89
Tidak  hanya  ektrakulikuler  biologi  terpan  tetapi  hampir  semua ektrakulikuler  di  SMA  N  2  Klaten  menyisipkan  materi  tentang  lingkungan
hidup dan kebencanaan. Ekstrakulikuler seperti Pramuka mengajarkan materi tentang  bagaimana  mendirikan  tenda  darurat,  PMR  mengajarkan  materi
tentang  pertolongan  pertama  pada  korban  bencana  alam,  kemudian  ada pasada  zeolous  yang  merupakan  ekstrakulikuler  pecinta  alam  yang
mengajarkan untuk peduli dengan keadaan lingkungan hidup sekitarnya.
3. Komponen proses pelaksanaan program SWALIBA di SMA N 2 Klaten
a. Kegiatan proses belajar mengajar di kelas
1 Materi yang diberikan
Materi yang diberikan oleh para guru tentu saja bertemakan tentang lingkungan  hidup  dan  kebencanaan.  Disisipkan  pada  setiap  bab  pada
masing-masing  mata  pelajaran.  Materi  tersebut  meliputi  bagaimana merawat  lingkungan,  kepedulian  tentang  lingkungan,  pentingnya
menjaga  kebersihan  lingkungan  dan  hidup  bersih,  cara  menyelamatkan diri  saat  terjadi  bencana  dan  tindakan-tindakan  pertama  yang  perlu
dilakukan ketika sudah terjadi bencana. Berdasarkan  hasil  observasi  untuk  penyampaian  materi  tentang
kebencanaan  pada  pelajaran  geografi  pada  awalnya  guru  memberi  tahu tentang keadaan kota klaten yang secara geografis berada didaerah yang
rawan  bencana.  Kemudian  menyampaikan  bencana  alam  apa  saja  yang dapat  terjadi  di  kota  Klaten.  Selanjutnya  guru  menerangkan  bagiamana
90
cara  penyelamatan  diri  yang  bisa  dilakukan  baik  jika  dilakukan  dikelas maupun dirumah.
2 Model pembelajaran yang digunakan
Model  yang  digunakan  dalam  menyampaikan  materi  tentang lingkungan  dan  mitigasi  bencana  alam  tergantung  pada  guru  yang
mengajar  dan  mata  pelajaran  yang  diampu.  Ada  beberapa  guru  yang menggunakan  metode  konvensional  dengan  hanya  menjelaskan  materi
selama  pelajaran  berlangsung.  Namun  sedikit  guru  yang  masih menggunakan metode konvensional
Kebanyakan  guru  telah  menggunakan  metode  pembelajaran kontekstual.  Melibatkan  partisipasi  siswa  dalam  proses  pembejalaran.
Kemudian siswa juga dilibatkan dalam partisipasi secara langsung seperti cara  melindungi  diri  jika  terjadi  bencana,  mempelajari  tentang
lingkungan,  mempelajari  tentang  tumbuhan  sehingga  siswa  lebih memahami karena terlibat secara langsung pada proses pembelajaran
3 Media yang digunakan
Media  yang  digunakan  tergantung  dari  guru  dalam  penyampain materinya.  Untuk  beberapa  guru  yang  menggunakan  biasanya
menggunakan  LCD  proyektor  untuk  menyampaian  materinya.  Media yang  biasanya  digunakan  untuk  mendukung  pembelajaran  biasanya
media internet.
91
Media  yang  digunakan  untuk  menyampaikan  materi  tentang mitigasi  bencana  biasanya  guru  menggunakan  media  yang  ada  dikelas
misalnya meja. Diungkapkan oleh bapak JK bahwa “untuk  pelajaran  dikelas  mempraktikkan  cara  perlindungan  diri
terhadap  bencana  biasanya  kita  menggunakan  media  meja  dikelas  kalau tidak saya memberitahu untuk berlindung disudut-
sudut ruang kelas.” 27 Juli 2015
Selain itu juga menggunakan media alat praktek seperti globe, peta
kerawanan Gunung Merapi yang dimiliki sekolah, b.
