50
Peneliti memilih sekolah tersebut karena SMA N 2 Klaten sebagai sekolah pertama yang diberikan predikat SWALIBA oleh Ikatan Geografi
Indonesia. Penelitian ini akan meneliti tentang evaluasi program SWALIBA di SMA N 2 Klaten secara menyeluruh mulai dari komponen context, komponen
input, komponen process, komponen Product. Penelitian diperkirakan mulai dilakukan dari pertengahan Juni hingga peneliti sudah memperoleh data yang
diperlukan.
C. Subyek Penelitian
Dalam penelitian ini subyek penelitian yang diperlukan sebagai pemberi keterangan atau penjelasan data penelitian yang merupakan orang-orang yang
terlibat langsung dalam pelaksanaan program SWALIBA adalah 1.
Kepala Sekolah, 2.
Tim Swaliba, yang dibentuk sebagai penanggungjawab terkait semua kegiatan yang berhubungan dengan program SWALIBA,
3. Guru dan Karyawan
4. Peserta Didik
D. Objek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian evaluasi menggunakan model CIPP terdiri dari kompoen konteks, input, proses dan output
dalam pelaksanaan program sekolah berpredikat Swaliba. Peneliti menggunakan
51
model CIPP untuk mengetahui secara rinci berjalannya program dilihat dari komponen-komponen pendukung teraksananya program SWALIBA
Komponen konteks terdiri dari analisis kebutuhan, tujuan pelaksanaan program dan indikator ketercapaian program. Komponen input meliputi sumber
daya manusia, sarana prasarana dan kurikulum. Kemudian komponen proses ditinju dari pelaksanaan program. Terakhir komponen output meliputi sikap dan
pengetahuan siswa tentang lingkungan hidup dan mitagasi bencana alam.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya:
1. Observasi
Menurut Djunaidi Ghony dan Fauzan Almanshur 2012:165, metode observasi merupakan sebuah teknik pengumpulan data yang mengharuskan
peneliti turun ke lapangan mengamati hal-hal yang berkaitan dengan ruang, tempat, pelaku, kegiatan, benda-benda, waktu, peristiwa, tujuan, dan perasaaan.
Pada teknik ini, peneliti menggunakan observasi partisipatif mengamati secara langsung dan menyeluruh kegiatan yang ada di lingkungan SMA N 2
Klaten yang terkait dengan kegitan SWALIBA di sekolah tersebut. Pengamatan baik dari aktivitas siswa, guru, dan semua warga di dalam sekolah.
2. Wawancara
Menurut Sugiyono 2012:316, wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan untuk data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan
52
untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti hal-hal dari responden yang lebih mendalam.
Dalam penelitian ini dilakukan wawancara mendalam dengan melakukan wawancara secara berkali-kali dan membutuhkan waktu yang lama agar
memperoleh informasi secara lengkap dan rinci mengenai komponen konteks, input, proses, output dan hasil dalam pelaksanaan program SWALIBA di SMA N
2 Klaten untuk mengevaluasi program SWALIBA. Jenis wawancara yang akan digunakan adalah wawancara tersetruktur yaitu wawancara yang sudah tersusun
format pertanyaannya secara sistematis dan lengkap berdasarkan atas masalah dalam rancangan penelitian.
3. Studi Dokumen.
Menurut Samiaji Sarosa 2012:61, studi dokumen berguna jika peneliti ingin memperoleh informasi mengenai suatu peristiwa tetapi mengalami kesulitan
mewawancarai langsung pelaka. Dalam penelitian ini studi dokumen dilakukan dalam bentuk hardcopy
dan softcopy. Dokumen hardcopy seperti dokumen resmi dan dokumen pribadi. Dokumen resmi berupa undang-undang, surat penting, laporan rapat,
pengumuman, aturan suatu lembaga sedangkan dokumen pribadi bisa berupa surat pribadi dan otobiografi. Untuk dokumen softcopy berupa foto. blog dan halaman
web
53
F. Instrumen Penelitian