29
rasional serta bertanggung jawab tentang pengaruh timbal balik antara penduduk dengan lingkungan hidup dalam berbagai aspek kehidupan manusia.
3. Tujuan pendidikan lingkungan hidup
Dalam Konferensi Tbilisi 1977 lebih lanjut merincikan tujuan yang ingin dicapai dalam penyelenggaraan pendidikan lingkungan hidup meliputi:
a. Pengetahuan, agar para peserta didik mengetahui secara jelas apa yang
dimaksud dengan lingkungan hidup dan segala permasalahan dalam lingkungan hidup,
b. Sikap, agar peserta didik memahami dan mengerti dalam bersikap untuk
lingkungan hidup dan memiliki kesadaran untuk berpartisipasi langsung memperbaiki dan melindungi lingkungan hidup,
c. Kepedulian, untuk menanamkan rasa peduli dan sensitivitas peserta didik
dengan keadaan lingkungan hidup dan segala permasalahannya, d.
Ketrampilan, untuk mengajarkan peserta didik memperoleh ketrampilan dalam mengidentifikasi, menyelidiki dan memecahkan masalah tentang
lingkungan hidup, e.
Partisipasi, untuk secara langsung memberi kesempatan pada peserta didik menangani masalah-masalah tentang lingkungan hidup.
Menurut Maftuchah Yusuf dalam Syukri Hamzah 2012:49 tujuan pokok yang akan dicapai dalam pendidikan lingkungan hidup antara lain, 1
membantu anak didik untuk menambah pemahaman tentang lingkungan hidup yang pada akhirnya membuat anak didik untuk bisa peduli, menjaga,
melestarikan, serta bertanggung jawab dengan lingkungan hidup, 2 memupuk
30
keinginan dan ketrampilan untuk melestrikan lingkungan hidup agar tercipta sistem kehidupan bersama dimana manusia memiliki keinginan yang besar untuk
melestarikan lingkungan hidup dengan bekerja secara rukun dan aman. Dari penjelasan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan
pendidikan lingkungan hidup untuk menambah pengetahuan dan kepedulian siswa tentang lingkungan hidup sehingga siswa memiliki ketrampilan dan ikut
berpartisipasi dalam masalah-masalah lingkungan hidup.
4. Kurikulum pendidikan lingkungan hidup
Dijelaskan oleh Syukri Hamzah 2012:4 kurikulum dalam pendidikan lingkungan hidup setidaknya mengandung unsur sebagai berikut:
a. Unsur empirik, dalam unsur ini dijelaskan bahwa peserta didik diberi
kebebasan untuk secara langsung berinteraksi dengan keadaan lingkungan disekitarnya baik untuk mengamati, memahami, dan
menganalisis seluruh fenomena dan sumber daya yang ada dan di temukan di lingkungan sekitarnya.
b. Unsur Kepedulian, yaitu dengan memberikan arahan pada peserta didik
untuk memahami bahwa semua yang ada di lingkungan tersebut saling berinteraksi dan mempengaruhi satu dengan lainnya sehingga akan
timbul suatu kesadaran bahwa lingkungan adalah sesuatu yang kompleks. c.
Unsur estetik, dalam unsur ini peserta didik diberikan pemahaman bahwa lingkungan tidak hanya memberikan keuntungan secara fisik tetapi juga
dapat memenuhi kebutuhan non-fisik seperti pemandangan yang indah
31
dan asri yang memberi rasa nyaman dan tenang serta menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadapan keadaan lingkungan sekitar.
d. Unsur sosial, yang dimaksud unsur sosial adalah yang mencakup tentang
kehidupan sosial, budaya dan ekonomi masyarakat. Peserta didik diberi kesempatan untuk mengamati keadaan masyarakat dan intraksinya
terhadap lingkungan dan kebudayaan sekitar yang berkaitan dengan pengelolaan dan dampak yang ditimbulkan.
Pada dasarnya penyelenggaraan pendidikan lingkungan hidup untuk memberikan wawasan tentang apa yang dimaksud dengan lingkungan hidup dan
keadaan lingkungan hidup yang ada kepada peserta didik. Selain itu juga untuk mengajarkan bagaimana untuk mengatasi masalah terkait lingkungan hidup
sehingga bisa membentuk peserta didik memiliki jiwa yang bertanggung jawab dengan keadaan lingkungan hidup
C. Mitigasi Bencana Alam