Sophie
Martin. 18. Untuk penilaian produk Sophie Martin telah banyak digunakan masyarakat
sehingga responden yakin untuk membeli, dengan klasifikasi penilaian 1 sangat tidak yakin – 5 sangat yakin, didapatkan rata-rata sebesar 4,02. Hal
ini berarti produk Sophie Martin telah banyak digunakan sehingga para member Sophie Martin pada BC B. Martua Napitupulu yakin untuk
membelinya.
f. Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Keputusan Pembelian
Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Keputusan Pembelian
Sumber: Hasil Penelitian, diolah Peneliti 2013
Item No.
1 2
3 4
5 Rata-
Rata Skor
F F
F F
F 19
1 1,0
8 8,0
41 41,0
50 50,0
4,40 20
36 36,0
48 48,0
16 16,0
3,80 21
3 3,0
39 39,0
48 48,0
1 10,0
3,20 22
16 16,0
53 53,0
31 31,0
4,15 23
1 1,0
1 1,0
3 3,0
47 47,0
48 48,0
4,40 Rata-Rata
3,99
Universitas Sumatera Utara
82 Pada Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa:
19. Untuk penilaian memiliki kebutuhan akan fashion, dengan klasifikasi penilaian 1 sangat tidak butuh – 5 sangat butuh, didapatkan rata-rata
sebesar 4,40. Berarti para member Sophie Martin pada BC B. Martua Napitupulu sangat membutuhkan fashion untuk menunjang penampilan
mereka. 20. Untuk penilaian mencari informasi tentang beberapa merek produk fashion,
dengan klasifikasi penilaian 1 sangat tidak mencari – 5 sangat mencari, didapatkan rata-rata sebesar 3,80. Berarti member Sophie Martin pada BC B.
Martua Napitupulu mencari informasi tentang beberapa merek produk fashion.
21. Untuk penilaian mengevaluasi beberapa merek produk fashion yang ada, dengan klasifikasi penilaian 1 sangat tidak evaluasi – 5 sangat evaluasi,
didapatkan rata-rata sebesar 3,20. Berarti member Sophie Martin pada BC B. Martua Napitupulu kurang mengevaluasi beberapa merek produk fashion
yang ada. 22. Untuk penilaian memutuskan untuk membeli produk Sophie Martin setelah
mengevaluasi beberapa alternatif, dengan klasifikasi penilaian 1 sangat tidak memutuskan membeli – 5 sangat memutuskan membeli, didapatkan rata-
rata sebesar 4,15. Berarti member Sophie Martin pada BC B. Martua Napitupulu memutuskan membeli produk Sophie Martin setelah
mengevaluasi beberapa alternatif.
Universitas Sumatera Utara
83 23. Untuk penilaian melakukan pembelian ulang terhadap produk Sophie Martin
karena telah merasa puas, dengan klasifikasi penilaian 1 sangat tidak melakukan – 5 sangat melakukan, didapatkan rata-rata sebesar 4,40.
Berarti member Sophie Martin pada BC B. Martua Napitupulu sangat melakukan pembelian ulang terhadap produk Sophie Martin karena telah
merasa puas.
4.2.2 Uji Asumsi Klasik 4.2.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi
apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Untuk melihat apakah data berdistribusi normal penulis menganalisis
grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal dan juga menganalisis probabilitas plot yang
membentuk plot antara nilai-nilai teoritis sumbu x melawan nilai-nilai yang didapat dari sampel sumbu y.
1. Pada grafik histogram, dikatakan variabel berdistribusi normal pada grafik histogram yang berbentuk lonceng apabila distribusi data tersebut tidak
menceng kekiri atau menceng kekanan.
