2. Belanja Tidak langsung Belanja tidak langsung merupakan belanja yang dianggarkan tidak
terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan. Kelompok belanja tidak langsung dibagi menurut jenis belanja yang
terdiri dari belanja pegawai, belanja bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial.
2.1.7.1 Pengertian dan Klasifikasi Belanja Modal
Menurut Ulum 2005 : 205, “Belanja modal adalah pengeluaran anggaran untuk perolehan investasi permanen, aset tetap, dan aset lainnya
yang berwujud yang digunakan dalam menunjang kegiatan pemerintah pusatdaerah dan melayani masyarakat”. Klasifikasi belanja modal untuk
pemerintah pusatdaerah antara lain meliputi belanja perolehan investasi permanen dan belanja pembelian aset tetap.
Erlina 2012:169 mengemukakan bahwa belanja modal adalah pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap berwujud yang
memberikan manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Nilai aset tetap dalam belanja modal yaitu sebesar harga belibangun aset ditambah seluruh
belanja yang terkait dengan pengadaan aset sampai aset tersebut siap digunakan. Sehingga dengan kata lain, Belanja modal dilakukan dalam
rangka pembentukan modal yang sifatnya menambah aset tetapinventaris yang memberikan manfaat lebih dari satu periode akuntansi, termasuk
didalamnya adalah pengeluaran untuk biaya pemeliharaan yang sifatnya
Universitas Sumatera Utara
mempertahankan atau menambah masa manfaat, meningkatkan kapasitas dan kualitas aset.
Menurut Syaiful 2006 Belanja modal dikategorikan dalam 5 lima kategori utama yaitu:
a. Belanja Modal Tanah Belanja Modal Tanah adalah pengeluaranbiaya yang digunakan
untuk pengadaanpembeliaanpembebasan penyelesaian, balik nama dan sewa tanah, pengosongan, pengurugan, perataan,
pematangan tanah, pembuatan sertipikat, dan pengeluaran lainnya sehubungan dengan perolehan hak atas tanah dan sampai
tanah dimaksud dalam kondisi siap pakai.
b. Belanja Modal Peralatan dan Mesin Belanja Modal Peralatan dan Mesin adalah pengeluaranbiaya
yang digunakan untuk pengadaanpenambahanpenggantian, dan peningkatan kapasitas peralatan dan mesin serta inventaris kantor
yang memberikan manfaat lebih dari 12 dua belas bulan dan sampai peralatan dan mesin dimaksud dalam kondisi siap pakai.
c. Belanja Modal Gedung dan Bangunan Belanja Modal Gedung dan Bangunan adalah pengeluaran biaya
yang digunakan untuk pengadaan penambahan penggantian, dan termasuk pengeluaran untuk perencanaan, pengawasan dan
pengelolaan pembangunan gedung dan bangunan yang menambah kapasitas sampai gedung dan bangunan dimaksud
dalam kondisi siap pakai.
d. Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan adalah
pengeluaranbiaya yang digunakan untuk pengadaan
penambahan penggantian
peningkatan pembangunan pembuatan serta perawatan, dan termasuk pengeluaran untuk
perencanaan, pengawasan dan pengelolaan jalan irigasi dan jaringan yang menambah kapasitas sampai jalan irigasi dan
jaringan dimaksud dalam kondisi siap pakai.
e. Belanja Modal Fisik Lainnya Belanja Modal Fisik Lainnya adalah pengeluaranbiaya yang
digunakan untuk pengadaan
penambahan penggantian
peningkatan pembangunan pembuatan serta perawatan terhadap fisik lainnya yang tidak dapat dikategorikan ke dalam kriteria
belanja modal tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, dan jalan irigasi dan jaringan, termasuk dalam belanja ini adalah
belanja modal kontrak sewa beli, pembelian barang-barang kesenian, barang purbakala dan barang untuk museum, hewan
ternak dan tanaman, buku-buku, dan jurnal ilmiah.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1 Jenis Belanja Modal dan Komponen-komponennya
No Jenis Belanja Modal Komponen Biaya yang dimungkinkan di
dalam Belanja Modal
1. Belanja Modal Tanah a. Belanja Modal Pembebasan Tanah
b. Belanja Modal Pembayaran Honor Tim Tanah
c. Belanja Modal Pembuatan Sertifikat Tanah d. Belanja Modal Pengurugan dan Pematangan
Tanah e. Belanja Modal Biaya Pengukuran Tanah
f. Belanja Modal Perjalanan Pengadaan Tanah 2.
Belanja Modal Gedung dan
Bangunan a. Belanja Modal Bahan Baku Gedung dan
Bangunan b. Belanja Modal Upah Tenaga Kerja dan
Honor Pengelola Teknis Gedung dan bangunan
c. Belanja Modal Sewa Peralatan Gedung dan Bangunan
d. Belanja Modal Perencanaan dan Pengawasan Gedung dan Bangunan
e. Belanja Modal Perizinan Gedung dan Bangunan
f. Belanja Modal Pengosongan dan Pembongkaran Bangunan Lama
g. Gedung dan Bangunan h. Belanja Modal Honor Perjalanan Gedung
dan Bangunan 3.
Belanja Modal Peralatan dan Mesin
a. Belanja Modal Bahan Baku Peralatan dan Mesin
b. Belanja Modal Upah Tenaga Kerja dan Honor Pengelola Teknis
c. Peralatan dan Mesin d. Belanja Modal Sewa Peralatan, Peralatan dan
Mesin e. Belanja Modal Perencanaan dan Pengawasan
Peralatan dan Mesin f. Belanja Modal Perizinan Peralatan dan
Mesin g. Belanja Modal Pemasangan Peralatan dan
Mesin h. Belanja Modal Perjalanan Peralatan dan
Mesin
Universitas Sumatera Utara
4. Belanja Modal Jalan,
Irigasi, dan jaringan a. Belanja Modal Bahan Baku Jalan dan
Jembatan b. Belanja Modal Upah Tenaga Kerja dan
Honor Pengelola Tekhnis Jalan dan Jembatan c. Belanja Modal Sewa Peralatan Jalan dan
Jembatan d. Belanja Modal Perencanaan dan Pengawasan
Jalan dan Jembatan e. Belanja Modal Perizinan Jalan dan Jembatan
f. Belanja Modal Pengosongan dan Pembongkaran Bangunan Lama Jalan dan
Jembatan g. Belanja Modal Perjalanan Jalan dan
Jembatan h. Belanja Modal Bahan Baku Irigasi dan
Jaringan i. Belanja Modal Upah Tenaga Kerja dan
Honor Pengelola Teknis Irigasi dan Jaringan j. Belanja Modal Sewa Peralatan Irigasi dan
Jaringan k. Belanja Modal Perencanaan dan Pengawasan
Irigasi dan Jaringan l. Belanja Modal Perizinan Irigasi dan Jaringan
m. Belanja Modal Pengosongan dan Pembongkaran Bangunan Lama Irigasi dan
Jaringan n. Belanja Modal Perjalanan Irigasi dan
Jaringan 5.
Belanja Modal Fisik Lainnya
a. Belanja Modal Bahan Baku Fisik Lainnya b. Belanja Modal Upah Tenaga Kerja dan
Pengelola Teknis Fisik Lainnya c. Belanja Modal Sewa Peralatan Fisik Lainnya
d. Belanja Modal Perencanaan dan Pengawasan Fisik Lainnya
e. Belanja Modal Perizinan Fisik Lainnya f. Belanja Modal Jasa Konsultan Fisik Lainnya
Sumber : Syaiful 2006
Universitas Sumatera Utara
2.2. Tinjauan Penelitian Terdahulu