Tabel 4.5 Uji Autokorelasi
Model Summary
b
Mode l
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin- Watson
1 .850
a
.722 .700
.31675 1.745
a. Predictors: Constant, lnDBH, lnDAK, lnPAD, lnDAU b. Dependent Variable: lnBM
Sumber: Hasil pengolahan SPSS, data diolah peneliti 2013
Hasil uji autokorelasi di atas menunjukkan nilai statistik Durbin-Watson D-W sebesar +1,745 atau -21,745+2.
Karena angka D-W diantara -2 sampai +2, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi baik positif
maupun negatif. Sehingga disimpulkan uji autokorelasi terpenuhi.
4.2.3. Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi linear berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen yaitu Pendapatan
Asli Daerah X
1
, Dana Alokasi Umum X
2
, Dana Alokasi Khusus X
3
, dan Dana Bagi Hasil X
4
dengan variabel dependen yaitu Belanja Modal Y. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui arah
hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif
atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen
Universitas Sumatera Utara
apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan.
Analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS 20.0 for Windows. Model
persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4 +
e
Dimana : Y
= Belanja Modal a
= Konstanta X
1
= Pendapatan Asli Daerah X
2
= Dana Alokasi Umum X
3
= Dana Alokasi Khusus X
4
= Dana Bagi Hasil Pajak dan Sumber Daya Alam b
1
- b
4
= Koefisien regresi e = Standard error
Hasil analisis regresi dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.6 Hasil Analisis Regresi
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF
1 Constant
5.513 1.848
2.983 .004
lnPAD .288
.071 .513
4.045 .000
.333 3.007
lnDAU -.222
.278 -.170
-.799 .428
.118 8.507
lnDAK .321
.097 .357
3.312 .002
.459 2.177
lnDBH .246
.123 .323
1.992 .052
.204 4.905
a. Dependent Variable: lnBM
Sumber: Hasil pengolahan SPSS, data diolah peneliti 2013
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan nilai-nilai koefisien di atas, persamaan regresi yang dapat disusun yaitu:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
lnBM = 5,513 + 0,288 lnPAD - 0,222 lnDAU + 0,321 lnDAK + 0.246 lnDBH_PSDA
Dimana : lnBM
: Logaritma Natural LN Realisasi Belanja Modal lnPAD
:
Logaritma Natural LN Realisasi Pendapatan Asli Daerah
lnDAU : Logaritma Natural LN Realisasi Dana Alokasi Umum lnDAK : Logaritma Natural LN Realisasi Dana Alokasi Khusus
lnDBH_PSDA : Logaritma Natural LN Realisasi Dana Bagi
Hasil Pajak dan Sumber Daya Alam Adapun interpretasi dari persamaan di atas adalah :
1. Konstanta a sebesar 5,513 menyatakan bahwa jika variabel independen dianggap konstan, maka belanja modal sebesar
5,513. 2. Koefisien lnPAD X
1
= 0,288. Ini menunjukkan apabila terjadi perubahan variabel Pendapatan Asli Daerah sebesar 1, akan
menaikkan belanja modal sebesar 0,288 atau 0,288 dengan asumsi variabel lainnya tetap atau sama dengan nol. Hal ini
menandakan bahwa antara Pendapatan Asli Daerah dengan belanja modal menunjukkan hubungan searah positif artinya
setiap kenaikan Pendapatan Asli Daerah akan diikuti oleh peningkatan anggaran belanja modal dan sebaliknya penurunan
Pendapatan Asli Daerah akan mengakibatkan penurunan anggaran belanja modal.
Universitas Sumatera Utara
3. Koefisien lnDAU X
2
= -0,222. Ini menunjukkan apabila terjadi perubahan variabel Dana Alokasi Umum sebesar 1, akan
menurunkan belanja modal sebesar 0,222 atau 0,222 dengan asumsi variabel lainnya tetap atau sama dengan nol. Hal ini
menandakan bahwa antara Dana Alokasi Umum dengan belanja modal menunjukkan hubungan tidak searah negatif artinya
setiap kenaikan Dana Alokasi Umum akan diikuti oleh penurunan anggaran belanja modal dan sebaliknya penurunan
Dana Alokasi Umum akan mengakibatkan peningkatan anggaran belanja modal,
4. Koefisien lnDAK X
3
= 0,321. Ini menunjukkan apabila terjadi perubahan variabel Dana Alokasi Khusus sebesar 1, akan
menaikkan belanja modal sebesar 0,321 atau 0,321 dengan
asumsi variabel lainnya tetap atau sama dengan nol. Hal ini menandakan bahwa antara Dana Alokasi Khusus dengan belanja
modal menunjukkan hubungan searah positif artinya setiap kenaikan Dana Alokasi Khusus akan diikuti oleh peningkatan
anggaran belanja modal dan sebaliknya penurunan Dana Alokasi Khusus akan mengakibatkan penurunan anggaran belanja modal.
5. Koefisien lnDBH_PSDA X
4
= 0,246. Ini menunjukkan apabila terjadi perubahan variabel Dana Bagi Hasil sebesar 1,
akan menaikkan belanja modal sebesar 0,246 atau 0,246 dengan asumsi variabel lainnya tetap atau sama dengan nol. Hal
Universitas Sumatera Utara
ini menandakan bahwa antara Dana Bagi Hasil dengan belanja modal menunjukkan hubungan searah positif artinya setiap
kenaikan Dana Bagi Hasil akan diikuti oleh peningkatan anggaran belanja modal dan sebaliknya penurunan Dana Bagi
Hasil akan mengakibatkan penurunan anggaran belanja modal.
4.2.4. Pengujian Hipotesis a. Uji parsial uji t statistik