Universitas Sumatera Utara
84
Sumber: Hasil Penelitian, diolah Peneliti 2013
Gambar 4.4 Histogram
Pada grafik histogram pada Gambar 4.4 terlihat bahwa variabel berdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak miring
ke kiri atau ke kanan dan membentuk pola lonceng. 2. Apabila plot dari keduanya berbentuk linear dapat di dekati oleh garis lurus,
maka hal ini merupakan indikasi bahwa residual menyebar normal. Bila pola- pola titik yang terletak selain di ujung-ujung plot masih berbentuk linear,
meskipun ujung-ujung plot agak menyimpang dari garis lurus, dapat dikatakan bahwa sebaran data dalam hal ini residual adalah menyebar
normal. Berikut merupakan hasil Normal P – Plot of Regression Standardized Residual:
Universitas Sumatera Utara
85
Sumber: Hasil Penelitian, diolah Peneliti 2013
Gambar 4.5 Normal P – Plot of Regression Standardized Residual
Pada Gambar 4.5 tersebut dapat dilihat bahwa data- data titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Oleh karena
itu, berdasarkan Gambar 4.5 tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa data telah memenuhi uji normalitas. Untuk memastikan apakah data disepanjang garis
diagonal berdistribusi normal maka dilakukan uji Kolmogorov Smirnov 1 Sample KS dengan melihat data residual apakah berdistribusi normal. Menentukan
kriteria keputusan: a. Jika nilai Asymp.Sig. 2-tailed 0,1 maka tidak mengalami gangguan
distribusi normal.
Universitas Sumatera Utara
86 b. Jika nilai Asymp.Sig. 2-tailed 0,1 maka mengalami gangguan distribusi
normal.
Tabel 4.9 Analisis Statistik
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 100
Normal Parameters
a,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 1,82369151
Most Extreme Differences Absolute
,063 Positive
,046 Negative
-,063 Kolmogorov-Smirnov Z
,628 Asymp. Sig. 2-tailed
,825 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Hasil Penelitian, diolah Peneliti 2013
Berdasarkan Tabel 4.9 terlihat bahwa nilai Asymp.Sig. 2-tailed adalah 0,825 dan di atas nilai signifikan 0,1, hal ini menunjukkan bahwa variabel
residual berdistribusi normal.
4.2.2.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji homoskedatisitas pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama diantara anggota grup tersebut. Jika varians sama,
dan ini yang seharusnya terjadi maka dikatakan ada homoskedastisitas. Jika varians tidak sama dikatakan terjadi heteroskedastisitas. Situmorang dan Lufti,
2012:108. Untuk mendeteksi keberadaan heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan metode formal yaitu melalui pendekatan grafik dan metode informal yaitu
melalui uji statistik yang salah satunya melalui uji Glejser.
Universitas Sumatera Utara
87 a. Pendekatan Grafik
Sumber: Hasil Penelitian, diolah Peneliti 2013
Gambar 4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Dari grafik scatterplot yang disajikan pada Gambar 4.3 dapat dilihat titik- titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta
tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi dapat
dipakai untuk memprediksikan keputusan konsumen berdasarkan masukan variabel independennya.
Universitas Sumatera Utara
88 b. Pendekatan Statistik
Tabel 4.10 Uji
Glejser
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant -,846
,998 -,848
,399 HARGA
,117 ,077
,193 1,507
,135 KUALITAS
,006 ,061
,013 ,090
,928 CITRA
,042 ,062
,099 ,683
,496 PRIBADI
,004 ,108
,005 ,035
,972 PSIKOLOGIS
-,006 ,060
-,012 -,096
,924 a. Dependent Variable: absut
Sumber: Hasil Penelitian, diolah Peneliti 2013
Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel independen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Dari Tabel 4.10 di atas
dapat dilihat signifikansi variabel bebas lebih besar dari 0,1 maka tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas.
4.2.2.3 Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Multikolinieritas ini berarti
adanya hubungan yang sempurna atau eksak, diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi Situmorang dan Lufti, 2012 : 133.
