13 Hal tersebut dilakukan otoritas bursa jika: suatu saham mengalami
lonjakan harga yang luar biasa, suatu perusahaan dipailitkan oleh kreditornya, atau berbagai kondisi lain yang mengharuskan Otoritas Bursa
menghentikan perdagangan saham tersebut untuk sementara sampai perusahaan yang bersangkutan memberikan konfimasi atau kejelasan
informasi lainnya, hingga informasi yang belum jelas tersebut tidak menjadi ajang spekulasi. Jika telah didapatkan suatu informasi yang jelas,
maka suspensi atas saham tersebut dapat dicabut oleh Bursa atau saham tersebut dapat diperdagangkan kembali seperti semula Darmadji,
2006:15.
2.1.1. Jenis Saham
Menurut Darmadji, 2006:7-9 saham yang dikenal sehari-hari merupakan saham biasa common stock. Ada beberapa sudut pandang untuk membedakan
saham, yaitu:
2.1.1.1. Ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih atau klaim:
a. Saham Biasa common stock, adalah surat saham yang menempatkan
pemiliknya pada posisi paling junior dalam pembagian dividen dan hak atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut dilikuidasi.
Saham biasa mempunyai beberapa karakteristik, antara lain: 1.
Dividen dibayarkan sepanjang perusahaan memperoleh laba. 2.
Memiliki hak suara dalam rapat umum pemegang saham satu saham satu suara atau one share one vote.
3. Memiliki hak terakhir junior dalam hal pembagian kekayaan perusahaan
jika perusahaan tersebut dilikuidasi dibubarkan setelah semua kewajiban perusahaan dilunasi.
4. Memiliki tanggung jawab terbatas terhadap klaim pihak lain sebesar
proporsi sahamnya. 5.
Hak untuk memiliki saham baru yang diterbitkan oleh perusahaan terlebih dahulu preemptive right.
b. Saham Preferen prefered stock, yaitu saham yang memiliki karakteristik
gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap seperti bunga obligasi, tetapi juga bisa tidak
mendatangkan hasil seperti yang dikehendaki investor.
Saham preferen mempunyai beberapa karakteristik, antara lain :
Universitas Sumatera Utara
14 1.
Memiliki hak lebih dahulu memperoleh dividen. 2.
Memiliki hak pembayaran maksimum sebesar nilai nominal saham lebih dahulu setelah kreditor, apabila perusahaan tersebut dilikuidasi
dibubarkan. 3.
Kemungkinan dapat memperoleh tambahan dari pembagian laba perusahaan di samping penghasilan yang diterima secara tetap.
4. Dalam hal perusahaan dilikuidasi, memiliki hak memperoleh pembagian
kekayaan perusahaan di atas pemegang saham biasa setelah semua kewajiban perusahaan dilunasi.
Saham preferen serupa dengan saham biasa karena dua hal, yaitu i mewakili kepemilikan ekuitas dan diterbitkan tanpa tanggal jatuh tempo
yang tertulis di atas lembaran saham tersebut; ii membayar dividen. Persamaan antara saham preferen dengan obligasi terletak pada tiga hal: i
ada klaim atas laba dan aktiva sebelumnya; ii dividennya tetap selama masa berlaku hidup dari saham; dan iii memiliki hak tebus serta dapat
dipertukarkan convertible dengan saham biasa. Oleh karena saham preferen diperdagangkan berdasarkan hasil yang ditawarkan kepada
investor, maka secara praktis saham preferen dipandang sebagai surat berharga dengan pendapatan tetap dan karena itu akan bersaing dengan
obligasi di pasar Darmadji, 2006:7.
2.1.1.2. Dilihat dari cara peralihannya saham dapat dibedakan atas: