Pengertian Peserta Didik Tunagrahita Kategori Ringan

10

BAB II KAJIAN TEORI

A. Peserta Didik Tunagrahita Kategori Ringan

1. Pengertian Peserta Didik Tunagrahita Kategori Ringan

Istilah tunagrahita berasal dari bahasa Sansekerta yaitu tuna yang artinya rugi, kurang, dan grahita yang berarti berfikir. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa anak tunagrahita adalah anak yang memiliki kekurangan dalam berfikir. Beberapa istilah yang digunakan dalam dunia pendidikan untuk menyebut anak tunagrahita antara lain; mentall illness, mental retardation, gangguan intelektual, dan terbelakang mental. Anak tunagrahita menurut Smith et. al dalam Mumpuniarti, 2007:9 yaitu individu yang menunjukkan kecerdasan umum di bawah rata-rata pada saat periode perkembangan dan berhubungan dengan kekurangmampuan dalam adaptasi tingkah laku. Hallahan dan Kauffman dalam Mumpuniarti, 2007:17 menekankan kesulitan pada anak dengan hambatan mental di bidang perhatian, ingatan, bahasa, dan akademik. Bandi Delphie 2006:2-3 mengungkapkan bahwa anak tunagrahita adalah anak yang mengalami gangguan perkembangan, kemampuan, yang memiliki hambatan dalam proses pembelajaran yang disebabkan karena adanya keterlambatan dalam proses perkembangan intelegensi, mental, emosi, fisik, dan sosial sehingga memerlukan suatu metode pembelajaran yang bersifat khusus. 11 S. A Bratanata 1997:5 menyatakan bahwa anak tunagrahita ringan adalah mereka yang masih mempunyai kemungkinan memperoleh pendidikan dalam bidang membaca, menulis, berhitung, sampai tingkat tertentu biasanya hanya sampai pada kelas V sekolah dasar, serta mampu mempelajari keterampilan-keterampilan sederhana. Sementara Hutt dan Gibby 1979:15 menyatakan bahwa anak-anak tunagrahita ringan dapat berhasil dalam kurikulum sekolah yang disederhanakan dan cukup mampu dalam penyesuaian sosial. Dalam bidang akademik, dalam bidang penyesuaian sosial di masyarakat dapat mencapai kemandirian sosial berdasarkan tingkat tertentu serta dalam bekerja memerlukan bantuan, sebagian maupun keseluruhan. Tin Suharmini 2009:42 menyatakan bahwa mild mental retardation atau tunagrahita ringan mempunyai IQ yang bergerak dari 50 – 75. Mulyono Abdurrahman 1994:26-27 mengungkapkan bahwa anak tunagrahita ringan adalah anak tunagrahita dengan tingkat IQ 50 – 75, sekalipun dengan tingkat mental yang subnormal, namun demikian dipandang masih mempunyai potensi untuk menguasai mata pelajaran di tingkat sekolah dasar. Dari beberapa pendapat mengenai anak tunagrahita kategori ringan, dapat disimpulkan bahwa anak tunagrahita kategori ringan adalah anak yang memiliki IQ antara 50 – 75. Anak tunagrahita kategori ringan masih memiliki potensi yang baik dalam bidang akademik maupun non-akademik tetapi terbatas pada tingkat tertentu. 12

2. Karakteristik Peserta Didik Tunagrahita Kategori Ringan

Dokumen yang terkait

PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN SEKOLAH LUAR BIASAAL-FITHRI.

0 10 35

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN KOSAKATA MELALUI METODE MULTISENSORI PADA ANAK TUNARUNGU KELAS II SEKOLAH DASAR LUAR BIASA TUNAS BHAKTI PLERET BANTUL.

10 39 281

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCOCOK TANAM SAWI BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN MELALUI PENGGUNAAN MODUL DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI 1 SLEMAN.

0 4 249

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI SHAPING TERHADAP PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENGUKUR TEKANAN UDARA BAN PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS VIII DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI 1 SLEMAN.

2 4 206

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA TUNARUNGU KELAS DASAR II DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) BHAKTI WIYATA KULON PROGO.

0 0 236

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN KRIYA KAYU PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN DI SEKOLAH LUAR BIASA YAPENAS SLEMAN.

7 37 134

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS III MELALUI BERMAIN PLAYDOUGH/ADONAN DI SEKOLAH LUAR BIASA DAMAYANTI YOGYAKARTA.

1 7 215

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBILANG BAGI ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN MELALUI METODE PERMAINAN SNOWBALL THROWING DI KELAS I SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI 1 SLEMAN.

0 3 350

IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN BAGI ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS II DI SEKOLAH LUAR BIASA RELA BHAKTI I GAMPING.

0 0 275

KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA SISWA TUNAGRAHITA RINGAN KELAS DASAR 1 SEKOLAH LUAR BIASA SEKAR TERATAI 1 SRANDAKAN BANTUL.

0 5 103