45 for Corporate Governance in Indonesia
dan Best for Disclosure and transparency
. Dalam menyediakan solusi keuangan yang menyeluruh bagi perusahaan
swasta maupun milik negara, komersial, usaha kecil dan mikro serta nasabah consumer
, Bank Mandiri didukung oleh anak perusahaan yang bergerak di bidang investment banking, sekuritas, pembiayaan konsumen, pengelolaan
properti, perbankan syariah serta bancassurance sebagai berikut :
Tabel 4.1 Anak Perusahaan PT Bank Mandiri, Tbk
Nama Anak Perusahaan Jenis Usaha
Kedudukan Persentase
Kepemilika n
Bank Mandiri Europe Limited
Perbankan London
100 Mandiri
International Remittance MIR
Layanan Remittance
Kuala Lumpur
100 PT Bank Syariah Mandiri BSM
Perbankan Syariah Jakarta
99,99 PT Mandiri Investasi
Manajer Investasi Jakarta
99,9 PT Mandiri Sekuritas
Sekuritas Jakarta 95,69
PT Mandiri AXA General Insurance Asuransi Umum
Jakarta 60
PT Bank Sinar Harapan Bali BSHB Perbankan
Denpasar 81,46
PT Mandiri Tunas Finance MTF Pembiayaan
otomotif Jakarta
51 PT AXA Mandiri Financial Services
Asuransi Jiwa Jakarta
51
Sumber : www.bankmandiri.co.id
4.1.2. PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk
Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia BRI didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama Hulp-en Spaarbank
der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik
Kaum Priyayi yang berkebangsaan Indonesia pribumi. Berdiri tanggal 16
Universitas Sumatera Utara
46 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran Bank Rakyat
Indonesia. Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah
No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa Bank Rakyat Indonesia adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia. Karena adanya situasi
perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan Bank Rakyat Indonesia sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali
setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No. 41 tahun 1960
dibentuk Bank Koperasi Tani dan Nelayan BKTN yang merupakan peleburan dari Bank Rakyat Indonesia, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche
Maatschappij NHM. Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden Penpres No.
9 tahun 1965, BKTN diintergrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan.
Setelah berjalan selama satu bulan keluar Penpres No. 17 tahun 1965 tentang pembentukan Bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam
ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan eks BKTN diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural,
sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang Ekspor Impor Exim.
Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang Undang-undang Pokok Perbankan dan Undang-undang No. 13 tahun 1968 tentang Undang-
undang Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia
Universitas Sumatera Utara
47 sebagai Bank Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rular dan
Ekspor Impor dipisahkan masing-masing menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya, berdasarkan Undang-
undang No. 21 tahun 1968 menetapkan kembali tugas-tugas pokok Bank Rakyat Indonesia sebagai Bank Umum.
Sejak tanggal 29 April 1992, berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 21 Tahun 1992, bentuk badan hukum Bank Rakyat Indonesia
diubah menjadi Perusahaan Perseroan Persero. Pada tanggal 31 Oktober 2003, Bank Rakyat Indonesia telah menyampaikan pernyataan pendaftaran sehubungan
dengan Penawaran Umum Perdana Saham Initial Public Offering yang selanjutnya disebut “IPO”. Melalui Menteri Badan Usaha Milik Negara
BUMN disetujui untuk melakukan penawaran umum saham perdana sebesar 3.811.765.000 lembar saham biasa Bank Rakyat Indonesia bersamaan dengan
opsi pemesanan lebih dan opsi penjatahan lebih. Penawaran umum saham perdana Bank Rakyat Indonesia meliputi 3.811.765.000 lembar saham dengan
nilai nominal Rp 500 Rupiah penuh per lembar saham dengan harga jual Rp 875 Rupiah penuh per lembar saham. Selanjutnya, opsi pemesanan lebih
sejumlah 381.176.000 lembar saham dan opsi penjatahan lebih sejumlah 571.764.000 lembar saham masing-masing dengan harga Rp 875 Rupiah penuh
setiap lembar saham telah dilaksanakan masing-masing pada tanggal 10 November 2003 dan 3 Desember 2003. Setelah IPO Bank Rakyat Indonesia dan
opsi pemesanan lebih dan opsi penjatahan lebih dilaksanakan oleh Penjamin Pelaksana Emisi, Negara Republik Indonesia memiliki 59,50 saham di Bank
Universitas Sumatera Utara
48 Rakyat Indonesia. Saham yang ditawarkan tersebut mulai diperdagangkan di
Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya sekarang Bursa Efek Indonesia pada tanggal 10 November 2003 dan pada saat yang bersamaan seluruh saham
Bank Rakyat Indonesia juga dicatatkan. Berdasarkan akta No. 51 tanggal 26 Mei 2008 telah dilakukan perubahan
terhadap Anggaran Dasar Bank Rakyat Indonesia, antara lain untuk penyesuaian dengan ketentuan Undang-undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007
tentang “Perseroan Terbatas” dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan “Bapepam-LK” No. IX J.I tentang “Pokok-pokok
Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik”, yang telah mendapatkan persetujuan dari
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-48353.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 6 Agustus 2008 dan
telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 68, Tambahan No. 23079 tanggal 25 Agustus 2009. Selanjutnya, Anggaran Dasar Bank Rakyat
Indonesia telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir dilakukan sebagai tindak lanjut atas pelaksanaan program Management Stock
Option Plan MSOP berdasarkan jumlah lembar opsi saham yang telah
dieksekusi dan persetujuan pemecahan nilai nominal saham stock split dari Rp 500 nilai penuh per saham menjadi Rp 250 nilai penuh per saham, sesuai
dengan akta No. 38 tanggal 24 November 2010. Berdasarkan pasal 3 Anggaran Dasar Bank Rakyat Indonesia yang terakhir, ruang lingkup kegiatan Bank Rakyat
Indonesia adalah turut melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program
Universitas Sumatera Utara
49 pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya,
khususnya dengan melakukan usaha di bidang perbankan sesuai dengan undang- undang dan peraturan yang berlaku, termasuk melakukan kegiatan operasi sesuai
dengan prinsip syariah. Seiring dengan perkembangan dunia perbankan yang semakin pesat maka
sampai saat ini Bank Rakyat Indonesia mempunyai 18 delapan belas kantor wilayah, 14 empat belas kantor inspeksi, 409 empat ratus sembilan kantor
cabang dalam negeri, 1 satu kantor cabang khusus, 3 tiga kantor cabangkantor perwakilan di luar negeri, 470 empat ratus tujuh puluh kantor
cabang pembantu , 822 delapan ratus dua puluh dua kantor kas, 4.649 empat ratus enam puluh empat sembilan Bank Rakyat Indonesia unit, 617 enam ratus
tujuh belas teras. Bank Rakyat Indonesia juga memiliki 3 tiga anak perusahaan yaitu masing-masingnya bergerak di bidang perbankan syariah, layanan
remittance , dan perbankan konvensional, diantaranya sebagai berikut :
Tabel 4.2 Anak Perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk
Nama Anak Perusahaan Jenis Usaha
Kedudukan Persentase
Kepemilika n
PT Bank BRISyariah Perbankan Syariah
Jakarta 100 BRI Remittance
Layanan Remittance
Hong Kong 100
PT Bank BRI AGRO Perbankan
Jakarta 88,65
Sumber : www.bankbri.co.id
Universitas Sumatera Utara
50
4.2. Analisis Deskriptif 4.2.1. Harga Saham