Gambaran Umum Kabupaten Kota Propinsi Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Kabupaten Kota Propinsi Sumatera Utara

Sumatera Utara adalah sebuah provinsi yang terletak di Pulau Sumatera yang beribukota Medan. Terletak antara 1 - 4 Lintang Utara, 98 - 100 Bujur Timur. Batas wilayah Sumatera Utaara adalah sebagai berikut: Utara : berbatasan dengan Provinsi Nangroe Aceh Darussalam Selatan : berbatasan dengan Sumatera Utara dan Riau Barat : berbatasan dengan Samudera Hindia Timur : berbatasan dengan Selat Malaka Berdasarkan letak dan kondisi alamnya, Sumatera Utara dibagi atas 3 kelompok wilayah, yaitu: 1. Pantai Barat Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Sibolga, dan Nias, 2. Dataran Tinggi Tapanuli Utara, Simalungun, Pematang Siantar, Karo, dan Dairi, 3. Pantai Timur Medan, Binjai, Langkat, Tebing Tinggi, Asahan, Tanjung Balai, dan Labuhan Batu. Daerahnya yang terdiri atas pantai dan dataran rendah di sebelah timur dan barat provinsi ini, dan dataran tinggi yang terdapat di dataran tinggi Karo, Toba dan Humbang. Gunung-gunungnya antara lain Sibayak, Sinabung, Martimbang, Sorik Marapi dan lain-lain. Kemudian sungai- sungainya adalah sungai Wampu, Batang Serangan, Deli, Asahan dan lain- lainnya. Dan kini provinsi ini lebih dikenal lagi dengan bendungan raksasa Universitas Sumatera Utara Asahan dengan air terjun Sigura-gura yang merupakan proyek besar pembangkit tenaga listrik. Pada tahun 2011 sampai sekarang, Propinsi Sumatera Utara dibagi menjadi 25 kabupaten, 8 kota dahulu kotamadya, 325 kecamatan, dan 5.456 kelurahandesa. Luas daratan Propinsi Sumatera Utara 72.981,23 km 2 28,178.21 mil², Sumatera Utara tersohor karena luas perkebunannya. Hingga kini, perkebunan tetap menjadi primadona perekonomian provinsi. Perkebunan tersebut dikelola oleh perusahaan swasta maupun negara. Sumatera Utara menghasilkan karet, coklat, teh, kelapa sawit, kopi, cengkeh, kelapa, kayu manis, dan tembakau. Perkebunan tersebut tersebar di Deli Serdang, Langkat, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, dan Tapanuli Selatan. Komoditas tersebut telah diekspor ke berbagai negara dan memberikan sumbangan devisa yang sangat besar bagi Indonesia. Selain komoditas perkebunan, Sumatera Utara juga dikenal sebagai penghasil komoditas holtikultura sayur-mayur dan buah-buahan; misalnya Jeruk Medan, Jambu Deli, Sayur Kol, Tomat, Kentang, dan Wortel yang dihasilkan oleh Kabupaten Karo, Simalungun dan Tapanuli Utara. Produk holtikultura tersebut telah diekspor ke Malaysia dan Singapura. Pemerintah Propinsi Pemprop Sumatera Utara juga sudah membangun berbagai prasarana dan infrastruktur untuk memperlancar perdagangan baik antar kabupaten di Sumatera Utara maupun antara Sumatera Utara dengan provinsi lainnya. Sektor swasta juga terlibat dengan Universitas Sumatera Utara mendirikan berbagai properti untuk perdagangan, perkantoran, hotel dan lain-lain. saja sektor lain, seperti koperasi, pertambangan dan energi, industri, pariwisata, pos dan telekomunikasi, transmigrasi, dan sektor sosial kemasyarakatan juga ikut dikembangkan. Penduduk Sumatera Utara menurut golongan etnis terdiri dari penduduk asli Sumatera Utara, penduduk asli pendatang dan penduduk asing. Yang termasuk penduduk asli ialah: suku Melayu, Batak Karo, Simalungun, Fak-fakDairi, Batak Toba, Mandailing, Pesisir dan Nias. Golongan pribumi pendatang adalah suku: Jawa, Sunda, Bali, Ambon, Minahasa, Banjar, Palembang, Riau, Minangkabau dan lain-lain, sedangkan penduduk asing adalah orang-orang Arab, India, Cina dan bangsa-bangsa lain. Penduduk Sumatera Utara sekitar 80 tinggal di desa-desa sebagai petani dan lainnya tinggal di kota sebagai pedagang, pegawai, tukang dan sebagainya. Sehingga dengan keragaman etnis tersebut Sumatera Utara merupakan propinsi yang keempat terbesar jumlah penduduknya di Indonesia setelah Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Hal ini dapat dilihat dari hasil pencacahan lengkap Sensus Penduduk SP 1990 penduduk Sumatera Utara pada tanggal 31 Oktober 1990 hari sensus berjumlah 10,81 juta jiwa, dan pada tahun 2002, jumlah penduduk Sumatera Utara diperkirakan sebesar 11,85 juta jiwa. Kepadatan penduduk Sumatera Utara tahun 1990 adalah 143 jiwa per km 2 dan tahun 2002 meningkat menjadi 165 jiwa per km 2 , laju pertumbuhan penduduk Sumatera Utara selama kurun waktu tahun 1990-2000 adalah 1,20 persen per tahun. Sedangkan laju Universitas Sumatera Utara pertumbuhan penduduk selama kurun waktu 2000-2010 adalah 1,48 persen per tahunnya. Sebelum melakukan pembahasan mengenai data secara statistik harus terlebih dahulu memperhatikan deskripsi data KabupatenKota yang telah ditentukan sebagai sampel. Adapun kabupatenkota yang terpilih menjadi sampel penelitian adalah sebanyak 19 sembilan belas sampel dan diamati pada periode 2009-2011, yang terdapat pada Tabel 3.3 pada bab sebelumnya. Pemerintahan KabupatenKota yang dimaksud adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Daftar Sampel Pemerintahan Kabupaten Kota No Nama Kabupaten No Nama Kota 1. Kabupaten Asahan 1. Kota Binjai 2. Kabupaten Dairi 2. Kota Medan 3. Kabupaten Deli Serdang 3. Kota Pematang Siantar 4. Kabupaten Langkat 4. Kota Sibolga 5. Kabupaten Mandailing Natal 5. Kota Tanjung Balai 6. Kabupaten Simalungun 6. Kota Tebing Tinggi 7. Kabupaten Tapanuli Selatan 7. Kota Padang Sidempuan 8. Kabupaten Tapanuli Utara 9. Kabupaten Toba Samosir 10. Kabupaten Humbang Hasundutan 11. Kabupaten Samosir 12. Kabupaten Labuhanbatu Selatan Sumber : http:www.sumutprov.go.id , 2013

4.2. Hasil Penelitian