Universitas Sumatera Utara
89
Tabel 4.11 Hasil Uji Multikolinieritas
Sumber: Hasil Penelitian, diolah Peneliti 2013
Pedoman suatu model regresi yaitu bebas multikolinearitas adalah dengan melihat Variance Inflation Factor VIF 5 maka variabel ada masalah
multikolinearitas, dan jika VIF 5 maka tidak terdapat masalah multikolinearitas, dan jika Tolerance 0,1, maka variabel tidak terdapat masalah multikolinearitas.
Pada tabel 4.11 dapat dilihat bahwa nilai VIF 5 dan Tolerance 0,1, maka tidak terdapat masalah multikolinearitas dalam penelitian ini.
4.2.3 Metode Analisis Regresi Linier Berganda
Tabel 4.12 Regresi Linier Berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 11,528
1,807 6,378
,000 HARGA
,114 ,140
,093 ,816
,417 KUALITAS
-,090 ,111
-,102 -,810
,420 CITRA
,337 ,112
,389 3,020
,003 PRIBADI
-,126 ,196
-,078 -,643
,522 PSIKOLOGIS
,188 ,108
,198 1,742
,085 a. Dependent Variable: KEPUTUSAN_PEMBELIAN
Sumber: Hasil Penelitian, diolah Peneliti 2013
Coefficients
a
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
Constant HARGA
,605 1,654
KUALITAS ,500
2,001 CITRA
,474 2,108
PRIBADI ,539
1,856 PSIKOLOGIS
,607 1,647
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN_PEMBELIAN
Universitas Sumatera Utara
90 Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.12, dapat dirumuskan
model persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ b
5
X
5
+ e Y = 11,528 + 0,114X
1
– 0,090X
2
+ 0,337X
3
+ 0,126X
4
+ 0,188X
5
+ e
Keterangan: 1. Konstanta a = 11,528. Hal ini menunjukkan nilai konstan, dimana jika
variabel harga X
1
, kualitas produk X
2
, citra merek X
3
, faktor pribadi X
4
, dan faktor psikologis X
5
= 0, maka keputusan pembelian terhadap produk Sophie Martin Y = 11,528.
2. Koefisien regresi variabel harga b
1
= 0,114. Hal ini menunjukkan bahwa apabila terjadi peningkatan harga sebesar satu satuan, maka akan
menyebabkan penurunan keputusan pembelian produk Sophie Martin sebesar 0,114.
3. Koefisien regresi variabel kualitas produk b
2
= 0,090. Hal ini menunjukkan bahwa apabila terjadi peningkatan kualitas produk sebesar satu satuan, maka
keputusan pembelian produk Sophie Martin akan meningkat sebesar 0,090. 4. Koefisien regresi variabel citra merek b
3
= 0,337. Hal ini menunjukkan bahwa apabila terjadi peningkatan citra merek sebesar satu satuan, maka
keputusan pembelian produk Sophie Martin akan meningkat sebesar 0,337.
Universitas Sumatera Utara
91 5. Koefisien regresi variabel faktor pribadi b
4
= 0,126. Hal ini menunjukkan bahwa apabila faktor pribadi meningkat sebesar satu satuan, maka keputusan
pembelian produk Sophie Martin akan meningkat sebesar 0,126. 6. Koefisien regresi variabel faktor psikologis b
5
= 0,188. Hal ini menunjukkan bahwa apabila faktor psikologis naik sebesar satu satuan, maka
keputusan pembelian produk Sophie Martin akan meningkat sebesar 0,188.
4.2.4 Pengujian Hipotesis 4.2.4.1 Uji Signifikansi Simultan Uji F
Uji F dilakukan untuk melihat apakah variabel bebas yang terdiri dari harga, kualitas Produk, dan citra merek yang dimasukkan dalam model yang
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat yakni keputusan pembelian.
