31
BANK
Bank Mandiri
Harga Saham
Price Earning Ratio
Price Book Value Ratio
Bank Rakyat Indonesia
Harga Saham
Price Earning Ratio
Price Book Value Ratio
2.7. Kerangka Konseptual
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang dikemukakan, maka model kerangka konseptual dapat digambarkan pada Gambar 2.1 berikut ini:
Kerangka Konseptual Gambar 2.1
Dari kerangka konseptual di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian dilakukan untuk melihat perbedaan antara penilaian harga saham yang dinilai
dengan price earnings ratio dan price book value ratio dengan harga wajar sahamnya, yang pada penelitian ini objek penelitannya adalah pada sektor
perbankan, khususnya PT. Bank Mandiri, Tbk dan PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk. Dari masing-masing bank tersebut penulis akan mengumpulkan terlebih
dahulu harga saham yang sudah terjadi di pasar. Baik itu harga saham PT. Bank
Uji Beda
Universitas Sumatera Utara
32 Mandiri, Tbk BMRI dan juga pada harga saham PT. Bank Rakyat Indonesia,
Tbk BBRI. Setelah mendapatkan harga sahamnya, penulis akan menghitung nilai kewajaran saham perusahaan tersebut, untuk menilai apakah harga saham
kedua perusahaan tersebut dijual overvalued, undervalued, atau relative atas harga wajarnya. Dengan itu, penulis menggunakan dua metode penilaian yakni Price
Earning Ratio dan Price Book Value Ratio. Pendekatan Price Earning Ratio atau
disebut juga dengan pendekatan earning multiplier merupakan salah satu pendekatan yang lebih populer digunakan dalam analisis fundamental di kalangan
analis saham dan para praktisi. Pendekatan ini menggunakan nilai earnings untuk mengestimasi nilai intrinsik suatu saham.
Price Earning Ratio adalah cerminan dari sikap optimis pasar tentang
prospek pertumbuhan perusahaan. Menggunakan model diskonto dividen pertumbuhan yang konstan pada Price Earning Ratio untuk mendapatkan
gambaran yang lebih jelas. Dividen merupakan arus kas yang diperoleh investor sepanjang saham tersebut dipegang investor. Oleh karena itu, dividen sebagai arus
kas kepada investor dapat dipergunakan dalam penilaian saham. Price Earning Ratio
dapat digunakan sebagai dasar untuk menghitung prospek perusahaan serta sebagai ukuran relatif nilai saham perusahaan. Setelah
mengestimasi nilai intrinsik suatu saham dengan pendekatan Price Earning Ratio, investor dapat mengetahui perbandingan antara nilai intrinsik saham perusahaan
dengan harga sahamnya dan atas dasar perbandingan tersebut investor dapat mengetahui saham-saham mana yang murah, tepat nilainya dan mahal. Harga
saham yang lebih kecil dari nilai intrinsik menunjukkan bahwa saham tersebut
Universitas Sumatera Utara
33 undervalued
sehingga layak dibeli. Sedangkan, harga saham yang lebih besar dari nilai intrinsik menunjukkan bahwa saham tersebut overvalued sehingga layak
dijual. Selain itu, price book value ratio juga merupakan sebuah indikator penting
dalam investasi walaupun sebagian menganggap sudah kurang relevan lagi karena berbagai alasan. Namun price book value ratio ini merupakan rasio yang secara
luas dipakai diberbagai analisis sekuritas dunia. price book value ratio ini didefinisikan sebagai perbandingan nilai pasar suatu saham stock’s market value
terhadap nilai bukunya sendiri persaham. Perhitungannya dilakukan dengan membagi harga saham closing price pada kuartal tertentu dengan nilai buku
kuartal persahamnya. Beberapa pihak menyebutnya dengan “price-equity ratio”. Semakin rendah nilai PBV suatu saham maka saham tsb dikategorikan
undervalued yang mana sangat baik untuk investasi jangka panjang. Nilai rendah rasio ini harus disebabkan oleh rendahnya harga saham, sehingga harga saham
berada dibawah nilai bukunya atau nilai sebenarnya. Namun rendahnya nilai PBV ini juga dapat mengindikasikan menurunnya kualitas dan kinerja fundamental
emiten yang bersangkutan fundamentally wrong. Oleh karena itu, nilai PBV harus kita bandingkan juga dengan PBV sektor yang bersangkutan. Apabila
terlalu jauh perbedaannya dengan PBV industrinya maka sebaiknya perlu dianalisis lebih dalam lagi.
2.8. Hipotesis