52
dipinjamkan selain dari obligasi rekapitalisasi. Menurut Joko Retnadi 2006: 18, NPL yang tinggi akan berakibat pada menurunnya pendapatan
bunga yang akan diterima bank, bahkan jika terjadi kredit macet akan berdampak pada timbulnya kerugian bank.
9. Loan to Deposit Ratio LDR
Likuiditas merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi atau membayar kewajibannya
simpanan masyarakat yang harus segera dipenuhi. Perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban keuangannya dengan tepat waktu berarti
bank tersebut dalam keadaan likuid. Dalam dunia perbankan rasio likuiditas dapat diketahui dengan Loan to Deposit Ratio yang selanjutnya
disingkat LDR. LDR adalah rasio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan bank
dengan dana yang diterima oleh bank Lukman Dendawijaya, 2003:118. Rasio LDR merupakan rasio kredit yang diberikan tidak termasuk kredit
kepada bank lain terhadap dana pihak ketiga yang diterima oleh bank yang bersangkutan berupa giro, tabungan, dan deposito dalam Rupiah dan
valuta asing tidak termasuk dana antar bank. Besarnya LDR akan berpengaruh terhadap laba melalui penciptaan kredit. LDR yang tinggi
mengindikasikan adanya penanaman dana dari pihak ketiga yang besar ke dalam bentuk kredit. Kredit yang besar akan meningkatkan laba.
Pertumbuhan likuiditas berlawanan arah dengan pertumbuhan laba yaitu jika pertumbuhan likuiditas menunjukkan adanya peningkatan dana yang
53
menganggur dapat menyebabkan pertumbuhan laba satu tahun kedepan akan menurun. Meskipun tingginya angka LDR dapat berpotensi
menaikkan laba bank, namun hal itu tetap harus diiringi dengan sikap hati-hati dalam penyaluran kredit agar kelak tidak menimbulkan
permasalahan kredit macet yang justru akan dapat menurunkan laba bank Iswi Hariyani, 2010: 56
– 57. Berdasarkan SE BI No.1330DPNP tanggal 16 Desember 2011 perhitungan LDR dapat dirumuskan sebagai
berikut: LDR =
K D
P K
x 100 Berdasarkan SE BI No.1541DKMP tanggal 1 Oktober 2013, batas
bawah yang ditentukan BI untuk LDR adalah sebesar 78 dan batas atas yang dapat ditoleransi sebesar 100. Makna batas bawah sebesar 78
adalah jika bank umum menyalurkan kredit di bawah angka tersebut maka bank dianggap masih kurang efisien dalam penyaluran kredit. Namun
apabila jumlah penyaluran kredit melewati batas atas yakni 100, maka bank tersebut dianggap terlalu agresif sehingga dapat meningkatkan
eksposur risiko yang dihadapi. Oleh karena itu, angka LDR bank harus dijaga di kisaran ideal yang sudah ditetapkan.
10. Produk Domestik Bruto PDB