1. Model hipotesis yang digunakan adalah: H
: b
1
= b
2
= b
3
= b
4
= b
5
= 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas, yaitu harga X
1
, kualitas produk X
2
, citra merek X
3
, faktor pribadi X
4
dan faktor psikologis X
5
terhadap variabel terikat, yaitu keputusan pembelian Y. H
: b
1
= b
2
= b
3
= b
4
= b
5
≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas, yaitu harga X
1
, kualitas produk X
2
, citra merek X
3
, faktor pribadi X
4
dan faktor psikologis X
5
terhadap variabel terikat, yaitu keputusan pembelian Y.
Universitas Sumatera Utara
92 Kriteria pengambilan keputusannya adalah:
H diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α= 10
H ditolak jika F
hitung
F
tabel
pada α= 10
2. F
tabel
dapat dilihat pada α = 0,1
Derajat pembilang = k-1 = 6 – 1 = 5 Derajat penyebut = n – k = 100 – 6 = 94, F
tabel
0,1 5, 94 = 1,91.
Tabel 4.13 Uji F
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
116,741 5
23,348 6,666
,000
a
Residual 329,259
94 3,503
Total 446,000
99 a. Predictors: Constant, PSIKOLOGIS, KUALITAS, HARGA, PRIBADI, CITRA
b. Dependent Variable: KEPUTUSAN_PEMBELIAN
Sumber: Hasil Penelitian, diolah Peneliti 2013
�
ℎ�����
= ���� ������ ����������
���� ������ �������� =
23,348 3,503
= 6,666
Pada Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa nilai F
hitung
6,666 F
tabel
1,91. Hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas yang terdiri dari variabel harga X
1
, kualitas produk X
2
, citra merek X
3
, faktor pribadi X
4
dan faktor psikologis X
5
, secara serentak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian Y produk Sophie Martin pada BC B. Martua
Napitupulu.
Universitas Sumatera Utara
93
4.2.4.2 Uji Signifikansi Parsial Uji t
Nilai-nilai koefisien regresi dalam persamaan regresi merupakan hasil perhitungan berdasarkan sampel yang terpilih. Oleh karena itu, disamping uji F,
dilakukan uji t untuk masing-masing nilai koefisien regresi dalam persamaan regresi. Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat secara parsial. Variabel bebas dikatakan berpengaruh terhadap variabel terikat bisa dilihat
dari probabilitas variabel bebas dibandingkan dengan tingkat kesalahannya α. Jika probabilitas variabel bebas lebih besar dari tingkat kesalahannya α maka
variabel bebas tidak berpengaruh, tetapi jika probabilitas variabel bebas lebih kecil dari tingkat kesalahannya α maka variabel bebas tersebut berpengaruh
terhadap variabel terikat. Model pengujiannya adalah: H
: b
1
: b
2
: b
3
: b
4
: b
5
= 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas, yaitu harga X
1
, kualitas produk X
2
, citra merek X
3
, faktor pribadi X
4
dan faktor psikologis X
5
terhadap variabel terikat, yaitu keputusan pembelian Y.
H : b
1
: b
2
: b
3
: b
4
: b
5
≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dansignifikan dari variabel bebas, yaitu harga X
1
, kualitas produk X
2
, citra merek X
3
, faktor pribadi X
4
dan faktor psikologis X
5
terhadap variabel terikat, yaitu keputusan pembelian Y.
