Karakteristik Peserta Didik Tunagrahita Kategori Ringan

12

2. Karakteristik Peserta Didik Tunagrahita Kategori Ringan

Secara umum anak tunagrahita kategori ringan memiliki karakteristik antara lain kesulitan berfikir abstrak dan keterbatasan di bidang kognisi, hal ini berdampak pada aspek kemampuan lainnya yang digunakan untuk proses belajar. Kemampuan itu menyangkut perhatian, ingatan, dan sosialisasi. Menurut Hallahan dan Kauffman dalam Mumpuniarti, 2007:16 karakteristik anak tunagrahita ringan dalam belajar sebagai berikut; “The most abvious characteristic of retardation is reduced ability to learn. There are a number of ways in wich cognitive problems are manifested. Research has documented that retarded student are likely difficulties in at least areas related to cognition, attention, memory, language, and academics.” Maksud dari penyataan tersebut adalah karakteristik tunagrahita ringan memiliki kemampuan yang kurang untuk belajar. Kemampuan itu merupakan manifestasi dan problem kognitif. Penelitian mendokumentasikan bahwa anak tunagrahita ringan memiliki kesulitan pada empat bidang yaitu perhatian, ingatan, bahasa, dan akademik. Karakteristik tunagrahita kategori ringan menurut Mumpuniarti 2003:29 sebagai berikut; a. Cepat lupa b. Kurang mampu mengikuti petunjuk, hal ini terjadi akibat kurang tepatnya penafsiran mereka terhadap petunjuk oranglain. c. Kurang mampu memusatkan perhatian, sehingga tidak dapat diberikan tugas sekali waktu diberi petunjuk dengan bahasa dan cara sederhana serta bertahap 13 d. Kurang mampu memusatkan perhatian, sehingga tidak dapat diberi tugas sekali waktu e. Cenderung pemalu f. Miskin pengalaman g. Memerlukan waktu belajar yang lebih lama h. Kurang matang pertimbangan i. Miskin perbendaharaan kata j. Kurang rasional dan kreatif k. Kurang inisiatif Menurut Muhammad Effendi 2006:90 anak tunagrahita ringan memiliki kemampuan yang dapat dikembangkan melalui pendidikan walaupun hasilnya tidak maksimal. Kemampuan yang dapat dikembangkan yaitu keterampilan sederhana untuk kepentingan kerja dikemudian hari. Berdasarkan uraian karakteristik anak tunagrahita kategori ringan, dapat disimpulkan bahwa anak tunagrahita kategori ringan mengalami kesulitan dalam belajar terutama pada aspek perhatian, ingatan, bahasa, dan akademik. Namun anak tunagrahita kategori ringan masih memiliki potensi untuk dikembangkan dalam bidang akademik terutama yang bersifat fungsional. 14

B. Pembelajaran Matematika

Dokumen yang terkait

PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN SEKOLAH LUAR BIASAAL-FITHRI.

0 10 35

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN KOSAKATA MELALUI METODE MULTISENSORI PADA ANAK TUNARUNGU KELAS II SEKOLAH DASAR LUAR BIASA TUNAS BHAKTI PLERET BANTUL.

10 39 281

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCOCOK TANAM SAWI BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN MELALUI PENGGUNAAN MODUL DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI 1 SLEMAN.

0 4 249

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI SHAPING TERHADAP PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENGUKUR TEKANAN UDARA BAN PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS VIII DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI 1 SLEMAN.

2 4 206

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA TUNARUNGU KELAS DASAR II DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) BHAKTI WIYATA KULON PROGO.

0 0 236

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN KRIYA KAYU PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN DI SEKOLAH LUAR BIASA YAPENAS SLEMAN.

7 37 134

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS III MELALUI BERMAIN PLAYDOUGH/ADONAN DI SEKOLAH LUAR BIASA DAMAYANTI YOGYAKARTA.

1 7 215

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBILANG BAGI ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN MELALUI METODE PERMAINAN SNOWBALL THROWING DI KELAS I SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI 1 SLEMAN.

0 3 350

IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN BAGI ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS II DI SEKOLAH LUAR BIASA RELA BHAKTI I GAMPING.

0 0 275

KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA SISWA TUNAGRAHITA RINGAN KELAS DASAR 1 SEKOLAH LUAR BIASA SEKAR TERATAI 1 SRANDAKAN BANTUL.

0 5 103