25
2.4.1. Price Earnings Ratio
Menurut Darmadji, 2006:198 “price earning ratio PE Ratio menggambarkan apresiasi pasar terhadap kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba. PER dihitung dalam satuan kali”. Misalnya, jika suatu saham memiliki PER sebesar 10 kali, berarti pasar menghargai 10 kali atas kemampuan
perusahaan menghasilkan laba. Bagi investor, semakin kecil PER suatu saham, semakin bagus, karena saham tersebut termasuk dalam kategori murah.
Selain itu, price earning ratio ini menunjukkan berapa besar investor menilai harga dari saham terhadap kelipatan dari earnings. Bagi investor semakin
tinggi rasio harga terhadap laba price earning ratio maka pertumbuhan laba yang diharapkan juga akan mengalami kenaikan. Dengan demikian, rasio harga
terhadap laba adalah perbandingan antara harga pasar per lembar saham market price per share
dengan earning per share laba per lembar saham. Misalnya nilai PE Ratio adalah lima, maka ini menunjukkan bahwa harga saham
perusahaan merupakan kelipatan dari lima kali earnings perusahaan tersebut. Misalnya earnings yang digunakan adalah earnings tahunan dan semua earnings
dibagikan dalam bentuk dividen, maka nilai PE Ratio sebesar lima juga menunjukkan lama investasi pembelian saham akan kembali selama lima tahun.
Rumus PE Ratio dapat djelaskan sebagai berikut :
dimana :
Universitas Sumatera Utara
26 D
1
E
1
= rasio pembayaran dividen terhadap earnings disebut dividend payout ratio
k = tingkat keuntungan yang diharapkan
g = tingkat pertumbuhan dividen normal
Rumus di atas menunjukkan faktor-faktor yang menentukan besarnya PE Ratio , yaitu:
1. PE Ratio berhubungan positif dengan rasio pembayaran dividen terhadap
earnings dividend payout ratio.
2. PE Ratio berhubungan negatif dengan tingkat pengembalian atau
keuntungan yang diharapkan. 3.
PE Ratio berhubungan positif dengan tingkat pertumbuhan dividen.
2.4.2. Price Book Value Ratio
Menurut Darmadji, 2006:199 “Price book value ratio menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham suatu perusahaan. Semakin
tinggi rasio ini, maka pasar semakin percaya akan prospek perusahaan tersebut”. Semakin rendah PBV Ratio suatu saham, maka semakin besar kemungkinan
saham tersebut masuk dalam kategori saham yang undervalued, yang disebabkan oleh turunnya harga saham yang berakibat pada nilai buku lebih lebih tinggi dari
harga sahamnya. Menariknya, price book value ratio ini juga memberikan sinyal kepada
investor apakah harga yang dibayarinvestasikan kepada perusahaan tersebut terlalu tinggi atau tidak jika diasumsikan perusahaan tiba-tiba bangkrut bankrupt
immediately . Karena jika perusahaan bangkrut, maka kewajiban utamanya
Universitas Sumatera Utara
27 membayar hutang terlebih dahulu, baru sisa aset kalau ada dibagikan kepada
para pemegang saham. Ada kelemahan rasio keuangan ini, dimana nilai ekuitas dipengaruhi langsung oleh saldo laba perusahaan yang diakumulasi dari labarugi
pada income statement. Jadi konsep utama price book value ratio adalah kapitalisasi pasar dibagi
oleh nilai buku. Nilai buku dengan basis seluruh perusahaan atau persahamnya saja. Rasio ini membandingkan nilai pasar terhadap nilai perusahaan berdasarkan
laporan keuangan financial statements. Maka dapat diartikan bahwa semakin tinggi nilai price book value ratio suatu saham mengindikasikan persepsi pasar
yang berlebihan terhadap nilai perusahaan dan sebaliknya jika price book value ratio
rendah maka diartikan sebagai sinyal good investment opportunity dalam jangka panjang.
Rumus price book value ratio dapat dijelaskan sebagai berikut :
2.5. Strategi Berinvestasi di Bursa Efek