Kriteria pengambilan keputusan adalah: H
diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α= 10
Universitas Sumatera Utara
94 H
ditolak jika t
hitung
t
tabel
pada α= 10
Hasil pengujiannya adalah: Tingkat kesalahan α = 10 dan derajat kebebasan df = n-k
n = jumlah sampel, n = 100 k = jumlah variabel yang digunakan, k = 6
Derajat bebas df = n - k = 100 - 6 = 94 Maka t
tabel
yang digunakan adalah t 10 94 atau t
0,1
94 = 1,290
Tabel 4.14 Uji t
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 11,528
1,807 6,378
,000 HARGA
,114 ,140
,093 ,816
,417 KUALITAS
-,090 ,111
-,102 -,810
,420 CITRA
,337 ,112
,389 3,020
,003 PRIBADI
-,126 ,196
-,078 -,643
,522 PSIKOLOGIS
,188 ,108
,198 1,742
,085 a. Dependent Variable: KEPUTUSAN_PEMBELIAN
Sumber: Hasil Penelitian, diolah Peneliti 2013
Dari Tabel 4.14, dapat dilihat pengaruh dari setiap variabel secara parsial adalah sebagai berikut:
1. Variabel harga berpengaruh secara positif dan tidak berpengaruh signifikan parsial terhadap keputusan pembelian produk Sophie Martin pada BC B.
Universitas Sumatera Utara
95 Martua Napitupulu, hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,417 0,1 dan nilai
t
hitung
0,816 t
tabel
1,290. 2. Variabel kualitas produk berpengaruh secara positif dan tidak berpengaruh
signifikan parsial terhadap keputusan pembelian produk Sophie Martin pada BC B. Martua Napitupulu, hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,420 0,1
dan nilai t
hitung
0,810 t
tabel
1,290. 3. Variabel citra merek berpengaruh secara positif dan signifikan parsial
terhadap keputusan pembelian produk Sophie Martin pada BC B. Martua Napitupulu, hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,003 0,1 dan nilai t
hitung
3,020 t
tabel
1,290. 4. Variabel faktor pribadi berpengaruh secara positif dan tidak berpengaruh
signifikan parsial terhadap keputusan pembelian produk Sophie Martin pada BC B. Martua Napitupulu, hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,522 0,1
dan nilai t
hitung
0,643 t
tabel
1,290. 5. Variabel faktor psikologis berpengaruh secara positif dan signifikan parsial
terhadap keputusan pembelian produk Sophie Martin pada BC B. Martua Napitupulu, hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,085 0,1 dan nilai t
hitung
1,742 t
tabel
1,290. 6. Dari hasil pengujian hipotesis secara parsial menunjukkan bahwa Citra Merek
merupakan variabel yang dominan mempengaruhi keputusan pembelian produk Sophie Martin pada BC B. Martua Napitupulu Medan.
Universitas Sumatera Utara
96
4.2.4.3 Pengujian Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinan R
2
pada intinya mengukur seberapa kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien Determinan berkisar antara
0 nol sampai dengan 1 satu, 0 ≤ R
2
≤1. Jika R
2
semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X
1
, X
2
, X
3
, X
4
, dan X
5
adalah besar terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti
terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika R
2
semakin mengecil mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X
1
, X
2
, X
3
, X
4
, dan X
5
terhadap variabel terikat Y semakin kecil.
Tabel 4.15 Pengujian Koefisien Determinasi
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 ,512
a
,262 ,222
1,87157 a. Predictors: Constant, PSIKOLOGIS, KUALITAS, HARGA, PRIBADI, CITRA
Sumber: Hasil Penelitian, diolah Peneliti 2013
Berdasarkan Tabel 4.15 dapat dilihat bahwa: 1. Nilai R = 0,512, hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara variabel-
variabel bebas, yaitu harga X
1
, kualitas produk X
2
, citra merek X
3
, faktor pribadi X
4
dan faktor psikologis X
5
terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian produk Sophie Martin pada BC B. Martua Napitupulu
Medan Y cukup erat. 2. Nilai Adjusted R Square = 0.222, hal ini menunjukkan bahwa sebesar 22,2
keputusan pembelian produk Sophie Martin pada BC B. Martua Napitupulu
Universitas Sumatera Utara
97 dapat dijelaskan oleh variabel bebas berupa harga, kualitas produk, citra
merek, faktor pribadi dan faktor psikologis. Sedangkan sisanya sebesar 77,8 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti.
4.3 Pembahasan