Kegiatan  terkait dengan peduli lingkungan dan mitigasi bencana Selama  empat  tahun  menjalankan  program  SWALIBA  ada  beberapa
program  yang  dilaksanakan  oleh  SMA  N  2  Klaten.  Ada  kegiatan  yang dilakukan  sebagai  agenda  rutin  maupun  dilakukan  sesekali  saja  dan  tidak
sebagai  agenda  rutin.  Untuk  kegiatan  yang  dilakukan  tidak  sebagai  agenda rutin  dan  hanya  sekali  diselenggarakan  antara  lain  pelatihan  pengelolaan
lingkungan  bagi  kader  lingkungan,  Pelatihan  dan  Studi  Banding  Kader Lingkungan  Ke  SMP  N  4  Boyolali,  kegiatan  penghijauan  di  Tawangmangu,
Karanganyar,  kegiatan  deteksi  sungai  Bengawan  Solo  yang  diadakan  oleh BLH  Solo  Raya  dan  KEMENLH.  Kemudian  akan  sering  diadakan  kegiatan
terkait  peringatan  tentang  hari-hari  lingkunga  setiap  tahunnya    dan  kegiatan tersebut  akan  diusahkan  untuk  dilaksanakan.  Sedangkan  beberapa  program
yang dilakukan secara rutin antara lain: 1
Aksi lingkungan Aksi  lingkungan  dilaksanakan  setiap  tanggal  9  setiap  bulannya  yang
diikuti oleh semua warga sekolah. Wali kelas memberi arahan pada siswa di
92
tempat-tempat  yang  harus  dibersihkan.  Sehingga  siswa  tidak  bergerombol membersihkan satu tempat yang sama.
Kegiatan  aksi  lingkungan  tersebut  membersihkan  seluruh  sekolah sampai  ke  jalan  depan  sekolah.  Selain  mengawasi  guru  juga  terlibat
membantu  siswa  membersikan  sekolah.  Kegiatan  aksi  lingkungan  berjalan selama 2 jam.
2 Jumat bersih
Berbeda  dengan  aksi  lingkungan,  kegiatan  jumat  bersih  hanya dilakukan  oleh  beberapa  guru,  petugas  TU,  petugas  perpusatakaan,  dan
tukang kebun. Kegiatan bersih-bersih hanya di sekitar ruang guru, ruang TU, taman  depan  sekolah,  koridor  sekolah.  tidak  dilakukan  secara  menyeluruh.
Kegiatan ini paling lama dilakukan selama 2 Jam. 3
Workshop  tentang SWALIBA Workshop tentang SWALIBA dibagi menjadi 2 bagian yaitu  workshop
tentang lingkungan hidup dan workshop tentang mitigasi bencana alam. SMA N  2  Klaten  sering  mengadakan  kegiatan  workshop  terkait  lingkungan  sehat
seperti  seminar  bahaya  narkoba,  seminar  kantin  sehat,  seminar  pendidikan karakter,  workshop  tertib  lalu  lintas  yang  bekerjasama  dengan  polres  Klaten
dan    workshop  lingkungan  sehat.  Namun  beberapa  kegiatan  tersebut  tidak diikuti oleh keseluruhan siswa hanya beberapa kelas saja yang mengikuti.
Workshop  tentang  kebencanaan  biasanya  pihak  sekolah  bekerja  sama dengan  BPBD  Kab  Klaten  untuk  mengadakan  workshop.  Kemudian  pihak
BPBD  menyediakan  narasumber  yang  akan  mengisi  workshop  tersebut.
93
Beberapa  waktu  yang  lalu  SMA  N  2  Klaten  mengadakan  kegiatan  langsung di  daerah  gunung  Merapi.  Adapula  workshop  yang  diadakan  oleh  pihak
sekolah  lain  dan  SMA  N  2  Klaten  diundang  untuk  mengikuti  workshop tersebut  contohnya  Seminar  Kebencanaan  dengan  tema  mewujudkan
masyarakat yang sadar bencana tanggal 17 Juli 2012 di SGM Prambanan oleh Pijar Klaten dan BPBD Kabupaten Klaten.
