Tujuan dan sasaran program SWALIBA Kurikulum

40 4 Arahan Pengembangan Konten Bahan Ajar dan Bahan Uji PSB-SMA Tahun 2010, Direktorat Jendral Manajemen Dikdasmen dalam surat nomor 1382C.C4.2LK2010

2. Tujuan dan sasaran program SWALIBA

Menurut Suratman dan Agung Satriyo 2011:13 tujuan dari pembentukan SWALIBA antara lain: a. Untuk menyelenggarakan pengelolaan yang berbasis pada pengetahuan lingkungan hidup dan bencana alam, b. Untuk menjadikan sekolah sebagai sumber atau laboratorium pendidikan lingkungan hidup serta mitigasi bencana, c. Menjadikan guru dan siswa sebagai agen perubahan dalam masyarakat yang tanggap dan peduli lingkungan. Sasaran pelaksanaan sekolah dengan predikat SWALIBA menurut Suratman dan Agung Satriyo 2011:14 yaitu: a. Sekolah Dasar SD di setiap kabupatenkota disemua provinsi b. Sekolah Menengah Pertama SMP setiap kabupatenkota disemua provinsi c. Sekolah Menengah Atas SMA setiap kabupatenkota disemua provinsi d. Perguruan Tinggi yang terdapat FakultasJurusan Geografi di seluruh Indonesia. Khusus sasaran Perguruan Tinggi, program ini disebut Klinik Lingkungan dan Mitigasi Bencana KLMB Salah satu sekolah yang memiliki program SWALIBA adalah SMA N 2 Klaten. Sejak 28 juni 2011 SMA N 2 Klaten menyulap lingkungan sekolah yang 41 terdahulu menjadi sekolah yang peduli dengan lingkungan hidup. Tidak hanya dari segi fisik melainkan dari segi pembelajatan juga terdapat mata pelajaran tentang pendidikan lingkungan.

3. Kurikulum

Dalam Undang-Undanga No. 19 tahun 2005 tentang Standart Pendidikan Nasional dijelaskan kurikulum adalah seperanagkat rencana dan pengatur mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dari undang-undang tersebut menjelaskan bahwa kurikulum merupakan komponen yang penting dalam suatu program terkait pembelajaran Menurut Suratman dan Agung Satriyo 2011:16 menjelaskan bahwa ruang lingkup dari rancangan SWALIBA di sekolah yaitu menambah kurikulum baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Untuk kurikulum dalam intrakurikuler dapat memaksimalkan pengajaran dalam mata pelajaran geografi maupun menambah mata pelajaran muatan lokal yang berberbasis pendidikan lingkungan maupun kebencanaan. Sedangkan untuk ekstrakurikuler dapat dilaksanakan kegiatan diluar jam belajar sekolah yang selaras dengan tujuan terselanggaranya sekolah dengan predikat SWALIBA. Selain menambah kurikulum. Dijelaskan juga oleh Suratman dan Agung Satriyo 2011:16 bahwa perlu dilakukan perubahan pada metode pembelajaran dari konvensional menjadi kontektual sehingga dapat mengetahui dan mengerti sejauh mana siswa didik 42 memahami berbagai permasalahan yang terkait lingkungan dan kebencanaan di daerahnya sendiri

4. Sarana Prasarana