Model Tanpa Petumbuhan zero growth model Model Pertumbuhan Konstan Constan Growth Model Model Pertumbuhan Berganda atau Supernormal multiple growth model

22 Penilaian harga wajar saham dengan menggunakan pendekatan dividen ini dapat dibedakan menjadi :

2.3.2.1. Model Tanpa Petumbuhan zero growth model

Fahmi, 2012:102 “Zero growth model atau yang lebih banyak investor menyebutnya model tidak bertumbuh. Kondisi Zero growth model merupakan kondisi yang harus hati-hati untuk dipahami oleh pihak investor karena bagi investor, naik turun, dan konstannya saham di pasar akan memberikan sinyal positif dan negative”. Model ini berasumsi bahwa dividen yang dibayarkan perusahaan tidak akan mengalami pertumbuhan. Dengan kata lain, jumlah dividen yang dibayarkan akan tetap sama dari waktu ke waktu. Jika perusahaan membayar dividen secara konstan yang nilainya sama dari waktu ke waktu, yaitu sebesar D, maka nilai intrinsik harga saham menjadi : ∗ 1 1 ⋯ 1 dan dapat disederhanakan menjadi : ∗ D = Dividen yang akan diterima dalam jumlah konstan selama periode pembayaran dividen dimasa datang. k = Tingkat return yang diisyaratkan. Universitas Sumatera Utara 23

2.3.2.2. Model Pertumbuhan Konstan Constan Growth Model

Fahmi, 2012:103 “Model ini dipakai untuk menentukan nilai saham, jika dividen yang akan dibayarkan mengalami pertumbuhan secara konstan selama waktu tak terbatas. Jika dividen periode awal adalah D 0, maka dividen periode kesatu adalah D 1+g dan periode kedua adalah D 1+g 1+g atau D 1+g 2 dan seterusnya”. Untuk kasus pembayaran dividen yang bertumbuh secara konstan ini, rumus nilai intrinsik saham menjadi : ∗ 1 1 1 1 … 1 1 Rumus ini disederhanakan menjadi : ∗ 1 P o = nilai intrinsik atau nilai teoritis saham D = dividen yang diharapkan pada tahun n K = required rate of return yang dihasilkan melalui CAPM g = pertumbuhan dividen

2.3.2.3. Model Pertumbuhan Berganda atau Supernormal multiple growth model

Asumsi perusahaan akan membayarkan dividen secara konstan dalam kenyataannya kadangkala kurang tepat karena pada beberapa tahun awal selama masa pertumbuhan fantastis, perusahaan mungkin akan mampu membayarkan dividen dengan pertumbuhan di atas normal dan setelah melewati masa pertumbuhan fantastis di tahun awal tersebut, pertumbuhan tingkat dividen g Universitas Sumatera Utara 24 yang akan dibayarkan perusahaan mungkin akan menjadi lebih rendah dibanding masa sebelumnya dan selanjutnya akan bertumbuh secara tetap. Menurut Fatma, 2008:193 “Hal yang penting dalam model ini adalah proyeksi pertumbuhan supernormal selama periode tertentu. Dalam model penilaian surat berharga telah dijelaskan bagaimana model pertumbuhan tersebut”. ∗ 1 1 1 1 1 dimana : P o = harga intrinsik saham D = dividen saat ini g t = pertumbuhan dividen di atas normal g c = pertumbuhan dividen normal k = required rate of return n = periode pertumbuhan dividen di atas normal d n = dividen pertumbuhan normal

2.4. Relative Valuation Techniques

Dokumen yang terkait

Penilaian Harga Wajar Saham dengan Price Earning Ratio pada PT Bank Mandiri, Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk dan PT Bank Negara Indonesia, Tbk

1 65 83

Valuasi Harga Wajar Saham PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

2 26 77

PENGARUH KESEHATAN BANK TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA, Tbk.

0 13 1

Analisis Perbandingan Kinerja PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) dan PT. Bank Mandiri Tbk (Persero) 2008-2010.

0 0 19

PENJUALAN SAHAM MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA PADA PT BANK PERMATA TBK, PT BANK CENTRAL ASIA TBK, PT BANK INTERNASIONAL INDONESIA TBK, PT BANK NIAGA TBK, DAN PT BANK DANAMON INDONESIA TBK pp0332004

0 0 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Saham - Penilaian Harga Wajar Saham dengan Price Earning Ratio pada PT Bank Mandiri, Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk dan PT Bank Negara Indonesia, Tbk

0 0 22

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - Penilaian Harga Wajar Saham dengan Price Earning Ratio pada PT Bank Mandiri, Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk dan PT Bank Negara Indonesia, Tbk

0 0 7

Penilaian Harga Wajar Saham dengan Price Earning Ratio pada PT Bank Mandiri, Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk dan PT Bank Negara Indonesia, Tbk

0 0 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis - Penilaian Harga Wajar Saham dengan Relative Valuation Techniques PT. Bank Mandiri, Tbk dan PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk

0 0 25

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Penilaian Harga Wajar Saham dengan Relative Valuation Techniques PT. Bank Mandiri, Tbk dan PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk

0 0 9