Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Kemandirian Belajar Siswa

49

3. Uji hipotesis

Uji Hipotesis bertujuan untuk menjawab rumusan masalah yaitu apakah pembelajaran matematika melalui strategi heuristik Polya dengan pendekatan saintifik efektif ditinjau dari :

a. Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

Untuk menjawab rumusan masalah tersebut dilakukan 2 uji hipotesis yaitu: 1 menguji apakah nilai rata-rata posttest lebih dari nilai rata-rata pretest, 2 menguji apakah persentase nilai posttest yang mencapai nilai lebih dari sama dengan 75, lebih dari 75. Perumusan hipotesis yang digunakan secara statistik bisa dinyatakan sebagai berikut: 1 � : � ≤ � � nilai rata-rata posttest tidak lebih dari nilai rata-rata pretest � : � � � nilai rata-rata posttest lebih dari nilai rata-rata pretest Taraf signifikansi � adalah sebesar , . Statistik uji yang digunakan adalah: = ̅ √ ⁄ 50 Keterangan : ̅ = rata-rata � , dimana � = selisih skor pretest dan posttets pada masing-masing siswa. s = simpangan baku � n = banyaknya siswa Kriteria keputusannya adalah � ditolak jika ℎ� � �, − , yaitu ℎ� � , . 2 � : ≤ banyak siswa yang mencapai nilai lebih atau samadengan 75 kurang dari atau samadengan 75 � : banyak siswa yang mencapai nilai lebih dari samadengan 75 lebih dari 75 Taraf signifikansi � adalah sebesar , . Statistik uji yang digunakan adalah: � = � − √ Keterangan : x = banyaknya siswa yang mempunyai nilai lebih dari dan samadengan 75. = ukuran sampel = 75, = 1 - = 25 51 Kriteria keputusannya adalah � ditolak jika � ℎ� � � ∝ , yaitu � ℎ� � , .

b. Kemandirian Belajar Siswa

Untuk menjawab rumusan masalah tersebut dilakukan 2 uji hipotesis yaitu: 1 menguji apakah nilai rata-rata skor angket awal lebih dari nilai rata- rata skor angket akhir, 2 menguji apakah persentase skor angket akhir yang mencapai kategori minimal Baik lebih dari 75. Perumusan hipotesis yang digunakan secara statistik bisa dinyatakan sebagai berikut: 1 � : � � ≤ � � rata-rata skor angket akhir tidak lebih dari rata-rata skor angket awal � : � � � � rata-rata skor angket akhir lebih dari rata-rata skor angket awal Taraf signifikansi � adalah sebesar , . Statistik uji yang digunakan adalah: = ̅ √ ⁄ 52 Keterangan : ̅ = rata-rata � , dimana � = selisih skor akhir dan awal pada masing-masing siswa. s = simpangan baku � n = banyaknya siswa Kriteria keputusannya adalah � ditolak jika ℎ� � �, − , yaitu ℎ� � , . 2 � : ≤ banyak siswa yang mencapai kategori minimal Baik kurang dari atau samadengan 75 � : banyak siswa yang kategori mencapai minimal Baik lebih dari 75 Taraf signifikansi � adalah sebesar , . Statistik uji yang digunakan adalah: � = � − √ Keterangan : x = banyaknya siswa yang mencapai kategori minimal Baik = ukuran sampel = 75 = 1 - = 25 53 Kriteria keputusannya adalah � ditolak jika � ℎ� � � ∝ , yaitu � ℎ� � , . Untuk melihat klasifikasi kemandirian setiap siswa, dilakukan perhitungan jumlah skor yang diperoleh setiap siswa pada angket akhir. Eko Putra Widyoko 2009: 238 membandingkan rata-rata jumlah skor dengan kriteria seperti yang terlihat pada Tabel 3.2 berikut: Tabel 3.2 Klasifikasi Skor Kemandirian Belajar Rumus Rata-rata Skor Klasifikasi � � � ̅ + , × � � Sangat Baik � � ̅ + , × � � ≤ � � ̅ + , × � � ≤ Baik � � ̅ − , × � � ≤ � � ̅ + , × � � ≤ Cukup � � ̅ − , × � � ≤ � � ̅ − , × � � ≤ Kurang � � � ̅ − , × � � ≤ Sangat Kurang Keterangan: � = Skor empiris � � ̅ = skor maksimal ideal – skor minimal ideal � = 6 skor maksimal ideal – skor minimal ideal 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Data

a. Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

Kemampuan berpikir kreatif matematis diukur menggunakan instrumen berupa soal tes berbentuk uraian yang terdiri dari 4 nomor. Tes kemampuan berpikir kreatif matematis diberikan kepada siswa sebanyak 2 kali, yaitu sebelum dan sesudah penerapan strategi heuristik Polya dengan pendekatan saintifik. Tabel 4.1 berikut ini menyajikan statistik pada pretest dan posttest kemampuan berpikir kreatif matematis siswa kelas X AK 1 yang dihitung dari data penelitian pada lampiran B4 dan B5. Rentang nilai yang mungkin diperoleh siswa adalah dari 0 sampai dengan 100. Sebagai contoh hasil pekerjaan siswa pada tes kemampuan berpikir kreatif matematis dapat dilihat pada lampiran B.8. Tabel 4.1 Statistik Data Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Pretest Posttest Jumlah Siswa 26 26 Rata-rata 38,94 76,54 Modus 0,00 75,00 Simpangan Baku 16,24 6,06 Jangkauan 58,34 29,17 Nilai Tertinggi 66,67 91,67 Nilai Terendah 8,33 62,50 Nilai minimal yang mungkin 0,00 0,00 Nilai maksimal yang mungkin 100 100

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Heuristik Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa

1 30 205

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN MODEL CORE DITINJAU DARI KEMANDIRIAN SISWA

12 128 489

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DAN KEMANDIRIAN MELALUI PEMBELAJARAN MODEL 4K DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS VII

9 49 262

EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN TTW DENGAN PENDEKATAN OPEN ENDED MELALUI HANDS ON ACTIVITY TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA

1 36 307

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH BELAJAR IPS TERPADU MELALUI Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Dalam Memecahkan Masalah Belajar Ips Terpadu Melalui Pendekatan Saintifik Dengan Model Pembelajaran Problem Bas

0 2 12

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH BELAJAR IPS TERPADU MELALUI Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Dalam Memecahkan Masalah Belajar Ips Terpadu Melalui Pendekatan Saintifik Dengan Model Pembelajaran Problem Bas

0 2 16

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DAN PENDEKATAN SAINTIFIK Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Kontekstual dan Pendekatan Saintifik Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Siswa Kelas VIII

0 2 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MTS NEGERI 2 MEDAN MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN OPEN-ENDED.

0 2 44

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KLATEN.

1 12 176

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS TEORI KECERDASAN MAJEMUK DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMP KELAS VIII.

0 0 64