Namun aja juga workshop  yang tentang lingkungan hidup dan mitigasi yang  diadakan  secara  bersama  seperti  pada  tanggal  5  september  2015  yaitu
pelatihan  yang  terbagi  menjadi  3  sesi,  sesi  tentang  pendidikan  karakter,  sesi tentang lingkungan hidup dan sesi tentang mitigasi bencana alam.
4 Pengeolahan pupuk kompos
Kegiatan  pengolahan  pupuk  kompos  dilakukan  di  ekstrakulikuler biologi terapan yang kurang lebih diikuti oleh 40 murid. Kegitan pengolahan
pupuk  kompos  tidak  menggunakan  sampah  kering  yang  ada  di  sekolah melainkan  membeli  limbah  sayuran  bekas  yang  ada  dipasar.  Limbah
tersebutlah yang diolah. Menurut ibu DN menyatakan “kalau  cuma  pakai  limbah  dari  sekolah  seperti  daun  kering  masih
kurang  jadi  kita  beli  limbah  sayuran.  Nanti  kalau  masih  kurang  baru  kita campur dengan sampah kering yang ada disekolah” 31 juli 2015
Hasil  kompos  olahan  dari  para  siswa  yang  didampingi  guru  tersebut
kemudian  dikemas  dalam  kemasan  1  kg  yang  diberi  logo  kemudian  dijual. Ada  beberapa  yang  dikemas  dalam  ukuran  kecil  kemudian  dijual  langsung
oleh para siswa sebagai  nilai kewirausahaan. Hasil penjualan pupuk tersebut dijadikan  modal  untuk  pembuatan  pupuk  selanjutnya  ketika  ektrakulikuler
94
tersebut  sampai  dalam  tahun  ajaran  berikutnya  uang  yang  tersisa  kemudian diberikan  kepada  sekolah  dan  tidak  lagi  dikelola  oleh  siswa.  Hasil  kompos
ada juga yang disimpan oleh sekolah sebagai bukti jika ada akreditasi. 5
Simulasi bencana alam SMA  N  2  Klaten  mengadakan  simulasi  dengan  bekerja  sama  dengan
BPBD.  Simulasi  tersebut  diadakan  setahun  sekali  yang  melibatkan  seluruh siswa.  Segala  persiapan  yang  dibutuhkan  terkait  pelaksanaan  simulasi
disediakan langsung oleh BPBD.Bencana yang sering dilakukan simulasinya seperti  gempa  bumi  dan  gunung  meletus  karena  2  bencana  tersebut  dirasa
paling sering dialami di kota Klaten. Beberapa  waktu  yang  lalu,  SMA  N  2  klaten  dan  BPBD  kab.  Klaten
mengadakan  pelatihan  simulasi  yang  langsung  diadakan  di  daerah  Gunung Merapi  dengan  tujuan  agar  siswa  mendapat  gambaran  secara  langsung  dari
keadaan  di  alam.  Untuk  siswa  yang  ikut  kegiatan  ini  hanya  30  anak  yang dipilih langsung oleh guru
Kegiatan  yang  diadakan  sekolah  sebelumnya  disampaikan oleh guru lewat sentral pengumuman sekolah dan juga disampaikan oleh wali
kelas.  Beberapa  kegiatan  menurut  siswa  sudah  berjalan  dengan  baik  seperti yang dungkapkan oleh saudara DK
“Menurut  saya,  saya  setuju  dengan  program-program  yang  sudah berjalam  tersebut  karena  bermanfaat  bagi  seluruh  warga  sekolah.  Kegiatan
yang  dilaksanaka n  sekolah  juga  sudah  berjalan  dengan  baik  dan  optiamal.”
29 Juli 2015 Dari  beberapa  siswa  juga  menyatakan  bahwa  kegiatan  yang  dilakukan
oleh sekolah memberikan manfaat yang positif untuk siswa.
95
4. Komponen produk pelaksanaan program SWALIBA di SMA N 2 Klaten